1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Taliban Pecah

28 Mei 2014

Faksi terbesar Taliban di Pakistan, hari Rabu (28/5) mengumumkan telah memisahkan diri dari bendera militan tersebut menyusul bentrokan berdarah dengan kelompok saingan mereka sejak Maret lalu.

https://p.dw.com/p/1C8Dw
Foto: Aref Karimi/AFP/Getty Images

Faksi terbesar Taliban di Pakistan, hari Rabu (28/5) mengumumkan telah memisahkan diri dari bendera militan tersebut menyusul bentrokan berdarah dengan kelompok saingan mereka sejak Maret lalu.

Para pengamat mengatakan perpecahan tersebut merupakan sebuah kemenangan bagi strategi militer Pakistan yang mengadu domba kelompok-kelompok militan agar bertempur satu sama lain, untuk meraih loyalitas dari para komandan kunci kelompok ekstrim tersebut.

Perundingan damai antara pemerintah dan Taliban yang dimulai awal tahun ini terhenti, dengan kelompok militer pekan lalu mengambil jalan serangan udara atas tempat-tempat persembunyian para militan yang menewaskan paling sedikit 75 orang.

Kelompok yang memisahkan diri itu berasal dari kaum Mehsud, yang selama ini secara luas dianggap sebagai faksi terpenting dari sejumlah kelompok yang bergabung di bawah payung Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) yang bertempur melawan pemerintah sejak 2007 untuk memperjuangkan hukum Syariat Islam di negara tersebut.

“Kami mengumumkan langkah kami meninggalkan Tehreek-e-Taliban Pakistan, dan kami telah memilih Khalid Mehsud sebagai pemimpin baru untuk wilayah Selatan Waziristan," kata Azam Tariq, juru bicara kelompok yang memisahkan diri tersebut.

"Khalid Mehsud" yang sebelumnya dikenal dengan nama "Khan Said Sajna“, merupakan seorang kandidat pemimpin TTP setelah pemimpin kelompok tersebut Hakimullah Mehsud terbunuh dalam serangan drone November lalu.

Jabatan komandan akhirnya jatuh ke tangan Maulana Fazlullah yang berasal dari desa lembah Swat.

Sejak Maret, para pendukung Khalid Mehsud terlibat dalam bentrokan berdarah dengan para pendukung mendiang Hakimullah Mehsud, yang kini dipimpin oleh komandan Sheheryar Mehsud.

Sukses militer Pakistan

Tariq, juru bicara tersebut, menuduh para pemimpin TTP melakukan kejahatan dengan menyasar penduduk sipil.

“Kepemimpinan TTP telah jatuh ke tangan sekelompok konspirator, organisasi payung itu terlibat dalam kegiatan kriminal seperti perampokan dan pemerasan,“ kata dia dalam pernyataannya.

Dia menambahkan bahwa TTP melakukan pemboman di berbagai tempat umum, aksi-aksi yang ia sebut “haram“.

“Kami telah mencoba yang terbaik untuk menempatkan kelompok ini ke arah yang benar, bahkan Taliban Afghanistan berusaha untuk memediasi kami, tapi TTP tidak mendengarkan Taliban Afghanistan,“ kata dia.

Pengumuman itu muncul sehari setelah komandan militer Pakistan Jenderal Raheel Sharif mengunjungi Selatan Waziristan, satu diantara wilayah tujuh suku yang berbatasan dengan Afghanistan.

Saifullah Mehsud, seorang analis pusat penelitian FATA yang berbasis di Islamabad, mengatakan perpecahan itu merupakan pembenaran bagi strategi pecah belah yang dijalankan militer.

”Ini adalah sebuah sukses bagi tentara Pakistan dan bagi TTP secara keseluruhan kini akan menjadi sangat sulit,” kata dia merujuk kepada perpecahan di dalam kelompok militant tersebut.

ab/hp (afp,ap,rtr)