1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Soeharto di Mata Sahabat DW

7 Juni 2014

8 Juni 1921 merupakan hari kelahiran mantan presiden Soeharto. Kini "the Smiling General" itu kembali ramai dibicarakan sehubungan pro-kontra rencana untuk menjadikannnya pahlawan nasional.

https://p.dw.com/p/1CDtv
Ex Diktator Suharto ist tot
Foto: AP

Wacana menjadikan mantan presiden Soeharto sebagai pahlawan nasional kembali ramai diperbincangan, ketika capres Prabowo dan pendukung koalisinya bertekad menggolkan rencana itu. Di hari kelahiran mantan presiden Indonesia tersebut, 8 Juni, inilah pandangan para sahabat DW, atas wacana menjadikan Soeharto sebagai salah satu Pahlawan Nasional.

Yan Setia Adi: Saya setuju,melihat jasa beliau mendorong laju pertumbuhan bangsa.

Seis Susilo: Saya pribadi tidak setuju, karena Pak Harto telah mengkhianati, mengkudeta Pak Soekarno dengan menyelewengkan Surat Perintah 11 Maret 1966, membuat kontrak karya dengan Freeport yang tidak menguntungkan NKRI. Dan yang perlu kita pahami seandainya Pak Harto saat ini masih hidup dan berkuasa apakah mungkin kita bisa berbagi pendapat seperti ini?

Ayyub: Setuju atau tidak, Pak Harto jelas bapak pembangunan Indonesia, coba tanya rakyat bawah - pasti jawab enak zaman ku toh?

Ex Diktator Suharto ist tot
The Smiling GeneralFoto: AP

Ronald Octavianus Manurung: Enak jaman Pak Harto?

Agus S: Susah juga disebut pahlawan nasional.....karena sewaktu menjabat presiden, banyak kroni-kroninya, punya reputasi buruk...jadi mungkin pro-kontra yang terjadi...walaupun beliau sewaktu sebelum jadi presiden dan di jaman perang kemerdekaan punya jasa juga...Saya juga merasa sewaktu beliau jadi kepala negara agak terasa enak dalam hal pekerjaan dan ekonomi...Negara kita lumayan disegani waktu itu di Asia Tenggara...bahkan mungkin Asia...sama halnya dengan Pak Karno...semua bencana manusia yg sukses ga lepas dr faktor harta, tahta dan wanita...

Luqman Nulhakim: Sejarah dibuat oleh yang menang perang.

H'kim Dudull: Menurut saya, Soeharto itu kan presiden, jadi tak perlu lagi status pahlawan. Walaupun dalam beberapa hal pahlawan lebih dihargai karena ketulusan berkorban.

Deny Susanto: Manusia pasti punya dua sisi kehidupan (baik buruk,plus minus), apapun catatan buruk Pak Harto beliaupun pernah berjuang untuk bangsa dan negara ini, jika melihat sisi buruk semua tokoh bangsa maka tak satupun yang layak mendapat gelar pahlawan,obyektifitas itu penting, janganlah budaya dendam dilestarikan. "Bangsa yang besar adalah bangsa yg dapat menghargai pahlawannya", sebaliknya kita akan sangat kerdil jika kita menilai orang lain secara subyektif...........Saya setuju Pak Harto diberi gelar pahlawan........!

Oktari Citra Silehu: Ditangguhkan dulu, di sisi lain prestasi Pak Harto selama menjabat, tidak sedikit juga daftar hitam dari pemerintahan beliau.

14.jpg
Wawancara DW dengan mantan presiden Soeharto

Purnama Sari Ok! Beliau merupakan salah seorang Presiden RI yg disegani dunia. Negara tetangga pun tak berani macam-macam.

Wayank Van de Hook: Almarhum Soeharto..ada yg menyebut nya sebagai pahlawan..dimana letak kepahlawanannya..??? Ada yang bisa menjelaskannya..

Mas T Koko: Tidak setuju. Dia hanya seorang pemimpin yang berhasil dengan retorikanya. Mungkin pada waktu beliau memimpin beliau seakan-akan berhasil dalam membawa perubahan. Tetapi bila dalam hukum-hukum international dan hukum saat ini, kebijakan-kebijakannya (menjadi) syarat peluang terjadinya KKN. Kriteria Pahlawan Nasional jangan dilupakan.

Wahyu : Seharusnya Suharto sejak awal diangkat sebagai pahlawan nasional.

Sasmojo Nugroho : Setuju beliau pahlawan pembangunan.

Jasmine Stacy Rosaline Lalamentik : Ya memang sudah semestinya, kan beliau memang Bapak Pembangunan.

áp/as(fb DW Indoensia page)