1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

AS: Makanan Alami Tapi Tak Alami

6 Februari 2014

Makanan yang belum dikemas yang sarat dengan bahan tiruan dan kimia bisa dijual di rak-rak toko di Amerika Serikat menggunakan label “natural” atau “alami”. Mengapa hal ini bisa terjadi?

https://p.dw.com/p/1B3Bb
Foto: Fotolia

Belum adanya definisi “natural” atau alami bagi produk-produk yang diperdagangkan di Amerika Serikat adalah area abu-abu yang membuat para pengacara konsumen di AS mengajukan gugatan hukum kepada perusahaan-perusahaan makanan besar dengan tuduhan bahwa klaim “alami” di produk-produk mereka adalah sebuah penyesatan dan illegal.

CSPI, yakni organisasi pembela konsumen yang berbasis di Washington, memperkirakan ada sekitar 50 kasus penuntutan dalam 10 tahun terakhir. Beberapa gugatan hukum tersebut diajukan oleh CSPI dimana gugatan tersebut akhirnya diselesaikan diluar pengadilan setelah perusahaan tersebut setuju untuk merubah label “alami”. Sementara gugatan hukum lainnya dibuat oleh pihak-pihak pribadi yang sengaja mencari pembayaran dengan cara melakukan “class action” atau tuntutan berkelompok.

Mengelak dari hukum

Bulan Januari CSPI melakukan pemberitahuan kepada perusahaan Kraft Food terkait maksudnya untuk melakukan tuntutan terhadap kata-kata “alami“ yang terus muncul di produk-produk perusahaan ini, seperti Natural Lemonade dan Natural Lemon Iced Tea. Stephen Gardner, pengacara CSPI mengatakan pembicaraan dengan perusahaan tersebut tengah berlangsung.

Akan tetapi, sesuai dengan pengalamannya tahun 2007, saat mengajukan tuntutan yang sama terhadap produk Food Kraft, yakni minuman Capri Sun Drink, Gardner berpendapat, Food Kraft akan mengeluarkan reaksi yang sama. Perusahaan tersebut akan melakukan perlawanan dengan menyatakan bahwa kata-kata “alami“ di produk mereka menunjuk pada aroma buah lemon dan bukan pada buah lemon asli.

Ketika ditanya apa komentar mereka, juru bicara Food Kraft menyatakan bahwa pengadilan federal di Kalifornia baru-baru ini menggagalkan klaim yang sama terhadap Crystal Light. “Produk-produk kami secara jelas dan akurat dilengkapi dengan label informasi yang benar dan sangat membantu bagi konsumen,“ kata Caroline Krajewski.

Celah hukum

Makanan yang diklaim “alami“, bisa lolos dari pihak berwenang karena badan utama pengawas obat-obatan dan makanan (FDA) di AS, secara resmi belum menetapkan definisi “alami.“ Meski demikian Theresa Eisenman, juru bicara FDA mengatakan bahwa FDA telah mengirimkan sejumlah surat peringatan kepada perusahaan-perusahaan tersebut.

“Meski FDA belum menetapkan definisi resmi untuk istilah `alami`, kami sudah punya kebijakan lama terkait penggunaan label makanan `alami`,“ kata Eisenman. “FDA menganggap istilah `alami` berarti bahwa tak ada bahan buatan atau sintetis yang dimasukkan atau ditambahkan kedalam makanan yang biasanya diharapkan ada dalam makanan.“

FDA telah membebaskan perusahaan Cyrstal Light- sementara kelompok-kelompok konsumen mengeluhkan bahwa pihak berweneng tidak cukup agresif, sehingga meninggalkan cukup ruang bagi para perusahaan untuk bisa mengeksploitasi para pembeli yang punya itikad baik yang tampak rentan terhadap klaim yang ada pada kemasan.

Menurut perusahaan riset Nielsen, 77 persen konsumen di amerika mengatakan terkadang percaya terhadap klaim “alami“ suatu produk, sementara 9 persen dari mereka mengatakan selalu percaya pada klaim “alami“ setiap produk.

Definisi alami "menggelikan"

Meskipun jumlah tuntutan yang ada begitu tinggi, permasalahan tuntutan ini sering diselesaikan diluar pengadilan karena perusahaan-perusahaan tersebut ingin menghindari pembayaran ganti rugi yang tinggi, kata Gardner. “Kami menghentikan mereka, tapi mereka tetap menyimpan uang yang mereka dapat dari konsumen melalui penipuan,“ katanya. Di beberapa kasus, perusahaan kemudian berlaku lunak akibat memperoleh tekanan dari konsumen, akan tetapi perusahaan-perusahaan tersebut kemudian malah dituntut lagi oleh kepentingan-kepentingan pribadi yang mencari pembayaran tunai.

Kasus semacam itu terjadi pada perusahaan ice cream Ben and Jerry yang telah mencopot klaim “alami“ dari 48 produk mereka tahun 2010. Semenjak pencopotan tersebut, perusahaan ini terus-menerus menghadapi gugatan “class action.“

Gardner berpendapat, tuntutan akan berhenti jika FDA bisa menetapkan definisi “alami“. Meski demikian, Baylen Linnekin, direktur eksekutif kelompok nir laba Keep Food Legal, mengatakan bahwa penambahan aturan bukanlah solusinya. “Ide yang mengatakan bahwa FDA seharusnya mendefinisikan setiap kata yang sudah pernah dipakai sebelumnya untuk menunjuk pada makanan adalah menggelikan,“ kata Linnekin. “Gugatan yang kadang terjadi tersebut membantu perusahaan untuk jujur dan itulah yang selalu terjadi, “ katanya.

asb/hp (afp, cspi)