1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tanggapan

15 Oktober 2013

Berkaitan dengan laporan DW "Kristen Malaysia Dilarang Pakai Kata Allah", sahabat DW berikan tanggapan lewat Facebook. Berikut ini beberapa di antaranya. Lewat galeri foto bisa Anda ikuti toleransi antar agama di Jerman.

https://p.dw.com/p/19zmr
Foto: Reuters

Dicari-cari terus perbedaan. Mengapa bukan persamaan yg dicari yg menuju perdamaian?? Manusia fanatik yg berpikir begitu. Mereka itu siapa sebenarnya!! Saya juga Muslim tetapi ini diluar nalar saya....Tidak mengerti!!

(Achmad Koswara Hoedaya)

++++++++++++++++++++

Suruh mereka ke Indonesia untuk belajar bagaimana Islam yang benar bisa begitu sempurna diterapkan... Menjadi pionir dalam toleransi dan hubungan sosial... Seluruh elemen masyarakat. Menyatukan Indonesia. Damai dan harmonis...

(Kambing Hitam FX)

+++++++++++++++

Ini salah satu contoh. Perbedaan ini diciptakan oleh orang yang berpikir, cuma mereka saja yang benar. Sebelum itu, perbedaan tidak ada. Tetapi kalau perbedaan ini sudah ada, identitas yang bahaya bisa muncul.

(Timo Duile)

+++++++++

Bukankah semua makluk di alam semesta ini milik Allah, ''Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.'' Mengapa manusia harus membatasi sesama manusia.

(Midji Purwanto)

++++++++++++

Maaf, ya. Kalau menurut ane urusan ini tidak usah diposting. Lain lubuk lain ikannya. Lain ladang lain belalang. Takutnya malah membuat sara di negeri ini.

(Azwar Azuhri)

++++++++++

Memangnya Allah itu cuma milik org malaysia?

(Jane Goni)

+++++++++

Toleransi Antar Agama di Jerman

Di Jerman toleransi beragama semakin digalakkan. Itu diwujudkan antara lain dengan pelajaran agama Islam di sekolah-sekolah. Upaya pendekatan antar agama di Jerman kami rangkum dalam galeri foto.