1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Ujian Besar PM Turki Erdogan

Thomas Seibert28 Maret 2014

Pemilu komunal di Turki akan menjadi ujian besar bagi PM Turki Recep Tayyip Erdogan. Setelah memblokir situs jejaring sosial Twitter, pemerintah Turki sekarang memblokir Youtube.

https://p.dw.com/p/1BWkt
Foto: Reuters

Turki hari Minggu (30/03) akan melangsungkan pemilu komunal. Mampukah partai pemerintah AKP memperkuat posisinya? Beberapa waktu belakangan, PM Turki Recep Tayyip Erdogan menghadapi kritik tajam karena skandal korupsi dan gaya pemerintahan yang otoriter.

Erdogan minggu yang lalu memerintahkan pemblokiran jejaring sosial Twitter. Hal itu sempat jadi cemoohan aktivis di internet. Terutama karena ada cara mudah untuk melewati pemblokiran itu, sehingga sebagian besar pengguna internet tetap bisa memakai Twitter. Hari Kamis /28/03) pemerintah Turki juga memutuskan untuk memblokir situs Youtube.

Beberapa hari kemudian, Pengadilan Tata Usaha Turki memerintahkan pembatalan pemblokiran itu, karena dianggap melanggar hukum. Sebelumnya, Presiden Turki Abdullah Gul mengeritik pemblokiran Twitter yang dianggapnya terlalu berlebihan. Apakah semua ini akan mempengaruhi perolehan suara AKP?

Mulai dari Istanbul

Media terutama menyoroti pemilu komunal di kota metropolitan Istanbul. Di kota berpenduduk 15 juta inilah Erdogan meniti karir politiknya 20 tahun lalu sebagai walikota. Ia ketika itu menjadi sangat populer karena dianggap berhasil menangani korupsi. Tapi, popularitasnya saat ini menukik tajam.

Kandidat AKP untuk Istanbul adalah walikota saat ini adalah Kadir Topbas. Penantang utama berasal dari partai oposisi CHP, Mustafa Sarigul. Menurut jajak pendapat, perebutan kursi walikota akan berlangsung ketat. Sarigul menjanjikan akses internet gratis untuk Istanbul, jika ia terpilih menjadi walikota.

Sarigul terutama ingin menarik para pemilih muda. Ia menjanjikan akan memberi fasilitas angkutan umum gratis kepada mahasiswa dan pelajar. Jika Sarigul menang, ini akan merupakan tamparan keras bagi partai AKP. Karena itu, Erdogan berusaha menjegal Sarigul dan menyebutnya seorang "anarkis".

Kubu Islamis pecah

Berbagai skandal korupsi akhir-akhir ini makin menyudutkan Erdogan. Di internet muncul rekaman telepon yang mempermalukan keluarga Perdana Menteri dan anggota kabinet. Erdogan menuduh Gerakan Gulen berada dibalik serangan itu. Abdullah Gulen adalah salah satu pendiri AKP yang kemudian berseteru dengan Erdogan dan sekarang tinggal di Amerika Serikat.

Gerakan Gulen punya pengaruh besar, terutama di kepolisian dan kejaksaan. Karena itu, Erdogan memecat ribuan polisi, jaksa dan hakim yang dituduh berusaha menggulingkan pemerintahannya dengan menggulirkan berbagai tuduhan korupsi.

Tahun lalu, aksi protes besar-besaran terhadap Erdogan digelar di Istanbul, setelah pemerintah bermaksud menutup Taman Gezi dan mendirikan pusat perbelanjaan. Aksi yang awalnya digelar aktivis lingkungan itu dengan cepat meluas ke kota-kota lain, setelah aparat keamanan menghadapi demonstran dengan kekerasan.

Menurut jajak pendapat, dukungan terhadap partai AKP masih tetap kuat, sekitar 35 sampai 45 persen. Dalam pemilu parlemen tahun 2011, AKP berhasil meraih hampir 50 persen suara. Tapi banyak pendukung AKP di daerah perkotaan yang sekarang mengaku kecewa. Apapun hasil pemilu komunal ini, pemerintahan Erdogan tetap akan menghadapi tantangan besar.