1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Peneliti 'Sembuhkan' Bayi Pengidap HIV

4 Maret 2013

Periset AS untuk pertama kalinya berhasil menyembuhkan bayi yang terlahir dengan HIV. Ini kemajuan besar yang bisa membantu perbaikan penanganan bayi yang terinfeksi sejak lahir.

https://p.dw.com/p/17q6R
Foto: picture-alliance/dpa

Bayi bersangkutan terinfeksi langsung dari ibunya yang positif mengidap HIV. Pengobatannya sudah dimulai dengan dosis terapi standar menggunakan obat antiretroviral, sebelum hasil tes darah menyatakan bayi tersebut HIV positif.

Protokol standar bagi bayi baru lahir dengan risiko tinggi tertular HIV adalah pemberian obat dengan dosis rendah hingga hasil tes HIV keluar di usia enam minggu. Hasil tes menunjukkan virus pada bayi turun secara signifikan hingga tidak terdeteksi, 29 hari setelah dilahirkan.

Bayi tersebut kemudian diberi terapi antiretroviral hingga berusia 18 bulan. Setelah itu, selama 10 tahun dokter berhenti memberi obat. Para peneliti kemudian melakukan serangkaian tes darah lanjutan, dan menegaskan tidak ada yang menunjukkan hasil HIV positif.

Penyembuhan fungsional

Namun, para peneliti bersikeras untuk menyebutnya "penyembuhan fungsional" dan bukan "penyembuhan menyeluruh". Ini karena virus HIV tidak dibasmi total. Material genetika virus masih ada dalam sel, walaupun tidak aktif. Dalam tahapan seperti itu, tubuh manusia bisa mengendalikannya tanpa melewati pengobatan HIV/AIDS konvensional.

"Terapi antiviral secara langsung pada bayi yang baru lahir bisa membantu bayi membersihkan diri dari virus dan mencapai remisi jangka panjang tanpa pengobatan khusus. Terapi ini mencegah virus membentuk sel yang disebut reservoir virus," ujar ketua tim peneliti Deborah Persaud dari RS Anak John Hopkins di Baltimore.

Bildergalerie Geschichte von HIV/AIDS
HIV pada bayi bisa dikendalikan dengan penanganan secara langsungFoto: AP

Satu-satunya pasien yang diakui dunia internasional sebagai penderita AIDS yang sembuh total adalah warga Amerika Timothy Brown atau dikenal sebagai "pasien Berlin". Ia dinyatakan sembuh dari HIV dan leukimia lima tahun setelah menerima transplantasi sumsum tulang dari donor langka yang resisten terhadap HIV. Transplantasi sumsum bertujuan untuk menangani leukimianya.

Dalam kasus terbaru, bayi perempuan yang dilahirkan di Mississipi AS, hanya menggunakan obat antiretroviral standar dan tidak menjalani prosedur invasif. Perbedaan dari prosedur standar hanyalah dosis dan waktu pemberiannya yang lebih dini. Yakni, kurang dari 30 jam setelah dilahirkan.

Kasus langka

Penyembuhan fungsional adalah kasus langka. Hanya 0,5 persen orang dewasa yang terinfeksi HIV, disebut sebagai "kelompok pengendali elit", yang sistem kekebalannya mampu menguasai perkembangbikan virus dan menahan virus pada tingkat yang tidak terdeteksi secara klinis.

Lazimnya, setelah menghentikan terapi dengan obat antiretroviral, sel yang terinfeksi HIV akan kembali menyerang sistem kekebalan tubuh penderita. Akibatnya, pasien terpaksa harus terus menggunakan obat seumur hidup atau kondisinya akan memburuk.

Pakar HIV sudah lama ingin membantu semua pasien HIV mencapai status "pengendali elit. Para peneliti mengatakan, kasus baru pada bayi di AS ini memberi harapan baru. Karena terapi antiretroviral secara langsung bagi bayi yang baru lahir, kelihatan mampu menghentikan perkembang biakannya. Namun, para peneliti menegaskan, prioritas utama adalah mempelajari cara menghentikan transmisi virus dari sang ibu ke bayi yang baru dilahirkan.

VLZ/AS (ap, rtr)