1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Start-up Digital, Kunci Masa Depan Uni Eropa

Ralf Bosen20 Maret 2014

Start-up digital Eropa mendorong inovasi global dan menciptakan lapangan kerja bagi generasi muda. Ledakan ekonomi internet bisa menjadi jalan keluar krisis finansial Eropa dan cara melangkah maju.

https://p.dw.com/p/1BSIg
Foto: picture alliance/Robert Schlesinger

Setiapkali Neelie Kroes berbicara di hadapan publik perihal start-up digital dan internet, ia langsung menggebu-gebu layaknya remaja yang sedang jatuh cinta. Wakil presiden Komisi Eropa tersebut semangat membahas peluang unik masa depan, mesin pencipta lapangan kerja yang berkelanjutan dan sektor industri muda - cara-cara untuk mendorong benua tua Eropa maju dalam menghadapi kompetisi internasional.

Politisi asal Belanda yang berusia 71 tahun ini bertanggung jawab atas promosi, pengembangan dan diseminasi informasi serta teknologi komunikasi.

Rencana besar untuk tumbuh

Neelie Kroes punya rencana besar bagi start-up Eropa
Neelie Kroes punya rencana besar bagi start-up EropaFoto: Georges Gobet/AFP/Getty Images

Sebuah studi baru menjustifikasi potensi ekonomi digital Eropa. Laporan tersebut menyebut pengembang app Eropa - kerap perusahaan-perusahaan start-up - berada dalam posisi untuk memimpin secara global.

Studi yang dipublikasikan pertengahan Februari itu juga mengungkap pengembangan aplikasi bagi smartphone dan tablet komputer sebagai industri dengan pertumbuhan tercepat di Eropa. Dalam kurang dari 5 tahun, sektor app tumbuh dari nol hingga jadi pahlawan super digital. Hampir 2 juta pekerjaan tercipta sejak tahun 2009. Lebih jauh, laporan ini memprediksi industri tersebut akan mempekerjakan hampir 5 juta orang pada tahun 2018 dan menghasilkan 63 miliar Euro.

Ledakan pengembangan app

"Dari pemasukan global app konsumen, pengembang Uni Eropa menyumbang 43 persen," ujar Kroes pada saat peluncuran laporan.

App untuk ponsel dan tablet adalah bisnis yang booming
App untuk ponsel dan tablet adalah bisnis yang boomingFoto: picture-alliance/dpa

Banyak anak muda Eropa mungkin berstatus pengangguran, namun mereka tidak kehabisan ide. Terutama generasi muda melek internet yang kerap disebut sebagai 'generasi hilang' Eropa yang dapat diuntungkan oleh lapangan kerja baru berkat ekonomi digital. Sejumlah pengamat memandang ini sebagai salah satu jalan untuk pulih dari dampak krisis Eropa dan memulai proses perbaikan.

Namun studi app tersebut juga menyatakan bahwa masih banyak yang harus dibenahi sebelum Eropa dapat sepenuhnya memenuhi impian digital. Hampir 40 persen pengembang yang disurvei mengaku tidak dapat bersaing dengan tingkat gaji yang ditawarkan di Amerika Serikat. Kurangnya pelatihan dan pengetahuan berbisnis, serta fakta bahwa kaum perempuan hanya mewakili 9 persen dari pekerja industri app, juga disebutkan sebagai kelemahan Eropa.

Komisaris Uni Eropa Kroes mengakui hal ini. "Aplikasinya mungkin buatan Eropa, namun platform besarnya bukan," katanya. "Raksasanya hingga kini adalah Amerika: Apple, Google, Facebook." Dalam kata lain, Eropa belum mencapai potensi inovasi dalam ekonomi pasar web.

Kollmann: “Eropa tertinggal”
Kollmann: “Eropa tertinggal”Foto: netSTART Venture GmbH

Seluruh Eropa bekerjasama

"Situasinya bagi start-up dalam fase awal telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir," ujar Niklas Veltkamp dari Bitkom kepada DW. Namun masih adalah masalah besar dari pertumbuhan pendanaan. "Apabila sebuah start-up ingin diperluas, butuh antara lima hingga 20 juta Euro," jelas Veltkamp. "Dan mendapatkan jumlah besar seperti ini di Eropa merupakan tantangan besar."

Banyak investor Eropa yang lebih berhati-hati ketimbang penanam modal di Amerika Serikat dalam memberi modal berisiko. Salah satu opsi adalah mengubah lingkungan ekonomi Eropa sehingga meminjam dana menjadi lebih menarik, timpal Tobias Kollmann, seorang profesor dari Universitas Duisburg-Essen. Sebuah contoh yang baik adalah Inggris, "di mana seseorang dapat mengklaim investasi untuk start-up pada pengembalian pajak pribadi."

Komisaris Uni Eropa Kroes telah mencoba untuk meloloskan sejumlah proposal. Ia menyerukan sebagai standar yang seragam bagi perusahaan-perusahaan start-up, pelatihan IT yang lebih intensif, peminjaman kredit yang lebih mudah dan sebuah pasar bersama bagi layanan terkait internet. Ia juga ingin memperluas jaringan broadband modern di seluruh penjuru Eropa. Dan untuk mencapainya, 28 negara anggota harus turun tangan.