1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tes DNA Temukan Daging Kuda Hampir 5 Persen

DK/HP (afp, rtr, dpa)17 April 2013

Uni Eropa menemukan DNA daging kuda pada hampir 5 persen produk makanan yang diberi etiket daging sapi. Hal ini disimpulkan Uni Eropa setelah melakukan lebih dari 7000 tes DNA di seluruh Eropa.

https://p.dw.com/p/18HJk
Chemielaborantin Michaela Krämer bereitet im Veterinäruntersuchungsamt Rhein-Ruhr-Wupper am 14.02.2013 in Krefeld (Nordrhein-Westfalen) eine Fleischprobe aus einer Lasagne für eine DNA-Untersuchung vor. Foto: Bernd Thissen/dpa
Uji coba di laboratorium untuk daging lasagneFoto: picture-alliance/dpa

Dalam hampir setiap 20 produk makanan jadi daging sapi di seluruh Uni Eropa ditemukan daging kuda. Laboratorium menemukan pada hampir 5 persen tes DNA daging kuda, demikian disampaikan Komisaris urusan Kesehatan Eropa Tonio Borg, Selasa (16/4) di Brussel. Kadar obat peredam rasa sakit Phenylbutazon yang terdapat dalam daging kuda tidak menimbulkan alasan untuk khawatir.

Seluruhnya hampir 7300 tes DNA dilakukan di negara anggota Uni Eropa, sebagai reaksi atas skandal daging kuda yang tidak dicantumkan dalam etiket untuk produk makanan jadi, yang sebetulnya hanya boleh mengandung daging sapi. Komisi Eropa mempublikasikan hasil uji coba DNA itu di Brussel.

epa03600173 Advertising for Ikea meat balls in an Ikea store car park, in Malmo, Sweden, 25 February 2013. Furniture retailer Ikea says it has halted all sales of meat balls in Sweden after Czech authorities detected horse meat in frozen meatballs that were labeled as beef and pork. EPA/JOHANNES CLERIS SWEDEN OUT
IKEA tarik produk Köttbullar Klopsen (neat ball) akibat skandal daging kudaFoto: picture-alliance/dpa

Dalam 4,6 persen semua tes untuk produk makanan jadi seperti Lasagne, Hamburger atau sup gulash, ditemukan daging kuda. Itu menurut pandangan Borg „relatif sedikit“, tapi berarti bahwa hampir setiap 20 produk makanan jadi mengandung daging kuda yang tidak dicantumkan dalam etiket.

Skandal ini mengguncang kepercayaan konsumen terhadap produk makanan jadi, banyak supermarket dan rumah mebel Ikea menarik untuk sementara produk-produknya dari rak penjualan. Baru pekan lalu di Belanda 50 ribu ton daging ditarik dari peredaran. Ditemukannya daging kuda pada produk daging sapi memicu diskusi tentang konsekuensi untuk kewajiban pengawasan dan pencantuman pada etiket oleh produsen bahan makanan agar konsumen memperoleh apa yang diharapkannya dari pembelian. Di Jerman terakhir ada permintaan akan adanya polisi bahan makanan Eropa.

Komisaris urusan Kesehatan UE Tonio Borg mengumumkan, untuk mendorong „upaya baru“, diantaranya hukuman denda lebih besar bagi penipuan pencantuman etiket untuk daging. „Dalam bulan-bulan mendatang komisi, beranjak dari pengalaman skandal ini, akan mengusulkan diperketatnya pengawasan seluruh jaringan bahan pangan.

Daging Kuda Bukan Tidak Sehat

Dalam kaitan skandal daging kuda yang tidak dicantumkan dalam etiket produk daging sapi, muncul kekhawatiran bahwa daging yang tidak eksplisit digunakan sebagai bahan pangan ini berbahaya. Oleh karena itu negara-negara Uni Eropa melakukan tes sisa obat penahan rasa sakit Phenylbutazon pada daging kuda campuran tersebut. Materi obat itu tidak boleh terkandung dalam bahan pangan. Menurut hasil tes, terbukti adanya kadar 0,5 persen obat itu pada uji coba. Dengan demikian tidak ada bahaya langsung melalui obat tersebut, kata juru bicara Borg. "Orang harus memakan ratusan burger daging kuda selama berbulan-bulan untuk bisa terkena masalah.“

Di Jerman hasil 878 tes DNA terhadap daging kuda yang tidak dicantumkan dalam etiket dilaporkan ke Brussel. Diantaranya 29 hasil tes itu positif, artinya 3,3 persen dari kuota tes. Angka tertinggi adalah di Yunani (36) dan Perancis (47).

Secara keseluruhan pihak berwenang Jerman berdasarkan keterangan Kementerian untuk Makanan dan Perlindungan Konsumen sementara ini melakukan hampir 2500 uji coba dan ditemukan 184 kali DNA daging kuda.