1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Teror Ekstrim Kanan Gaya Baru di Jerman

14 November 2011

Sebuah kelompok yang menamakan dirinya “Nazi Bawah Tanah-NSU“, selama bertahun-tahun melakukan rangkaian pembunuhan, serangan bom dan perampokan bank tanpa dapat dilacak. Pemerintah menyatakan akan memberikan penjelasan.

https://p.dw.com/p/13ALJ
Foto: picture alliance/ZB

Pemerintah Jerman memandang, rangkaian pembunuhan, serangan bom serta perampokan bank oleh kelompok yang diduga Neo NAZI itu, sebagai bentuk baru terorisme radikal kanan di Jerman. Semua kasus pembunuhan berlatar belakang kebencian warga asing dari akhir tahun 90-an hingga kini, yang belum terpecahkan, akan ditinjau ulang, dikaitkan dengan aksi teroris Neo-NAZI itu.

Menteri dalam negeri Hans-Peter Friedrich mengungkapkan : “Kelihatannya, berdasarkan petunjuk yang ada saat ini, bahwa kami menghadapi bentuk baru terorisme ekstrim kanan.“

Bundesinnenminister Hans-Peter Friedrich
Menteri dalam negeri Jerman, Hans-Peter FriedrichFoto: picture alliance/dpa

Sejak tahun 1998 hingga 2010, di Jerman terjadi rangkaian pembunuhan terhadap sedikitnya 9 pemilik restoran kebab warga asing, kebanyakan warga Turki, yang kasusnya dijuluki pembunuhan Döner. Selain itu juga dilancarkan pembunuhan terhadap seorang polisi wanita dan dua serangan bom di kawasan bisnis yang mayoritas pengusahanya warga asing. Nyaris semua kasusnya tidak terungkap.

Titik terang mengenai keberadaan kelompok teroris NAZI bawah tanah itu muncul, seiring kasus ledakan sebuah rumah di kota Zwickau, di kawasan timur Jerman pada tanggal 4 November lalu. Penyidikan polisi mengarah pada nama Beate Zchsäpe (36). Diduga perempuan ini sengaja meledakkan rumahnya untuk memusnahkan barang bukti. Beate diindikasikan merupakan komplotan dari dua orang lelaki bernama Uwe B dan Uwe M, yang diduga teroris dan tewas bunuh diri di sebuah mobil Caravan dekat kota Eisenach. Beate kemudian menyerahkan diri kepada polisi.

Hari Senin (14/11) ini, kejaksaan federal mengeluarkan perintah penangkapan terhadap Holger G, yang dituduh sebagai anggota lain kelompok Nazi bawah tanah. Juga akan diusut kemungkinan keterlibatannya dalam 10 kasus pembunuhan dan rangkaian serangan bom serta perampokan bank yang dilancarkan trio Zwickau itu.

Thema Zwickauer Terrorzelle rechtsextremistischer Terror in Deutschland
Barang bukti yang disita di rumah yang diledakkan di Zwickau.Foto: dapd

Dinas Rahasia Gagal

Berkaitan dengan gagalnya pelacakan terhadap 10 kasus pembunuhan yang amat mencolok selama hampir 10 tahun itu, kini dinas rahasia Jerman mendapat sorotan tajam. Dipertanyakan, bagaimana mungkin, anggota kelompok Neonazi yang pernah dihukum dalam kasus serupa, dapat lolos dari pengamatan?

Menteri dalam negeri Friedrich lebih lanjut mengatakan: “Amat meresahkan, karena aparat gagal menarik kaitan antara rangkaian pembunuhan di seluruh Jerman, dengan gerakan ekstrim kanan di negara bagian Thuringen.“

Kanselir Jerman, Angela Merkel menyatakan, pemerintah akan menjelaskan semuanya, serta melakukan pengusutan menyeluruh, agar kelompok ekstrim kanan tidak lagi memiliki peluang.

Lebih jauh Merkel mengatakan : “Saya hanya dapat mengatakan, amat mengerikan, bahwa kasusnya lama sekali tidak terungkap. Dan dari situ harus ditarik konsekuensi yang diperlukan di seluruh sektor, di mana titik kontaknya berada.“

Informan Jawatan Pelindung Konstitusi

Para politisi di Jerman juga amat heran, karena tersangka teroris itu dapat menyembunyikan diri selama 10 tahun tanpa dapat dilacak. Dari kalangan pakar keamanan di Berlin muncul dugaan, bahwa trio teroris itu dimanfaatkan sebagai informan oleh Jawatan Pelindung Konstitusi. Untuk itu mereka diberi identitas baru. Harian Bild juga menunjukkan bukti, pada saat pengusutan di rumah yang meledak di Zwickau, ditemukan dokumen asli tapi palsu. Sesuai aturan dinas rahasia, dokumen semacam itu hanya diberikan kepada penyidik tersamar.

Saat ini, dinas rahasia Jerman mencatat ada sekitar 9.500 orang anggota Neonazi yang amat beringas dan kerap melakukan aksi kekerasan.

Agus Setiawan/dpa/afp/dapd/dw

Editor : Vid iLegowo-Zipperer