Tradisi Mudik Saat Imlek

Arus mudik sudah terasa beberapa minggu sebelum tahun baru Cina yang jatuh 10 Februari. Ratusan juta pekerja migran, mahasiswa dan karyawan secara serempak bergerak meninggalkan kota-kota metropolitan pusat ekonomi, pulang ke kawasan asal untuk merayakan tahun baru bersama keluarga.

Sebelum Tahun Ular dimulai, para pemudik harus antri mengular di tempat penjualan tiket kereta, pesawat terbang atau bus. Perjalanan menggunakan kereta yang relatif nyaman jadi favorit. Tapi para pengantri tiket tidak bisa memastikan, apakah mereka pada akhir antrian masih bisa memperoleh tiket.

"Tiket kereta untuk beberapa hari kedepan sudah habis", begitu berulangkali pengumuman lewat pengeras suara. Para pemudik harus mencari sarana transpor alternatif. Walaupun setiap hari dikerahkan 5300 kereta jarak jauh, Cina tetap kewalahan penuhi tuntutan pemudik.

Tapi nyaris tidak ada alternatif. Memang setiap hari beroperasi lebih 4,6 juta bus jarak jauh. Tapi semua berebut menggunakan bus yang penuh sesak untuk mudik. Kantor berita resmi Xinhua melaporkan, tahun ini lebih 860 juta warga Cina mudik massal.

Bagi 200 juta pekerja migran mudik menjadi keharusan, apa pun risikonya. Karena kebanyakan mereka hidup di kota besar tanpa disertai keluarga. Tahun baru menjadi salah satu kesempatan untuk dapat berkumpul bersama keluarga selama beberapa hari.

Bapak ini beruntung bisa memperoleh tiket kereta. Tapi kesulitan dalam perjalanan masih harus diatasi. Saat mudik, semua orang membawa barang dalam beberapa karung atau kotak kardus. Naik dan turun dari kereta merupakan perjuangan tersendiri. Sebagai antisipasinya, banyak yang tidur sejenak untuk kumpulkan tenaga.

Juga di bandara situasi sama tegangnya. Memang setiap hari ada 10 ribu tiket penerbangan domestik, namun semua tergantung cuaca. Belum lama ini kabut tebal melumpuhkan lalu lintas udara. Para penumpang resah dan berulangkali terjadi pertikaian. Satuan pengaman kewalahan mengatasinya.

Bagi banyak warga Cina, Tahun Baru berati juga liburan, baik di dalam negeri maupun ke luar negeri. Tujuan wisata favorit adalah New York, Paris, Vancouver atau Sydney. Pelancong Cina terutama melakukan wisata belanja. Imlek tahun lalu, warga Cina membelanjakan uang senilai 9 milyar US Dollar di luar negeri.

Seusai tahun baru, arus balik mudik bergerak kebalikan arah, menuju kota-kota metropolitan pusat ekonomi. Kini ratusan juta orang berjuang lagi, tiba tepat waktu di tempat kerjanya seusai cuti tahunan.