1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Yerusalem Menyongsong Natal

Ulrike Schleicher21 Desember 2012

Sekitar 75.000 peziarah dari seluruh dunia diperkirakan akan mengunjungi Yerusalem di masa Natal. banyak dari mereka akan menghabiskan malam Natal di kota, di mana Yesus pernah tinggal.

https://p.dw.com/p/1778d
Foto: Ulrike Schleicher

Husman memiliki semua yang dapat memuaskan keinginan: beruang kutub, rusa, dengan dan tanpa syal, kristal bola salju yang terbuat dari kain beludru lembut berwarna putih. Di atas sebuah meja tampak deretan coklat Nikolaus. Di samping meja terdapat keranjang berisi pernak-pernik Natal. “Para wisatawan menyukainya,“ dikatakan Husman sambil merapihkan balon Santa Klaus. Ia bukanlah satu-satunya pedagang yang untuk sementara menyingkirkan lampu minyak dan rosario ke sudut belakang toko untuk memberikan tempat pada dekorasi natal ala Amerika.

Toko seperti milik Husman ini banyak dijumpai di Via Dolorosa di kota tua Yerusalem pada saat musim Natal. Para pemilik toko tahu bahwa beberapa hari sebelum tanggal 24 Desember, gelombang pertama peziarah akan tiba – dan merekapun telah siap menyambut para peziarah.

Weihnachten in Jerusalem Via Dolorosa
Via DolorosaFoto: Ulrike Schleicher

Sambutan Pemerintah

Bukan saja para pemilik toko souvenir yang menunggu kedatangan wisatawan manca negara. Pemerintah setempat pun telah mempersiapkan diri untuk memeriahkan Natal di sana. Untaian lampu digantung di sepanjang jalan. Dan setiap tahun pada tanggal 23 Desember, para pegawai pemerintah membagikan pohon cemara Arizona kecil untuk pohon Natal kepada tamu yang tiba di Gerbang Jaffa. Sekarang, dekorasi Natal juga diminati umat Yahudi, dikatakan seorang pegawai pemerintah. “Terutama warga muda menyukai pernak-pernik seperti ini.“

Israel berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para wisatawan. “Diperkirakan 75.000 wisatawan akan datang pada musim Natal ini. Sekitar 20 persen dari mereka adalah warga Kristen,“ dikatakan Menteri Parawisata Stas Misezhnikov saat menerima perwakilan gereja-gereja Kristen.

Untuk memberi kemudahan kepada para peziarah, pada saat Natal Kementrian Parawisata menyediakan bus gratis ke Bethlehem.  Setiap 20 menit bus diberangkatkan dari Biara Mar Elias di selatan Yerusalem menuju Bethlehem. “Nonstop pada tanggal 24 dan 25,“ kata Menteri Stas Misezhnikov. Selain itu para peziarah juga akan menerima penganan manis dan kartu Natal.

Frisch gepresste Säfte und dazu Musik von einem künstlichen Nikolaus. Einer der vielen Bemühungen, Jerusalem in
Penjaja kaki lima menjual souvenir NatalFoto: Ulrike Schleicher

Di Bethlehem ini terdapat Gereja Kelahiran, yang biasanya paling ramai dikunjungi saat musim Natal. Di lapangan depan gereja berdiri pohon Natal setinggi 15 meter yang dihiasi dengan megah. Di bawah pohon telah dibangun Gua Natal, yang menggambarkan suasana kelahiran Yesus. Boneka Yesus sendiri baru akan ditempatkan di Gua Natal ini pada malam Natal.

Jalan Kaki ke Bethlehem

Rosemarie Bräckle tidak terlalu tertarik dengan “hingar-bingar“ Natal ini. Perempuan berusia 71 tahun ini lebih memilih untuk menghabiskan malam Natal dengan tenang dan menghindari tempat-tempat yang ramai. “Jika dapat, saya lebih suka tinggal sendiri di sini, duduk di gereja,“ dikatakannya. Sejak musim gugur, perempuan asal Ravensburg, Jerman, ini menjadi relawan di biara Dormitio Dormitio Beatae Mariae Virginis di Bukit Zion. Rosemarie antara lain mengurus café dan melayani para tamu.

Pada saat Natal, juga di biara tidak ada tempat untuk menyendiri baginya. “Pada malam Natal, pada tengah malam, gereja penuh sesak.“ Banyak pengunjung yang terpaksa duduk di lantai. Setelah upacara, banyak dari mereka, juga penganut Yahuni, pergi berjalan kaki ke Bethlehem. Rosemarie juga berencana pergi ke Bethlehem dengan berjalan kaki. “Jaraknya 9 kilometer, masih bisa,“ dikatakannya. Selain upacara Natal di gereja ini, juga diadakan kebaktian di Padang Gembala.

Para anggota komunitas Kristen Arab di Yerusalem juga tengah sibuk mempersiapkan Natal. Untuk pertama kalinya sejak puluhan tahun, mereka diizinkan menggelar acara sendiri selama perayaan Natal. Mereka membangun tenda-tenda di lapangan di depan Gerbang Jaffa. Bagian dalam tenda terbesar dihiasi dengan kain warna-warni dan gambar-gambar Kristen. Selama tiga hari, mereka menyambut hari Natal dengan musik dan lampu-lampu.

Dan saat ini, Rosemarie masih bisa menikmati keheningan musim Natal di biara, “Para biarawan membuat kue. Dan karena belum banyak wisatawan, kita punya banyak waktu untuk mempersiapkan pesta.“