1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Antibodi Susu Sapi Dapat Mencegah HIV

Camille Grayson30 November 2012

Susu sapi bukan hanya menjadi sumber penting bagi nutrisi. Sebuah studi di Australia menunjukkan bahwa susu dapat digunakan untuk mengembangkan krim atau gel untuk melindungi terhadap virus HIV.

https://p.dw.com/p/16trQ
Foto: picture-alliance/dpa

Para periset di Australia menemukan bahwa susu sapi dapat digunakan untuk memproduksi antibodi yang dapat mencegah infeksi HIV. Antibodi yang dimaksud adalah protein yang digunakan sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan menetralisir virus atau bakteri.

Susu sapi dapat menjadi solusi melawan HIV
Susu sapi dapat menjadi solusi melawan HIVFoto: AP

Kalangan peneliti di Universitas Melbourne menggelar riset terhadap sebuah kelompok kecil yang terdiri dari sapi-sapi yang hamil. Mereka mempelajari kolostrum atau yang dikenal dengan susu pertama yakni air susu sapi berwarna kekuning-kuningan yang keluar beberapa hari setelah bersalin. Air susu jolong diproduksi mamalia dan manusia pada penghujung kehamilan.

Sapi kebal terhadap HIV

Sapi-sapi yang hamil memiliki kapasitas untuk memproduksi antibodi dalam susu pertama mereka dalam kapasitas tinggi, menurut Damian Purcell, profesor dan pimpinan tim riset. Namun susu kedua dan ketiga mereka memiliki volume yang lebih rendah.

"Apabila anak sapi tidak mendapatkan antibodi pertama melalui kolostrum pertama akan menjadi sangat rentan terhadap infeksi dan biasanya mati," jelas Purcell.

Masalahnya virus HIV memiliki regangan yang berbeda-beda. "Seorang individu mempunyai beragam versi genetika HIV seperti halnya jumlah manusia di planet ini," ujarnya. "Sangat sedikit sekali manusia yang mampu membangun antibodi untuk merespon atau mengenali regangan-regangan ini, namun sapi bisa melakukannya."

Tidak seperti manusia atau primata, sapi tidak dapat terinfeksi virus HIV.

Dalam langkah berikutnya, para periset Australia berencana untuk berkolaborasi dengan perusahaan bioteknologi Immuron untuk mengembangkan produk bagi pencegahan HIV berdasarkan temuan ini.

Produk-produk yang memungkinkan

Sebagai contoh, krim atau gel yang dapat diaplikasikan pada vagina sebagai langkah pencegahan. Kemungkinan lainnya adalah menyuburkan sebuah cincin kontraseptif yang dapat melepas protein antibodi dalam periode waktu yang lama. Susu sapi juga dapat mengurangi biaya produksi produk-produk semacam ini.

Marit Kramski (kiri), Damian Purcell (tengah) dan Robert Center di Universitas Melbourne
Marit Kramski (kiri), Damian Purcell (tengah) dan Robert Center di Universitas MelbourneFoto: Damian F.J. Purcell

"Dengan menggunakan antibodi susu sapi, antibodi dalam jumlah besar dapat diproduksi dengan biaya yang sangat rendah," kata Marit Kramski, seorang anggota tim Purcell. "Kami berharap pada akhirnya kami memiliki produk yang tidak memakan banyak biaya."

Lebih dari 34 juta orang di dunia mengidap HIV. Melalui riset terhadap susu sapi, kalangan ilmuwan Australia dapat memberikan kontribusi besar dengan menemukan sebuah vaksin untuk mencegah penyebaran virus itu. Atau idealnya, menghilangkan virus tersebut.