1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tumpas Perompak Somalia, Cina Kirim Kapal Perang

26 Desember 2008

Tiga kapal perang Cina beranjak menuju perairan Somalia guna turut mengambil tindakan terhadap para perompak. Ini merupakan penugasan terjauh bagi marinir Cina.

https://p.dw.com/p/GNby
Satuan khusus marinir internasional tengah menyelamatkan sebuah kapal yang ditawan perompak di Teluk Aden.
Satuan khusus marinir internasional tengah menyelamatkan sebuah kapal yang ditawan perompak di Teluk Aden.Foto: picture alliance/dpa/Carsten Heyng/Marine

Cina kini melibatkan diri dalam aksi internasional penumpasan perompak Somalia. Dua kapal perang dan sebuah kapal logistik Cina yang dilengkapi artileri roket, meriam dan dua helikopter akan berada di sekitar Teluk Aden. Awak tiga kapal perang Cina tersebut terdiri atas 800 marinir, di antaranya 70 anggota pasukan khusus tempur jarak dekat.

Alasan pengiriman kapal perang Cina ke wilayah perairan semenanjung Arab ini sangat jelas. Hampir 1.300 kapal Cina tahun ini melintasi jalur Afrika dan semenanjung Arab. 20 persennya diserang perompak, demikian dinyatakan juru bicara pemerintah Cina Liu Jianchao di Beijing, “Tujuh kapal Cina ditawan, dua di antaranya berlayar langsung dari Cina, dengan awak kapal Cina, kontainer dari Cina, atau berbendera Hongkong. Terakhir ada sebuah kapal nelayan dengan 18 awak yang diserang perompak.”

Dengan aksi militer ini, pemerintah di Beijing ingin melindungi terutama kepentingan perdagangan dan persediaan bahan mentah Cina. Kapal-kapal perang yang ditugaskan tentu saja akan bekerja sama dengan kapal perang negara lain dan saling bertukar informasi. Selain itu, Cina ingin melindungi kapal-kapal laut yang membawa barang bantuan organisasi internasional.

Operasi militer di Teluk Aden merupakan yang pertama kali bagi Cina sejak abad ke-15, seperti yang dikutip dari kantor berita Xinhua. Selama ini marinir Cina biasanya hanya bertugas menjaga perairannya saja. Penugasan di Somalia merupakan isyarat politik pertahanan Cina yang baru. Huang Xueping, juru bicara kementerian pertahanan Cina mengungkapkan, “Di masa depan, militer Cina menawarkan dukungan, jika diperlukan. Kami akan hadir dalam membantu menjaga perdamaian dan stabilitas regional dan internasional.“

Kepercayaan diri militer Cina mulai tumbuh. Cina berencana juga untuk merakit kapal induk. Ini juga merupakan hal perdana bagi Cina. Kapal induk, menurut Huang Xueping, mencerminkan kekuatan negara dan penting bagi angkatan lautnya . Tapi sebelumnya marinir Cina harus melewati ujian dengan penugasan di Afrika timur. Para pakar dari seluruh dunia akan mengamati langkah Cina dari dekat. Ini bukanlah penugasan yang mudah. Perwira tinggi marinir Ma Luping mengatakan, "Situasi wilayahnya rumit. Letaknya sangat jauh dari Cina. Kami tidak memiliki pangkalan militer di wilayah ini. Logistik di atas laut merupakan tantangan sulit. Tapi itu harus diatasi.“

Cina ingin secara aktif berunding dengan negara-negara Afrika mengenai penggunaan pelabuhan logistik dan pelabuhan umum, sebagai persiapan terhadap kemungkinan konflik. Pemerintah Cina menyatakan, saat ini terdapat 25 hingga 30 kelompok perompak yang menguasai wilayah perairan Afrika. (ls)