1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Transportasi Kereta Api Uni Eropa

9 Juni 2007

Pasar tunggal Eropa juga membawa tantangan baru bagi transportasi kereta api. Jasa pelayanan kereta api suatu negara tidak hanya menjadi dan melayani kepentingan nasionalnya tapi juga mencakup kawasan Eropa.

https://p.dw.com/p/CTB7
Kereta api cepat ICE
Kereta api cepat ICEFoto: AP

Dengan terbukanya pasar tunggal Eropa terbuka pula kebebasan bergerak bagi orang, barang, pelayanan jasa dan modal di Eropa. Agar orang dan barang semakin cepat dan mudah tiba di tujuan yang melintasi batas negara di Eropa, diperlukan sarana transportasi yang semakin cepat dan jalur kereta api yang menghubungkan berbagai kota di Eropa. Jika sebuah kereta api dapat dipakai sebagai sarana tranportasi yang layak melewati batas negara dalam Uni Eropa, lokomotifnya harus diganti atau dilengkapi dengan sarana teknik yang memadai. Kereta api cepat antar negara Thalys misalnya, memerlukan 7 sistem agar dapat bergerak melalui route antara Paris, Brussel, Amsterdam dan Köln.

Di Eropa terdapat lebih dari 20 sistim sinyal dan pengawasan kecepatan yang berbeda-beda, hal yang tidak hanya mahal tapi juga menyulitkan kerja masinis dan dapat menimbulkan bahaya. Untuk menyeragamkannya direncanakan pengembangan sebuah sistim manajemen lalu lintas kereta api bersama Eropa ERTMS. Ini berarti masa di mana setiap negara di Eropa memiliki jawatan kereta api masing-masing sudah berlalu. Termasuk bagi jawatan kereta api Jerman Deutsche Bahn. Jalur kereta api ICE yang menghubungkan kota Köln dengan Frankfurt dalam waktu 1 jam 15 menit dengan kecepatan 300 kilometer per jam, juga akan menghubungkan berbagai kota metropolitan di Eropa.

Demikian dituturkan Joachim Fried, penanggung jawab Deutsche Bahn AG untuk urusan Eropa

„Kami mengadakan pembicaraan dengan Perancis tentang hubungan ICE ke Paris. Juga dengan Austria kami sudah mencapai kesepakatan hubungan kereta api cepat ICE ke Wina.“

Pembicaraan Deutsche Bahn dengan jawatan kereta api Perancis SCNF telah menjadi kesepakatan. Mulai hari Minggu (10/06) dibuka jalur kereta api cepat ICE antara Frankfurt - Paris berkecepatan 320 kilometer per jam. Jarak yang biasanya memakan waktu 6 jam15 menit hanya akan bermasa tempuh empat jam. Dengan petugas jasa pelayanan kereta api dari Perancis dan Jerman, warga Eropa tentu saja. Juga mulai Desember mendatang akan dibuka jalur ICE yang menghubungkan kota Stuttgart dengan Paris.

Selain jalur kereta api cepat, kerja sama Deutsche Bahn dengan jawatan kereta api negara di Eropa juga memungkinkan jalur kereta api yang menghubungkan kota-kota di Jerman dengan kota-kota di Denmark, Italia, Austria yang merupakan anggota lama Uni Eropa, bahkan sampai ke Hungaria, Ceko sebagai anggota baru maupun Kroasia yang belum bergabung ke dalam Uni Eropa.

Setelah peningkatan layanan kereta api penumpang, langkah selanjutnya yang juga sudah dilakukan adalah untuk kereta api barang. Di sini Deutsche Bahn benar-benar sudah menjadi jasa pelayanan kereta api Eropa. Karena sejak awal tahun terjadi liberalisasi transportasi kereta api barang di Uni Eropa. Sebagai contoh, jawatan kereta api Jerman, Deutsche Bahn boleh mengangkut barang ke Polandia. Bagi penanggung jawab urusan Eropa Deutsche Bahn, Joachim Fried ini adalah tonggak bersejarah, agar Deutsche Bahn tetap mampu bersaing di tengah-tengah pasar Eropa yang berkembang

„Jika pelanggan kami Volkswagen sangat giat berekspansi di Eropa Timur, membangun pabrik di sana, kami sekarang tidak hanya harus terlibat dalam tranportasi untuknya, melainkan juga kami harus, jika ingin tetap bertahan di pasaran, mengangkut ban-ban atau juga suku cadang ke Ceko, ke Slowakia atau Hungaria.“

Hal itu tidak hanya menguntungkan jawatan kereta api atau perusahaan Deutsche Bahn tapi juga pelanggan kereta api. Lingkungan dapat pula menarik keuntungan´, karena para pakar juga mengharap adanya efek politik transportasi. Dengan semakin terbukanya jalur transportasi kereta api, maka jalan-jalan akan semakin sepi. Inilah yang juga diharapkan oleh pakar transportasi dari partai sosial demokrat SPD Jerman, Uwe Beckmeyer

„Saat ini perkembangan transportasi di Eropa berpusat di jalan raya. Tapi saya pikir, untuk jarak jauh kami sedapat mungkin menggunakan jalur kereta api, agar semakin padatnya lalu lintas truk-truk di jalan tol dapat dikurangi.“

Namun juga jawatan kereta api Jerman Deutsche Bahn masih merasakan adanya batasan di Eropa. Salah satu contoh, masinis kereta api Jerman pada prinsipnya hanya boleh mengemudikan kereta api di Jerman. Karena untuk transportasi kereta api belum mengenal surat ijin mengemudi Uni Eropa, yang sudah berlaku bagi transportasi kendaraan bermotor. Jalan keluar untuk mengatasi masalah tersebut adalah tanggung jawab para politisi Eropa di Brussel. Menurut pakar kereta api dari partai Hijau Jerman, Winfried Hermann

„Jika orang mengumpamakan hal itu dengan tranportasi mobil, maka sekarang kami masih harus turun di setiap perbatasan negara dan secara khusus meminta ijin agar boleh mengemudikan mobil di Perancis dengan SIM Jerman.“

Sementara seorang anggota partai Hijau lainnya Michael Cramer berpendapat lalu lintas kereta api tanpa tambahan waktu yang diperlukan untuk pergantian lokomotif dan masinis di perbatasan negara, akan mengurangi biaya dan masa tempuh perjalanan. Dengan demikian baru kepadatan lalu lintas jalan raya dapat beralih ke rel kereta api. Jika tidak ada lagi lokomotif Jerman, Perancis atau Belgia melainkan hanya ada satu lokomotif, yakni lokomotif Eropa.