1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Sumber Air Baru Berpotensi Mengubah Kenya

Andrew Wasike8 April 2014

Penemuan cadangan air di bagian utara Kenya yang kering dapat mengubah kehidupan warga di seluruh penjuru negeri. Namun muncul kekhawatiran bahwa korupsi dapat menghambat hak warga atas air.

https://p.dw.com/p/1Bd3z
Foto: Andrew Wasike

Empat perempuan berjalan melewati wilayah yang kering dan tandus. Tidak ada awan di langit dan panasnya menyengat. Jalan berdebu antar desa membawa mereka menuju sumber daya baru yang berharga, sebuah pompa air di kota Turkana.

Keempatnya bergabung dengan barisan warga di fasilitas air baru. Cadangan air yang melimpah di Turkana berada di bawah kaki-kaki mereka.

Ekai Amase memandang dengan tidak percaya. "Kami bermasalah dengan air sebelumnya di sini," jelasnya, sembari menambahkan bahwa dirinya harus berjalan berkilo-kilometer jaraknya untuk mendapatkan komoditas berharga ini.

"Saat kami ingin mengambil air, terkadang perlu tiga hari untuk menemukannya," ucap Amase. "Ketika berjalan pulang seringkali kami kehilangan hewan ternak yang mati akibat kehausan."

Tempat dan waktu yang tepat

Turkana adalah salah satu wilayah terpanas di Afrika. Banyak peternak nomaden di wilayah ini yang turun temurun menghadapi langkanya suplai air.

Warga setempat berkumpul menginspeksi fasilitas air baru yang dibor di Turkana, Kenya
Warga setempat berkumpul menginspeksi fasilitas air baru yang dibor di Turkana, KenyaFoto: UNESCO/Nairobi Office

Namun semuanya berubah tahun 2013 saat pemerintah bekerjasama dengan UNESCO dan perusahaan Radar Technologies International, menemukan cadangan air tanah yang berlimpah terkubur jauh di bawah Turkana. Cadangan air ini jumlahnya diperkirakan mencapai 250 miliar meter kubik.

Penemuan ini akan mampu menyelesaikan ketegangan politik. Kelangkaan air kerap mendesak peternak menyeberang perbatasan ke negara lain, untuk menghidupi hewan ternak. Ini mendorong kompetisi dengan warga negara tetangga dan sampai memicu konflik perbatasan.

Menarget keberlanjutan

Namun penemuan begitu banyak air bersih menimbulkan pertanyaan mengenai siapa yang akan mengontrolnya. Saat minyak bumi ditemukan di wilayah ini dua tahun lalu, warga setempat mengharapkan pekerjaan dan keuntungan namun sebuah perusahaan asing, yang mendapat tanggung jawab menambang, tidak berbuat banyak untuk membantu warga.

Menteri Lingkungan Kenya Judy Wakhungu mengatakan air juga dapat digunakan untuk irigasi
Menteri Lingkungan Kenya Judy Wakhungu mengatakan air juga dapat digunakan untuk irigasiFoto: Getty Images/Afp/Nikolai Linares

"Prioritas pertama tentunya menyuplai air bagi warga sekitar yang selama ini kekurangan air," ujar Judy Wakhungu, menteri lingkungan Kenya, dalam sebuah wawancara dengan DW.

Wakhungu mengatakan Kenya mengonsumsi sekitar 3 miliar meter kubik air per tahun. Cadangan air di Turkana mengandung lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan negeri dalam 70 tahun mendatang. Bahkan cadangan air ini bisa bertahan lebih lama, apabila dikelola dengan baik, tambahnya. Warga sekitar juga dapat menggunakannya untuk mengembangkan metode irigasi dan industri.

Sumber daya tak berujung?

Namun, kritik mengingatkan tantangan besar yang menanti. Menurut analis risiko Andrea Bohnstedt, penemuan sumber daya alam dapat merugikan industri apabila pemerintah tidak berhati-hati.

Nelayan dengan AK47: Konflik kerap pecah di Turkana akibat langkanya sumber air
Nelayan dengan AK47: Konflik kerap pecah di Turkana akibat langkanya sumber airFoto: picture-alliance/dpa

"Benar-benar tergantung pada kualitas institusi," kata Bohnstedt, sembari menambahkan bahwa korupsi terus menjadi masalah di Kenya.

Sekarang ini warga Turkana masih merayakan kenyataan bahwa mereka mendapatkan akses air minum di wilayah mereka. Jane Loyar, seorang warga, melihat ini sebagai peluang bagi semua orang.

"Sebelum ada penemuan ini, kami menderita," kisahnya. "Namun sejak ditemukan sumber air, saya melihat begitu banyak perubahan."