1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Upaya Selamatkan Hutan Prey Lang

Kyle James21 Maret 2013

Penebang pohon dan perusahaan bangunan mengancam hutan lebat terbesar di Kamboja. Seorang perempuan muda berjuang menyelamatkan eksistensi hutan Prey Lang.

https://p.dw.com/p/180oB
Foto: Cheth Tan

Dalam bahasa suku Kuy, Prey Lang artinya "hutan kami". Dulu hutan di utara Kamboja ini bentangannya melintasi empat provinsi dan memiliki luas 3.600 kilometer persegi. Tapi traktor dan penebang pohon merusak kelestarian hutan tersebut.

Padahal hutan ini memiliki arti besar bagi penduduk setempat. Di hutan mereka mengumpulkan sayur, jamur, madu dan rempah untuk obat-obatan tradisional. Begitu juga bahan bangunan.

Pengamat internasional khawatir, Prey Lang akan menghilang dalam dua hingga lima tahun lagi jika kecepatan pembalakan hutan terus seperti sekarang.

Sumber Kehidupan

Mao Chanthouen, setengah keturunan suku Kuy, sejak lama aktif memperjuangkan kelestarian hutan Prey Lang. Pada awalnya ia bekerja sama dengan beberapa LSM lingkungan membahas tema hutan. Secara perlahan terbentuk jaringan Prey Lang Community Network Chanthoeun. Kini di dalam jaringan tersebut juga terdapat kelompok perempuan. Ini hal yang tidak lazim di pedesaan Kamboja yang sebagian besar masyarakatnya menganut sistem patriarki.

Prey Lang Forest Aktivisten in Kambodscha
Mao Chanthoeun relakan segalanya untuk hutanFoto: DW/K. James

2011 Chanthouen terlibat dalam aksi protes di hutan untuk menghentikan penebangan liar. Saat itu ia tengah hamil enam bulan. Perempuan muda ia menghadapi kelompok orang yang tidak takut akan aktivis lingkungan. Kadang para penebang liar juga bersenjata.

"Tentu kadang saya takut ditembak," kata Chanthoeun. Tapi, "saya mencoba mempertahankan hutan bagi generasi anak-anak saya, tidak hanya untuk generasi saya." Anak laki-lakinya lahir Januari 2012 di hutan. Ia diberi nama Ros Prey Lang, atau "Prey Lang hidup". Beberapa minggu setelah melahirkan, Chantheoeun kembali mengikuti aksi protes.

Bagi banyak orang, khususnya perempuan, ia adalah seorang tokoh panutan. Namun, dalam kehidupan pribadi ia tidak bernasib baik. Suaminya tidak setuju dengan aktivitasnya untuk melindungi hutan. Ia berulang kali meminta Chanthouen untuk tidak mengikuti aksi protes lagi. Suami Chanthouen meninggalkannya sebelum anaknya lahir. Tidak hanya itu, pemasukan Chanthouen juga berkurang karena kegiatannya menyelamatkan hutan. Chanthouen tidak bisa terus-terusan mengurus ladangnya.

Demonstrasi dan Petisi

Masa depan hutan Prey Lang masih tidak jelas. Industri pertanian, jalur rel kereta, pabrik baja dan proyek pelabuhan bisa semakin menyulitkan perlindungan lingkungan di kawasan tersebut.

Prey Lang Forest Aktivisten in Kambodscha
Aktivis kerap temukan tebangan kayu ilegalFoto: Sao Sokol

Pemerintah Kamboja memang mengajukan rancangan undang-undang yang memperbaiki perlindungan hutan November 2011 lalu, tapi Chanthouen dan aktivis lingkungan lainnya tetap khawatir akan pelaksanaannya. Mereka menuntut agar masyarakat yang terlibat langsung berhak untuk memberi suara dalam pengelolaan hutan tersebut.

Walau banyak hal yang belum pasti, Chanthoeun merasa optimis bahwa generasi anaknya dan generasi berikutnya bisa mengenali setidaknya sebagian dari hutan Prey Lang. Jika punya waktu, Chanthouen akan kembali mengurus ladangnya, tapi kalau hutan memanggil ia akan segera meninggalkan segalanya. Chanthoeun yakin: "Jika gerakan ini terus berjalan, maka keberadaan hutan juga terjaga."