1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Air Defender 23: Latihan Militer Terbesar dalam Sejarah NATO

13 Juni 2023

NATO menggelar latihan militer di bawah kepemimpinan Jerman. Ini adalah manuver udara terbesar aliansi ini sejak didirikan. Penundaan penerbangan sipil diperkirakan terjadi pada lalu lintas udara.

https://p.dw.com/p/4SSpE
Fotio ilustrasi manuver  NATO
NATO gelar latihan militer Air Defender 23Foto: Jane Schmidt/Bundeswehr

Aliansi militer NATO mengadakan latihan militer di angkasa Jerman. Tiga zona penerbangan akan ditutup sementara untuk lalu lintas udara sipil, dan diperkiraan akan terjadi penundaan penerbangan sipil.

Setelah empat tahun persiapan, latihan militer NATO, Air Defender 23, dimulai pada hari Senin, 12 Juni 2023. Latihan ini merupakan latihan terbesar sejak aliansi militer ini dibentuk pada tahun 1949. Jerman menjadi tuan rumah dan pusat logistik.

Dari tanggal 12 sampai 23 Juni, sekitar 250 pesawat akan ditempatkan di enam pangkalan militer. Sedikitnya 25 negara ambil bagian dalam latihan tempur ini. Amerika Serikat sendiri akan mengirimkan 100 pesawat melintasi Atlantik. Di udara, para peserta akan di atas tiga zona penerbangan: Laut Utara, di timur Jerman, dan di selatan Jerman. Zona-zona ini akan ditutup secara bergantian untuk pesawat sipil setiap hari selama beberapa jam.

Diperkirakan akan terjadi penundaan pada lalu lintas udara sipil

Lalu lintas udara reguler adalah bagian dari tantangan latihan ini, karena langit di atas Eropa merupakan salah satu jalur penerbangan tersibuk di dunia. Para ahli penerbangan mengamati untuk melihat apakah lalu lintas udara sipil dapat terus berjalan tanpa terpengaruh kegiatan Air Defender 23.

Selama 10 hari manuver militer, bandara-bandara Jerman memperpanjang jam operasional mereka hingga malam hari. "Saya berharap, jika semua langkah ini efektif, tidak akan ada pembatalan penerbangan," kata Ingo Gerhartz, seorang letnan jenderal di Angkatan Udara Jerman. Namun, ia tidak mengesampingkan adanya penundaan keberangkatan atau kedatangan penerbangan sipil.

Selama 30 tahun terakhir, pekerjaan operator menara kontrol sipil dan militer Jerman telah terintegrasi, demikian menurut pakar penerbangan Jerman, Clemens Bollinger. Ia mengatakan kepada DW bahwa para pengawas penerbangan selalu berkomunikasi dengan rekan-rekan mereka di angkatan udara.

Ada fitur khusus dari kontrol lalu lintas udara Jerman, karena wilayah udara Jerman sangat banyak digunakan. Penerbangan sipil dan militer di Jerman saling berkoordinasi setiap hari.

NATO mengirimkan pesan "pencegahan"

Dengan latihan Air Defender NATO ingin mengirim pesan politik„"pencegahan", ujar Torben Arnold dari Institut Jerman untuk Urusan Internasional dan Keamanan. "Tentu saja, latihan ini mengirimkan sinyal yang jelas, bahwa meskipun wilayah udara ini sangat sibuk, mereka siap untuk mengatakan, 'kami akan mempertahankan setiap sentimeter wilayah NATO," katanya kepada DW.

Lebih dari 10.000 tentara dari negara-negara NATO akan berpartisipasi dalam berbagai latihan. Beberapa di antaranya akan berbasis di darat, termasuk "evakuasi dari lapangan terbang," kata Gerhartz dari Angkatan Udara Jerman. Latihan ini tampaknya ditambahkan ke dalam jadwal setelah kekacauan di Bandara Kabul pada tahun 2021 ketika AS dan sekutunya buru-buru mengakhiri misi mereka di Afghanistan.

Skenario lain yang dipersiapkan termasuk mendukung pasukan darat dari udara, pertempuran udara melawan jet musuh, dan pencegatan rudal jarak menengah oleh pesawat pengebom tempur NATO.

Pasukan AS mengirimkan pesawat tempur siluman F-35, jet tempur paling modern milik aliansi ini, untuk ambil bagian dalam latihan tersebut. Laut Utara akan menjadi tempat latihan pertahanan melawan kapal selam atau kapal musuh, kata Arnold, seraya menambahkan bahwa musuh "juga bisa menyerang dari wilayah lain selain dari benua itu."

Manuver NATO seiring serangan balasan Ukraina

Bukan rahasia lagi bahwa ketika berbicara tentang "musuh" ini, banyak orang di Eropa berpikir tentang Rusia dan serangan skala penuh yang telah dilancarkannya terhadap Ukraina sejak 24 Februari 2022.

Akan tetapi, ketika mempresentasikan rencana untuk Air Defender 23 kepada media di Berlin pada tanggal 7 Juni, Letnan Jenderal Gerhartz tidak sekali pun menyebut Rusia.

Namun Duta Besar AS untuk Jerman Amy Gutmann mengatakan latihan itu akan menjadi unjuk kekuatan yang "mengesankan" bagi negara-negara lain di dunia.

"Latihan ini akan menunjukkan tanpa keraguan atas kelincahan dan kecepatan pasukan sekutu kami di NATO," kata pejabat AS itu kepada para wartawan di Berlin. "Saya akan sangat terkejut jika ada pemimpin dunia yang tidak memperhatikan apa yang ditunjukkan oleh aliansi ini dalam hal semangat aliansi ini, yang berarti kekuatan aliansi ini," katanya. "Dan itu termasuk Bapak Putin," katanya, merujuk pada presiden Rusia.

AS dan sekutu NATO-nya "memainkan kartu pencegahan”, dan ini mungkin juga memiliki efek samping yang diinginkan oleh mereka. Angkatan bersenjata Rusia juga akan mempelajari manuver-manuver NATO ini, sementara di Ukraina, tentara Kyiv meningkatkan tekanan terhadap Rusia, dengan serangan balasan di sepanjang garis depan di bagian timur dan selatan negara itu. ap/yf