1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Cina: Kebebasan Pers dan Persaingan Bisnis

23 Oktober 2013

Sebuah surat kabar Cina meminta kepada polisi melepaskan wartawan mereka yang ditangkap, lewat sebuah sindiran yang tak lazim di tengah meluasnya penumpasan kebebasan berekspresi oleh Beijing.

https://p.dw.com/p/1A50F
Foto: PETER PARKS/AFP/Getty Images

Tabloid milik pemerintah New Express mencetak di halaman pertama mereka komentar yang isinya memohon kepada kepolisian di kota Changsha agar membebaskan reporter Chen Yongzhou, dan memberi judul headline: “Tolong bebaskan dia.”

Chen ditangkap setelah menulis lebih dari selusin cerita yang mengkritik pengelolaan keuangan perusahaan pembuat peralatan konstruksi milik pemerintah.

Penangkapan Chen, terjadi bersamaan dengan keluarnya aturan baru yang membatasi para wartawan, pengacara dan pengguna internet di Cina, mempertanyakan peran pelapor kejahatan atau whistleblower dalam upaya pemerintah negara itu dalam memberantas korupsi.

Komentar masam

“Jika pemerintah menindas kebebasan berkespresi dan menangkap para wartawan… maka menimbulkan keraguan serius tentang bagaimana arah pemberantasan korupsi ini…“ kata Maya Wang dari Human Rights Watch (HRW).

Chen menulis laporan investigatif yang melaporkan bahwa Zoomlion Heavy Industry

Science and Technology Co. Ltd yang berbasis di Changsha terlibat dalam penipuan penjualan, melebih-lebihkan keuntungan dan menggunakan public relation untuk menjelek-jelekkan saingan mereka. Sebuah tuduhan yang dibantah keras oleh perusahaan tersebut.

Komentar atas berita itu menyebar dengan luas di situs jejaring sosial mirip Twitter milik Cina yakni Weibo, pada hari Rabu, dan kemudian dipublikasikan ulang oleh media Cina tanpa ada larangan yang jelas dari otoritas sensor di Cina.

China Presse Zeitung Zeitungsstand in Schanghai
Pers Cina di bawah bayang-bayang sensor ketat pemerintahFoto: PETER PARKS/AFP/Getty Images

Zoomlion mengaku telah mengajukan keberatan atas berita tersebut dan melaporkannya kepada polisi. Kepolisian Changsha tidak secara khusus menyebut nama Zoomlion, tapi mengatakan bahwa Chen ditangkap karena tuduhan mencemarkan nama baik.

Dalam komentar bernama masam, New Express menyindir secara tidak langsung pengaruh perusahaan negara Zoomlion di Changsha.

“Meski Zoomlion sangat kuat dan membayar pajak besar di Changsha, tapi kami masih berada di kelas yang sama,” demikian komentar tabloid tersebut. ”Paman Polisi, kakak Zoomlion, kami mohon kepada kalian, tolong biarkan Chen Yongzhou pergi."

Seorang kartunis Cina ditangkap pekan lalu karena mengkritik pemerintahan kota Yuyao yang paling parah menderita akibat banjir melalui jejaring sosial Weibo.

Persaingan bisnis

New Express kini terlibat dalam perseteruan dengan Zoomlion terkait laporan jurnalistik Chen. Zoomlion secara terbuka menuduh perusahaan saingan mereka Sany Group Co. Ltd. sebagai pihak yang ‘menitipkan' kisah yang kemudian ditulis oleh Chen. Perusahaan Sany membantah tuduhan tersebut.

“Ini tak lain hanyalah jurnalisme bayaran, satu garis kepentingan – di sana jelas ada sebuah tangan hitam di belakang layar tempat kerja,“ kata Gao Hui, asisten Kepala Zoomlion, menulis di akun Weibonya pada 16 Juli lalu, dan mendorong New Express menggugatnya karena dianggap mencemarkan nama baik karena berulangkali mengkritik laporan Chen.

Harian yang dikelola negara itu adalah satu diantara banyak penerbitan regional yang secara umum memiliki kandungan berita lokal lebih banyak, jika dibandingkan misalnya dengan kantor berita resmi milik pemerintah Xinhua, yang lebih banyak menjadi corong pemerintah dengan jangkauan nasional.

Dalam sebuah artikel yang dipublikasikan Mei lalu, Chen menjelaskan dengan rinci apa yang ia sebut sebagai penipuan penjualan oleh Zoomlion, yang didasarkan pada informasi yang tersimpan di sebuah USB yang dikirim orang yang tidak dikenal ke kantor New Express. Laporan itu menyebabkan nilai saham perusahaan itu jatuh lebih dari 5 persen di lantai bursa, meski perusahaan tersebut telah membantah laporan itu.

Pada Juli, lewat sebuah pernyataan di Bursa Hong Kong, Zoomlion mengaku sedang berada di bawah serangan para kompetitornya sambil berkeras tak ada yang salah dengan laporan keuangan mereka.

Persaingan sengit antara Sany dan Zoomlion di tengan lesunya pasar peralatan konstruksi terkadang berubah menjadi kasar, dengan masing-masing perusahaan menuduh perusahaan lainnya melakukan kegiatan mata-mata bisnis. Tahun ini, boss Sany mengatakan kepada para wartawan bahwa Zoomlion terlibat dalam penculikan anak laki-lakinya. Sebuah tuduhan yang dibantah oleh Zoomlion.

ab/hp (rtr,afp,ap)