1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Suporter Manning: Sidang Harus Transparan

Christina Bergmann3 Juni 2013

Persidangan bagi tentara AS Bradley Manning dimulai. Ia dituding memberikan dokumen rahasia ke WikiLeaks. Apabila terbukti bersalah, ia terancam hukuman penjara seumur hidup. Pendukungnya belum patah arang.

https://p.dw.com/p/18in3
Foto: Reuters

Tentara berusia 25 tahun tersebut dituding mengunduh ratusan ribu dokumen rahasia militer dan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, dan membocorkannya ke Wikileaks saat ditugaskan di Irak tahun 2010. Ia dituntut dengan 22 pelanggaran, termasuk spionase dan membantu lawan.

Jika terbukti bersalah, ia dapat dikenakan hukuman penjara seumur hidup. Manning telah mengaku bersalah atas 10 dari 22 tuntutan. Cukup untuk mengganjarnya dengan hukuman penjara 20 tahun. Ia membeberkan kabel diplomatik dan dokumen rahasia terkait misi militer Amerika Serikat di Irak dan Afghanistan. Ia juga membocorkan sebuah video yang menunjukkan serangan helikopter Amerika terhadap warga sipil di Irak. Dua jurnalis tewas dalam serangan itu.

Suporter melihat Bradley Manning sebagai seorang pahlawan nasional
Suporter melihat Bradley Manning sebagai seorang pahlawan nasionalFoto: DW/C. Bergmann

Menunggu 3 tahun untuk sidang

"Menurut saya, ia seorang pahlawan," ujar Heather Linebaugh (24), salah satu dari ratusan suporter Manning yang berkumpul di luar barak Fort Meade, Washington D.C. Mereka meneriakkan slogan-slogan seperti "Bebaskan Bradley Manning", "Kebenaran Ada di Sisi Kita", dan "Bradley Manning Bukan Pengkhianat."

Seperti Manning, Linebaugh juga pernah bekerja sebagai analis informasi dan mengkaji video serta data pesawat tak berawak. Ia meninggalkan Angkatan Udara Amerika Serikat tahun 2012 dan kini terdaftar sebagai mahasiswa ilmu politik.

Video yang disebarluaskan Manning, menurutnya, menunjukkan kenyataan dari perang Irak dan menjadi bukti bahwa orang-orang tak berdosa dan warga sipil menjadi korban.

"Ia berkorban banyak buat kita," kata Nathan Fuller, jurubicara jaringan pendukung Bradley Manning. "Ia mempertaruhkan hidup dan kebebasannya untuk memberitahu kami mengenai apa yang pemerintah kita lakukan secara diam-diam."

Bradley Manning menunggu persidangan untuk mulai selama 3 tahun. Ia menghabiskan hampir 1 tahun dalam isolasi, dan terkadang pakaiannya dilucuti. Hakim sidang telah menetapkan bahwa 112 hari akan diambil dari hukuman apabila Manning terbukti bersalah. Di luar Fort Meade, pendukung Manning menilai keputusan itu jauh dari cukup.

Nathan Fuller (kiri) dan Daniel Ellsberg
Nathan Fuller (kiri) dan Daniel EllsbergFoto: DW/C. Bergmann

"Memalukan bagi pemerintah"

Di antara demonstran terdapat Daniel Ellsberg (82). Menurutnya perlakuan militer Amerika terhadap Manning cukup menjadi alasan untuk mengakhiri persidangan. Ellsberg terkenal pada awal 70-an karena menerbitkan 'dokumen Pentagon' - dokumen rahasia Washington yang membuktikan bahwa pemerintah Amerika Serikat mengetahui sejak awal tidak akan dapat memenangkan perang Vietnam dan berisiko menelan lebih banyak korban dari yang mereka akui di hadapan publik.

Ellsberg juga terkena hukuman. Namun karena ia seorang warga sipil, kasusnya tidak ditangani pengadilan militer. "Saya bisa merasakan," ungkapnya. "Tidak ada bukti bahwa perbuatan Manning melukai tentara Amerika atau siapa pun. Yang jelas Washington merasa dipermalukan."

"Dibandingkan pelanggaran hukum internasional dan kejahatan perang pemerintahan George W. Bush – tanpa adanya hukuman – saya rasa Bradley sangat berjasa," kilah suporter lainnya Peter Swords.

Para suporter Manning kini penasaran seberapa transparan berlangsungnya sidang yang dimulai Senin (03/06/13). Peliputan amatlah sulit. Sidang tidak memperbolehkan rekaman video atau suara. Penggunaan ponsel juga dibatasi. Persidangan Manning dijadwalkan berlangsung selama 12 minggu.