1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Hukum dan PengadilanEropa

Pengadilan UE Batalkan Sanksi Terhadap Dua Oligark Rusia

11 April 2024

Pengadilan Uni Eropa, EGC, membatalkan sanksi terhadap dua pengusaha Rusia setelah invasi Rusia ke Ukraina. Menurut pengadilan, tuduhan terhadap keduanya “tidak cukup terbukti”.

https://p.dw.com/p/4eeDV
Miliarder Rusia Mikhail Fridman (kiri) dan Pyotr Aven (kanan)
Miliarder Rusia Mikhail Fridman (kiri) dan Pyotr Aven (kanan)Foto: Mikhail Metzel/TASS/imago

Pengadilan Uni Eropa European Geneal Court (EGC) membatalkan keputusan sanksi Uni Eropa (UE) terhadap oligarki Rusia Mikhail Fridman dan Pyotr Aven. Hakim di Luksemburg memutuskan, Dewan UE tidak memberikan bukti yang cukup untuk memasukkan kedua pengusaha itu ke dalam daftar sanksi yang diputuskan antara Februari 2022 dan Maret 2023.

Kedua pengusaha tersebut adalah pendiri dan pemegang saham penting di konsorsium keuangan Alfa Group, yang juga mencakup Bank Alfa Rusia - salah satu lembaga keuangan terkemuka di negara itu. Sanksi UE terhadap kedua miliarder tersebut diberlakukan tak lama setelah dimulainya perang agresi Rusia terhadap Ukraina pada Februari 2022. UE membekukan aset mereka dan mengeluarkan larangan berkunjung. Pemerintah AS juga memberikan sanksi kepada kedua orang super kaya Rusia tersebut.

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru! 

Keputusan terbaru EGC tidak otomatis berarti Mikhail Fridman dan Pyotr Awen harus segera dikeluarkan dari daftar sanksi UE. Karena UE masih bisa mengajukan banding di hadapan pengadilan tertinggi Eropa. Di pihak lain, kedua pengusaha juga masih bisa mengambil tindakan hukum terhadap hal ini, namun belum ada keputusan yang diambil.

"Tuduhan tidak cukup terbukti”

Tahun lalu, beberapa tokoh oposisi Rusia bersuara mendukung penghapusan Mikhail Fridman dan tokoh lainnya dari daftar sanksi. Fridman dikatakan pernah menggambarkan perang di Ukraina sebagai sebuah "tragedi" dan menyerukan "diakhirinya pertumpahan darah".

UE menjatuhkan sanksi antara lain dengan mengatakan bahwa Mikhail Fridman, yang juga memiliki kewarganegaraan Israel, dan Pyotr Awen, yang juga memiliki paspor Latvia, punya hubungan dengan kepala negara Rusia Vladimir Putin. Mereka juga dituduh mendukung tindakan serta kebijakan Rusia, yang mengancam integritas wilayah, kedaulatan, dan kemerdekaan Ukraina. 

Russia's economy stable despite war sanctions

Namun hakim di EGC memutuskan, tuduhan UE tersebut tidak cukup terbukti. Oleh karena itu, dimasukkannya mereka ke dalam daftar sanksi tidak dapat dibenarkan. Sekalipun ada kemungkinan kedua orang tersebut agak dekat dengan Putin, hal ini tidak membuktikan bahwa mereka mendukung tindakan yang mengancam Ukraina.

Pengacara sambut baik keputusan hakim EGC

Pengacara kedua oligarki Rusia yang berbasis di Prancis menyambut baik keputusan dari Luksemburg sebagai keputusan yang "paling penting.” "Memberi sanksi kepada Fridman dan Awen merupakan kesalahan kontraproduktif," katanya dalam sebuah pernyataan. "Kami berharap sinyal kuat hari ini akan terdengar di dalam dan di luar UE," kata para pengacara.

Hampir tiga minggu lalu, pengadilan Uni Eropa juga membatalkan sanksi terhadap mantan pembalap Formula 1 Nikita Masepin. Para hakim mengatakan, hubungan keluarga Nikita Masepin dengan ayahnya - seorang pengusaha yang diduga berteman dekat dengan Putin - tidak cukup untuk berasumsi bahwa dia memiliki hubungan dengan Putin. 

Tahun lalu, para hakim EGC juga memutuskan bahwa ibu dari almarhum pemimpin Grup Wagner, Violetta Prigoschina, tidak seharusnya diberi sanksi. Para hakim berargumentasi serupa dengan kasus Masepin. Hubungan kekeluargaan saja tidak cukup untuk menerapkan tindakan hukuman.

Namun banyak pihak lain yang juga gagal dalam tuntutan mereka untuk dikeluarkan dari daftar sanksi. Di antaranya mantan pemilik klub sepak bola Inggris FC Chelsea, miliarder Rusia Roman Abramovich. Saat ini ada dari 1.700 orang dan 400 perusahaan yang masuk dalam daftar sanksi Uni Eropa terhadap Rusia.

hp/as (dpa, ap, afp, rtr)