1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Warga Dunia Terancam Kekurangan Air dan Pangan

31 Maret 2014

Laporan iklim dunia bagian kedua tentang pemanasan global sangat mengkhawatirkan. Banjir, kekeringan, gelombang panas, dan kekurangan bahan pangan dianggap sebagai resiko utama bagi manusia dan alam.

https://p.dw.com/p/1BYw8
Foto: picture-alliance/dpa/K. Okten

Perubahan iklim yang diakibatkan oleh manusia sudah sejak sekarang berdampak buruk bagi semua benua di dunia dan di lautan. Apa yang terjadi di masa depan dan bahaya yang dihadapi generasi mendatang, tergantung pada apa yang dilakukan oleh manusia. Demikian inti pesan laporan iklim dunia terbaru yang dikeluarkan oleh dewan iklim dunia IPCC di Yokohama, Jepang.

"Situasinya mengkhawatirkan", ujar pakar iklim Greenpeace Kaisa Kosonen. "Tapi jika kita menanganinya dengan berani dan mampu mengurangi emisi gas rumah kaca lebih cepat, ancaman besar bagi keamanan manusia bisa dihindari dan laut, hutan serta makluk hidup yang penting bagi kelangsungan hidup bisa dilindungi."

Hasil panen berkurang drastis

Perubahan iklim tidak hanya melelehkan gunung es, mengubah ekosistem dan membahayakan eksistensi beberapa jenis makhluk hidup. Kondisi ini juga mengancam persediaan bahan pangan bagi manusia di seluruh dunia. Emisi gas rumah kaca memperbesar resiko bagi perang saudara, kelaparan dan banjir di dekade mendatang. Suhu yang terus naik meningkatkan kemungkinan terjadinya "dampak berat dan tidak bisa diperbaiki", demikian kata-kata yang digunakan dalam laporan iklim dunia. Emisi CO2 yang tidak terkendalikan bisa mengakibatkan kerugian besar dan jumlah yang hampir sama besarnya dibutuhkan untuk meredam dampak tersebut. Dampak perubahan iklim khususnya diderita warga miskin di belahan selatan bumi.

"Laporannya ada dan pesannya jelas: Dampak perubahan iklim pada suplai pangan lebih buruk dari yang diperkirakan sebelumnya", ujar Tim Gore dari organisasi bantuan Oxfam. Untuk pertama kalinya dewan iklim dunia mengakui, bahwa bertambahnya kondisi cuaca ekstrim juga menaikkan biaya bahan pangan. "Tanpa reaksi cepat dan pengurangan emisi, tujuan agar semua orang punya cukup makanan akan tidak tercapai selamanya", tegas Gore.

Sekitar 500 ilmuwan dan perwakilan pemerintahan dari seluruh dunia selama lima hari merumuskan laporan tersebut di Yokohama. Laporan ini ditujukan untuk tidak hanya menampilkan dampak perubahan iklim, tetapi juga memperlihatkan bagaimana dampaknya bagi manusia. Analisa ini penting bagi negosiasi politik akan dampak pemanasan global. Bagian ketiga laporan tersebut akan diumumkan 13 April mendatang di kota Berlin.

qu,vlz/hp (dpa, afp)