1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

App Smartphone Ajarkan Anak "Kalahkan" Banjir

14 Mei 2014

Lebih dari 800 orang, termasuk puluhan anak-anak, menjadi korban bencana banjir di Thailand tahun 2011 lalu. UNESCO manfaatkan aplikasi game mobile untuk mencegah terulangnya hal tersebut.

https://p.dw.com/p/1Byrx
Foto: picture-alliance/dpa

Pahlawan virtual bernama Sai Fah harus selamat dari kejutan listrik, tenggelam dan bahkan terkaman buaya. Ini bisa ditemukan pada game mobile baru bernama "Sai Fah: The Flood Fighter" yang bertujuan mengajarkan anak-anak di Asia tentang bahaya bencana banjir.

"Di Thailand semua punya ponsel. Jadi mengapa tidak menyampaikan informasi melalui aplikasi?" kata Ichiro Miyazawa yang terlibat dalam pengembangan game tersebut. Game ini bisa diunduh secara gratis, baik di smartphone maupun tablet. Hanya beberapa minggu setelah diluncurkan bulan Januari lalu, game ini menjadi aplikasi pendidikan yang diunduh paling banyak. Yakni, lebih dari 22.000 kali.

Konsepnya sederhana. Rumah tokoh utama Sai Fah, yang artinya "kilat", terkena banjir. Ia harus menyelesaikan misi 22 level sebelum, saat dan setelah permukaan air bertambah. Setiap level menampilkan pesan pencegahan banjir.

Sai Fah The Flood Fighter (App)
App Sai Fah The Flood FighterFoto: play.google.com

"Sai Fah" tidak dimaksudkan sebagai pengganti kursus berenang atau jaket pelampung di negara yang kebanyakan anak-anaknya tidak bisa berenang. Tapi pesan yang ingin disampaikan adalah: "Pergilah sejauh mungkin dari kawasan yang tergenang banjir," kata Miyazawa.

Setelah sukses di Thailand, versi bahasa Inggris dari game tersebut juga diluncurkan di negara-negara Asia lain. Bangladesh, Indonesia, Myanmar dan Filipina juga negara-negara yang sering terkena bencana banjir. Game "Sai Fah" versi Inggris juga telah diunduh setidaknya 4000 kali di negara-negara tersebut pada minggu peluncuran.

vlz/ap (afp)