1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Lagi-Lagi Pemain Jerman Masuk Timnas AS

Dave Raish18 April 2014

Julian Green lebih memilih untuk bermain untuk timnas tanah kelahirannya ketimbang Jerman. Pemain muda Bayern München ini menyukai kebersamaan dan kepercayaan dari timnas asuhan Jürgen Klinsmann.

https://p.dw.com/p/1Bkbj
Foto: Getty Images

Meski tim nasional Amerika Serikat selalu masuk kualifikasi Piala Dunia, diperkuat liga domestik yang tumbuh pesat dan sederetan pemain dengan pengalaman bermain di klub-klub bergengsi Eropa, tidak ada satu pemain pun yang saat ini bermain untuk klub raksasa dunia kecuali Julian Green yang berusia 18 tahun.

Meski lahir di Florida, Green menghabiskan masa kecilnya di Jerman. Karier sepakbolanya dimulai dengan akademi Bayern München. Ia berevolusi menjadi penyerang berbakat yang nyaman di posisi sayap atau depan.

Green naik pangkat ke tim Bayern München II pada awal musim. Ia mencetak dua gol saat debut dan sudah membukukan 15 gol pada bulan Oktober. Sebulan kemudian ia bermain perdana saat Liga Champions melawan CSKA Moscow, menggantikan Mario Götze pada menit ke-88.

Memilih negeri Paman Sam

Seraya performanya menarik semakin banyak perhatian, Green harus mengambil keputusan terbesar dalam kariernya: Jerman atau Amerika Serikat?

"Pilihan yang sulit dan saya perlu waktu lama memikirkannya," ujar Green kepada DW.

November 2013 Green debut di Liga Champions
November 2013 Green debut di Liga ChampionsFoto: picture-alliance/dpa

Keluarga berperan penting dalam keputusan Green. Meski ia lebih banyak menghabiskan waktu di Jerman, Green tetap berhubungan dekat dengan keluarganya di Amerika Serikat.

Sebelum mengambil keputusan, ia menerima telepon dari asisten pelatih tim nasional Jerman, Hans-Dieter Flick.

"Saya ngobrol dengan Hansi Flick dan ia memberi saya perspektif," ungkap Green. "Saya berterima kasih kepadanya. Pada akhirnya, bermain untuk Amerika menjadi keputusan saya sendiri."

Walau pelatih timnas Amerika Jürgen Klinsmann dan stafnya telah menunjukkan ketertarikan terhadap Green untuk waktu yang cukup lama, pada akhirnya kamp pelatihan timnas AS bulan Maret lalu di Frankfurt yang meyakinkan Green untuk memilih negeri Paman Sam.

Green bermain untuk Bayern München II musim ini
Green bermain untuk Bayern München II musim iniFoto: picture-alliance/dpa

'Seperti keluarga besar'

Hawa kekeluargaan yang menyelimuti timnas AS menjadi bagian penting dalam kesuksesan mereka, dan merupakan salah satu alasan mengapa pemain yang tidak dilahirkan di Amerika merasa kerasan, ucap striker SK Rapid Wien yang lahir di Jerman dan pemain timnas AS Terrence Boyd.

"Saya merasa nyaman dari pertama gabung. Semua pemain senior seperti Tim Howard, Clint Dempsey, Michael Bradley - mereka semua membantu saya dan sekarang mempermudah transisi bagi Julian Green," paparnya kepada DW.

Green menginginkan posisi reguler di tim utama Bayern
Green menginginkan posisi reguler di tim utama BayernFoto: picture-alliance/dpa

Ambisi Piala Dunia

Pemain muda dari divisi empat liga profesional yang merebut perhatian timnas memang bukan hal biasa, tapi sudah ada presedennya di Amerika. Pencetak gol dan assist terbanyak timnas AS, Landon Donovan, mencetak gol saat debutnya tahun 200 lalu pada usia 18 tahun, sebelum ia masuk ke dalam tim utama Bayer Leverkusen. Tahun 2012 Terrence Boyd mendapat panggilan saat bermain untuk Borussia Dortmund II.

Boyd menyebut lompat dari divisi empat ke timnas senior AS sebagai pengalaman yang 'gila' dan menakutkan.

Green punya sedikit waktu untuk memberi kesan
Green punya sedikit waktu untuk memberi kesanFoto: Getty Images

Fans sepakbola Amerika pertama kali melihat Julian Green merumput saat ia memperkuat timnas AS dalam laga melawan Meksiko tanggal 3 April lalu, pada menit ke-59.

"Ini tentu istimewa bagi saya," kata Green. "Sebuah motivasi besar di hadapan 60.000 penonton."

Ia tak punya banyak waktu untuk memberi kesan, namun permainannya yang singkat tampaknya mampu menjawab segelintir pertanyaan mengenai bakat pemain misterius ini. Namun rekan-rekan satu timnya yang sudah berlatih dengan Green tahu betul kemampuan dan potensi sang gelandang serang.

Bagi banyak fans timnas AS, Green sudah mengamankan posisi untuk terjun pada Piala Dunia Brasil bulan Juni mendatang. Namun Green bersikeras dirinya belum pasti ikut terbang ke Brasil, sembari menambahkan dirinya akan "menginjak gas" dalam sesi latihan dan tanding untuk mencoba mewujudkan keyakinan pecinta sepakbola Amerika.