1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Usain Bolt Pecahkan Rekor Dunia

17 Agustus 2009

Pelari asal Jamaika, Usain Bolt memecahkan rekor dunia pada nomor lari 100 meter dengan catatan waktu 9, 58 detik.

https://p.dw.com/p/JCqJ
Pelari Jamaika, Usain BoltFoto: AP

Prestasi ini diraihnya pada final nomor lari 100 meter putra, Minggu malam lalu , hari kedua berlangsungnya kejuaraan Atletik Internasional IAAF ke 12 di Berlin, Jerman.

Rekor dunia diraih Usain Bolt, 22 tahun, dengan menumbangkan rekornya sendiri 0,11 detik lebih cepat dari catatan rekor dunia yang diraihnya pada Olimpiade Musim panas di Beijing tahun lalu. Kemenangan fantastik ini sekaligus menobatkan Usain Bolt sebagai manusia tercepat di dunia.

Tempat kedua diduduki oleh pesaingnya, Tyson Gay asal Amerika Serikat, dan urutan ketiga ditempati oleh Asafa Powell yang juga berasal dari Jamaika.

Banyak pihak menilai, kemenangan Usain Bolt di Olympia Stadion Berlin seakan mengulang kembali kejayaan atlit kulit hitam asal Amerika, Jesse Owens yang meraih 4 medali emas pada Olimpiade Musim Panas tahun1936, di tempat yang sama.

Dalam ajang ini, Indonesia ikut serta dengan mengirimkan 2 atlit nasionalnya. Mereka adalah Fernando Lumain, atlet pelari 100 meter putra dan Serafi Analies Unani atlit pelari 100 meter putri. Walaupun tidak masuk kualifikasi, dalam kesempatan kejuaraan internasional ini, Serafi Anelies Unani meraih prestasi waktu terbaiknya dengan catatan waktu 12, 05 detik. Tigor Tanjung, sekjen Persatuan Atletik Seluruh Indonesia PASI mengungkapkan: "Kalau dari segi prestasi, bisa dibilang Indonesia berlum berprestasi di level dunia. Di level Asia saja, masih sangat sulit untuk masuk ke tiga besar. Tapi kita selalu melihat kejuaraan dunia ini sebagai kesempatan untuk memberikan ekpos pada atlit- atlit kita."

Diakui Tigor Tanjung, pengiriman atlit ke kejuaraan dunia merupakan program PASI untuk membangun kepercayaan diri. Apalagi pada kejuaraan atletik dunia di Berlin, atlet pelari 100 meter yang masuk kualifikasi dan non kulifikasi memiliki kesempatan yang sama dalam bertanding.

"Kebiasaan kita adalah mengirimkan atlit-atlit muda . Mereka tidak cepat putus asa. Merekapun punya kesempatan melihat atlet atlet kelas dunia mempersiapkan diri dan sebagainya."

Untuk mempersiapkan kejuaraan dunia atletik IAAF di Berlian, kedua atlit ini sempat mengkuti pelatihan atletik di Malente, negara bagian Schlswig-Holstein, bagian utara Jerman. Tujuan utamanya adalah untuk membiasakan diri dengan cuaca dan track lapangan yang digunakan untuk pertandingan. Selama di Jerman, kedua atlit ini didampingi pelatih atletik Henny Maspaitela, mantan pelari nasional.

Miranti Hirschmann / AP