1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jelang KTT NATO, Presiden AS Bahas Ukraina hingga Swedia

10 Juli 2023

Presiden AS Joe Biden akan bertemu dengan PM Inggris Rishi Sunak dan Raja Charles III. Dalam pernyataan terpisah pada hari Minggu (09/07), Biden mengatakan bahwa Ukraina belum siap untuk jadi anggota NATO.

https://p.dw.com/p/4Te33
Presiden AS Joe Biden tiba di London, Inggris.
Hubungan keamanan transatlantik menjadi fokus kunjungan Biden ke EropaFoto: Kin Cheung/AP Photo/picture alliance

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden resmi memulai kunjungannya ke tiga negara Eropa, setelah tiba di London pada hari Minggu (09/07).

Biden rencananya akan bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak di 10 Downing Street pada hari Senin (10/07). Setelah pertemuan itu, Biden akan melanjutkan kunjungannya ke Kastil Windsor untuk bertemu dengan Raja Charles III.

Mulai dari iklim hingga keanggotaan NATO

Pertemuannya dengan Raja Charles III diperkirakan akan mencakup perbincangan mengenai inisiatif iklim.

Setelah kunjungan singkatnya tersebut, pada Senin (10/07) malam, Biden akan melanjutkan perjalanan ke ibu kota Lituania, Vilnius, untuk menghadiri pembicaraan dengan para pemimpin NATO yang dijadwalkan pada tanggal 11 dan 12 Juni mendatang.

Diperkirakan, beberapa agenda yang akan dibahas yakni dukungan NATO untuk Kyiv, serta tawaran Swedia untuk bergabung dengan aliansi tersebut, di mana sejauh ini inisiatif itu telah diblokir oleh Turki.

Setelah kunjungannya ke Lithuania, Biden juga akan mengunjungi Finlandia yang merupakan anggota terbaru aliansi NATO. 

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengunjungi Inggris
Joe Biden (kanan) bertemu dengan Raja Charles III (kiri) untuk membahas persoalan iklimFoto: Jane Barlow/AP Photo/picture alliance

 

Ukraina belum 'siap' menjadi anggota NATO, kata Biden

Presiden AS itu telah meragukan kemungkinan Ukraina menjadi anggota NATO, ujarnya kepada penyiar CNN.

"Saya rasa (Ukraina) belum siap untuk menjadi anggota NATO," kata Biden kepada CNN dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada hari Minggu (09/07).

Biden berharap bahwa para pemimpin NATO akan "memberikan jalan yang rasional bagi Ukraina untuk dapat memenuhi syarat agar dapat masuk keanggotaan NATO," tambahnya.

Presiden AS itu juga mengatakan bahwa untuk bergabung dengan aliansi militer, negara anggota harus "memenuhi semua kualifikasi, mulai dari demokratisasi hingga berbagai macam isu lainnya." Biden menambahkan bahwa jika NATO menerima Ukraina ke dalam aliansi saat ini, itu akan berarti "perang dengan Rusia."

"Saya rasa tidak ada suara bulat di NATO mengenai apakah akan menerima Ukraina ke dalam keluarga NATO atau tidak untuk saat ini, di tengah situasi perang," jelas Biden. Dia bahkan menambahkan bahwa akan "membutuhkan waktu" bagi Ukraina untuk bisa menjadi anggota NATO.

Namun, Biden menekankan bahwa Washington akan selalu memberikan dukungannya kepada Kyiv seperti yang AS berikan kepada Israel, sampai Ukraina berhasil bergabung dengan aliansi NATO.

"Amerika Serikat akan siap untuk memberikan ... keamanan seperti yang kami berikan kepada Israel." Biden mengatakan bahwa hal tersebut termasuk "menyediakan persenjataan yang mereka butuhkan, kemampuan untuk mempertahankan diri."

Menurut laporan terbaru dari Dinas Penelitian Kongres AS, tidak ada negara lain di dunia yang menerima lebih banyak dukungan AS daripada Israel sejak Perang Dunia II.

Telpon Erdogan, Biden mendukung Swedia di NATO

Pada hari Minggu (09/07), Gedung Putih juga mengatakan bahwa Biden menyatakan dukungannya untuk Swedia bergabung dengan aliansi NATO "sesegera mungkin", dalam sebuah panggilan teleponnya dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Inisiatif Swedia untuk bergabung dengan keanggotan NATO membutuhkan persetujuan bulat dari semua negara anggota, termasuk Turki dan Hungaria.

Pada hari Kamis (06/07), Stockholm telah gagal meyakinkan Ankara untuk meratifikasi akses keanggotaan Swedia di NATO dalam pertemuan tingkat menteri luar negeri.

Erdogan mengatakan kepada Biden bahwa Swedia sejauh ini telah melangkah ke arah yang benar bagi Turki untuk mendukung tawaran tersebut, kata Direktorat Komunikasi Kepresidenan Turki dalam sebuah pernyataan terpisah pada hari Minggu (09/07).

Namun, mereka mengatakan bahwa langkah-langkah tersebut tidak berguna karena para pendukung Partai Pekerja Kurdistan (PKK) terus melakukan demonstrasi di Swedia.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan bahwa dia akan mengadakan pertemuan lebih lanjut antara Erdogan dan PM Swedia Ulf Kristersson di Vilnius pada hari ini (10/07).

kp/ha (AP, dpa, Reuters)