1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tewasnya Osama bin Laden

4 Mei 2011

Tewasnya pemimpin jaringan teror al Qaida Osama bin Laden dan apakah pantas, Amerika Serikat mempublikasikan foto jenazahnya, dikomentari oleh sejumlah media internasional.

https://p.dw.com/p/118oI
Foto: AP

Harian Italia yang terbit di Turin La Stampa menulis:

"Lebih bijak yang mana? Merahasiakan dunia gambar-gambar jenazah Osama bin Laden danmembiarkan orang-orangtetap meragukan kematiannya. Atau memperlihatkan kepada dunia mayat bin Laden dan membuat para pendukung fanatiknya semakin naik pitam. Kini, gambar apapun dapat disebarkan secepat kilat. Apalagi ketika seorang dungu di Florida membakar al Quran, gambar-gambarnya melintasi samudera dan benua. Ketika itu, sikap Amerika Serikat tepat sekali, tidak mempublikasikan gambar lain tentang orang dungu itu. Kalaupun disebarluaskan, kalangan yang dari awal meragukan misi serangan 11 September dan pendaratan di bulan akan tetap tidak meyakini bahwa misi-misi itu ada."

Kemudian harian Perancis yang terbit di Paris Libération menulis:

"Bagaimana menjelaskannya? Osama bin Laden, teroris yang paling diincar oleh dunia ditemukan di tempat persembunyiaan di sebuah kota kaya Pakistan, negara yang menjadi mitra Amerika Serikat dalam perang melawan terorisme. Pemerintah Pakistan jengkel, loyalitasnya diragukan. Dan negara itu berhak mengingatkan bahwa kejadian tersebut terjadi di wilayah negaranya. Barat tidak dapat mengabaikan pertanyaan, apakah Pakistan masih dapat dilihat sebagai sebuah negara utuh atau sudah menjadi tempat dimana setiap penguasa dapat bertindak sendiri selama aksi mereka mengatasnamakan perang melawan Islam radikal?"

Harian Italia La Republica juga mengomentari reaksi dan dampak tewasnya pemimpin Al Qaida itu. Harian itu menulis:

"Kegembiraan AS atas tewasnya Osama bin Laden memunculkan keresahan daripada kejelasan, dan kepeningan daripada kelegaan. Kematian bin Laden adalah bagian dari perang melawan teror. Sementara perang di Afghanistan nampaknya tidak akan dimenangkan oleh Barat. Sebagai reaksi atas tewasnya bin Laden, teroris dapat meningkatkan aksi mereka. Tetapi masih ada gerakan revolusi yang terjadi di beberapa negara di Arab Utara. Gerakan ini tidak memerlukan AS dan Israel sebagai musuh Islam, seperti yang dikhotbahkan oleh bin Laden. Revolusi Arab memperjuangkan persamaan hak bagi seluruh warga dan ditegakkanya demokrasi. Meskipun hingga kini belum dapat dipastikan, apakah target mereka akan tercapai."

Sementara komentar harian Perancis Le Monde bernada berbeda:

"Memang pantas, Presiden AS Barack Obama menikmati momen ini. Keputusan untuk meningkatkan pemburuan terhadap Osama bin Laden di Pakistan delapan bulan lalu, tepat sekali. Begitu juga, ketika Presiden Obama mengizinkan serangan terhadap tempat persembunyian pemimpin al Qaida itu di Pakistan. Presiden Obama harus benar-benar menikmati momen ini, karena tidak akan berlangsung lama. Dan ia tentu menyadarinya. Di AS ia harus mengatasi masalah-masalah seperti pengangguran, pertumbuhan ekonomi dan hutang negara. Tetapi, masalah-masalah itupun dapat ia hadapi, karena kini ia adalah laki-laki yang dapat mengambil keputusan yang tepat di saat yang tepat."

Andriani Nangoy/afp/dpa
Editor: Hendra Pasuhuk