1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tren Kursus Bahasa Inggris Untuk Bayi

14 Maret 2012

Baru saja dilahirkan, bayi sudah dituntut untuk menguasai bahasa lain selain bahasa ibunya. Di Jerman muncul tren kursus bahasa asing untuk bayi.

https://p.dw.com/p/14KVG
Foto: DW

Empat perempuan duduk di lingkaran dan bergoyang mengikuti musik. Sementara anak-anak kecil di dekat kaki mereka hanya melihat ke atas dengan bingung, merangkak di atas karpet berwarna oranye atau seakan tengah mendengarkan lagu anak-anak berbahasa Inggris tersebut. Semua dalam bahasa Inggris. Setiap kata, setiap pujian. Baik para ibu maupun guru kursus di Frankfurt menggunakan bahasa Inggris. Sementara anak-anak kecil para murid kursus tersebut, belum bisa berbicara sama sekali. Sejak beberapa bulan, mereka seminggu sekali turut serta dalam kursus "Baby's Best Start".

Contohnya Mirali. Sejak delapan bulan yang lalu, bocah berusia satu tahun itu mengikuti kursus bahasa Inggris. Ibunya, Miriam Bardowicks, ingin agar anaknya tidak hanya tumbuh dengan berbahasa Jerman. "Jika menyangkut kemampuan dua bahasa, sebaiknya anak banyak mendengarkan bahasa Inggris, jika kelak akan belajar bahasa Inggris." Ilmu pengetahuan membenarkan teori sang ibu. Basis bagi gramatik, intonasi, dan pengucapan sudah bisa dipelajari sejak usia dini. Karena itu Miriam Bardowicks yakin, anak perempuannya bisa memperoleh banyak hal dari kursus bahasa Inggris untuk bayi tersebut.

Harapan orang tua yang ambisius diredam

Ahli bahasa Petra Schulz meragukannya. Menurutnya efek dari kursus bahasa semacam itu terlalu dibesar-besarkan. Apalagi, jika bahasa Inggris hanya digunakan seminggu sekali selama 1 jam, dan tidak memainkan peranan lain dalam kehidupan sehari-hari anak itu.

"Dorongan sejak usia dini ini tidak bisa disamakan dengan situasi pada anak yang sejak lahir dibesarkan dengan dua bahasa." Karena itu, harapan banyak orang tua agar anaknya bisa berbahasa asing sejak kecil, sangatlah berlebihan. Profesor sebuah institut di Frankfurt ini menambahkan, tidak ada hasil penelitian yang membuktikan efek positif sebuah kursus bahasa Inggris untuk bayi.

Englisch lernen ab 3 Monaten Bilderbuch
Philippakis bacakan buku bahasa InggrisFoto: DW

Namun, setiap minggunya orang tua dengan bayi mereka tetap saja datang ke Mary Anne Philippakis. Selain kursus seminggu sekali, para ibu juga mendapat CD yang bisa mereka putar untuk bayi mereka di rumah. Dalam kursus, Mary Anne Philppakis menyanyikan sesuatu bagi anak-anak kecil itu atau bercerita tentang "Sunny the Cat".

Ia menaruh buku bergambar di atas pangkuannya dan menunjukkan tiap-tiap simbol yang ada. Dalam bahasa Inggris ia menyebutkan apa yang ia lihat. Sejak setahun ia membuka tempat kursusmya sendiri di Frankfurt. Sebelumnya, ia mengajar anak-anak di taman kanak-kanak dan juga di rumahnya. Sejak itu, permintaan untuk kursus bahasa Inggris bagi anak-anak semakin bertambah.

Walau ilmuwan skeptis - murid terus bertambah

"Saya memulainya dengan 15 anak", cerita Philippakis. "Saat ini ada sekitar 150 anak-anak di tempat kursus saya." Perempuan kelahiran Amerika Serikat ini tidak heran dengan ketertarikan orang tua agar anaknya menguasai dua bahasa. "Semakin dini mengenal bahasa asing, akan semakin mudah bagi anak itu." Di sekolah-sekolah Jerman, bahasa asing diajarkan terlalu terlambat, demikian kritikan ibu tiga orang anak ini. "Dalam waktu singkat, anak-anak harus menguasai bahasa asing tersebut hingga tamat sekolah."

Rasa takut yang dimiliki orang tua di Jerman terutama, sang anak nantinya akan tertinggal dalam persaingan di dunia pendidikan dan pekerjaan. Jadi mereka sudah dipersiapkan sejak kecil. Sama seperti di Amerika Serikat, Inggris atau Cina, di Jermanpun lembaga kursus swasta mengalami boom.

Kenali irama melalui bahasa

Bagi kebanyakan ibu peserta kursus Baby's Best Start, bahasa asing sudah menjadi bagian kehidupan sehari-hari. Banyak yang menikah dengan warga migran, atau memiliki latar belakang migran.

Philippakis mengatakan, 80 persen anak-anak di kursus tersebut punya latar belakang internasional. Seperti Ayumie-Sophie Jung misalnya. Ayahnya orang Jerman dan ibunya berasal dari Jepang. Di rumah, bayi perempuan berusia 18 bulan tersebut dibesarkan dengan dua bahasa. Ia harus bisa bahasa Inggris, karena ibunya seorang pianis yang sering tur keliling dunia. Sang ibu ingin agar putrinya punya ketertarikan akan bahasa asing sejak dini.

Englisch lernen ab 3 Monaten Ayumie-Sophie
Ayumie-SophieFoto: DW

"Bahasa itu seperti musik", ujar ibu dari Ayumie-Sophie. "Melalui bahasa, putri saya mengenal irama." Kombinasi melodi dan irama juga bahasa dan ini memberikan efek yang baik bagi anaknya.

Pakar perkembangan bahasa Petra Schulz tidak membantahnya. Menurut Schulz, kursus bahasa Inggris untuk bayi tidak merugikan atau merusak, tetapi juga tidak ada gunanya. Setidaknya, jika bahasa asing tersebut tidak memiliki peran dalam keseharian sang anak.

Bianca von der Au / Vidi Legowo-Zipperer

Editor: Agus Setiawan