1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Yunani Mengamuk!

2 Februari 2015

Pemerintah baru di Athena mengamuk dan mengambil haluan konfrontasi dengan Uni Eropa. Brussel harus merancang strategi tandingan sebelum seluruh Eropa ambruk dijerumuskan krisis Yunani. Komentar Barbara Wesel.

https://p.dw.com/p/1EULH
Griechenland Wahlen 2015 Jubel bei Syriza Alexis Tsipras
Foto: Reuters/A.Konstantinidis

Athena tidak mau lagi berunding dengan Troika Eropa yang terdiri dari Dana Moneter Internasional, Bank Sentral Eropa dan Uni Eropa. Ini artinya, pengutang tidak mau lagi bicara dengan bank pemberi kredit utama. Alasannya, pengutang menganggap perbankan, sistem moneter internasional dan ekonomi global sebagai bisnis kotor.

Jika pemerintah baru Yunani merasa yakin dengan prinsipnya, tidak ada yang bisa membantah. Tapi Athena juga harus tahu konsekuensinya. Yakni, tidak akan ada lagi uang tunai mengucur ke kas negara. Atau lebih tegas lagi, pengutang yang tidak mau bicara dengan pemberi kredit akan bangkrut.

Sikap keras kepala Yunani, mendorong Troika membekukan termin berikutnya bagi pengucuran kredit senilai 7 milyar Euro. PM baru Alexis Tsipras juga menyatakan tidak mau lagi kredit itu. Padahal bulan ini dan Meret depan, Athena harus menyiapkan dana sekitar 11 milyar Euro untuk pembayaran cicilan dan bunga utang. Apakah Yunani akan berhenti membayar utangnya?

Barbara Wesel Porträt
Barbara Wesel redaktur DW.Foto: Georg Matthes

Jika tak ada lagi dana segar mengucur, bank-bank di Yunani akan kering. ATM kosong dan nasabah tidak bisa lagi menarik uang tunai. PM Alexis Tsipras masih yakin, negaranya tidak akan jatuh dalam kekacauan dengan cepat. Tapi, rakyatnya akan segera sadar dari mimpi muluk, jika semua bank tidak punya lagi uang tunai.

Mungkin di saat itu semua orang akan tertawa melihat kepanikan pasukan pengacau dari Athena. Tapi orang juga waspada, karena target Tsipras adalah membuat ambruknya seluruh Uni Eropa dengan diseret gelombang krisis Yunani.

Kini PM baru Yunani hendak merangkul pemerintah di London, Paris dan Roma untuk mendukungnya. Terutama untuk menghadapi Jerman yang juga bersikap keras, dengan motto: Athena tidak mau bicara, Berlin juga tidak bersedia membuka pundi uangnya. Tapi Italia dan Perancis juga harus sadar, jika mereka mendukung Yunani, maka pundi uang mereka yang akan berdarah-darah.

Pemerintah baru Yunani boleh saja memcoba bermain adu kekuatan dengan Uni Eropa atau Dana Moneter Internasional. Tapi akan sejauh mana permainan ini melaju? Yunani boleh merasa yakin, aksi kurang ajarnya akan menang. Orang bisa mabuk kemenangan dan mengucapkan selamat tinggal kepada Uni Eropa.

Tsipras dan para pendukungnya menggantikan logika dan kemampuan menyadari realita dengan sikap tidak tahu malu dan perilaku buruk. Uni Eropa harus segera memikirkan mekanisme yang memungkinkan pasukan perusak dari Athena keluar dari zona Euro, yang populer dengan istilah Grexit, sebelum menyeret seluruh Eropa ke dalam kebangkrutan. Negara yang ingin keluar dari Uni Eropa atau zona Euro tidak perlu dicegah, terutama jika negaranya sejenis Yunani.