1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Simbiose Unik Kelelawar Borneo

Hannah Fuchs23 Maret 2013

Sejenis kelelawar di Borneo memilih tanaman pemangsa daging sebagai tempat tidur. Di sini terjadi simbiose saling menguntungkan untuk kedua pihak.

https://p.dw.com/p/182Oq
Foto: picture-alliance/dpa

Dua jenis tanaman "kantung semar" Nepenthes adalah tempat tidur yang nyaman bagi sejenis kelelawar kecil berbulu wol. Padahal tanaman ini terkenal sebagai pemakan daging, yang memangsa binatang apapun yang terjebak ke dalam kantungnya.

Jika seekor binatang, biasanya serangga, terjatuh ke dalam kantungnya, tanaman Nephentes langsung bereaksi mengeluarkan cairan asam untuk mencerna binatang itu. Dengan cara inilah, tanaman memperoleh unsur Nitrogen, makanan penting bagi pertumbuhannya.

Tapi kelelewar kecil berbulu wol dari Borneo, dengan nyaman tidur siang di dalam kantung pemangsa. Dengan itu, binatang menyusui ini terhindar dari pemangsa dan parasit,

Saling Menguntungkan

Nepenthes hemsleyana satu dari dua jenis tanaman kantung semar itu, juga mendapat keuntungan dari keberadaan kelelawar kecil tersebut. Tinja atau kotoran kelelawar ternyata juga memiliki efek yang sama dengan seranggga yang "terjatuh" ke dalam kantung. Yakni sumber unsur Nitrogen, bahan makanan penting bagi tanaman.

Terjadi aksi timbal balik saling menguntungkan. Kelelawar mendapat tempat tidur aman. Sebaliknya, tanaman tidak perlu menunggu ada serangga terjebak, untuk mendapat unsur Nitrogen yang diperlukan.

Simbiose biologi unik ini ditemukan para ilmuwan dari Universitas Greifswald, Universitas Würzburg dan Universitas Brunei Darussalam di Borneo dalam riset bersama belum lama ini.

Persyaratan Simbiose

Persyaratan untuk simbiose, tanaman kantung semar tempat tidur kelelawar tidak boleh mati atau rusak. Karena jika mati atau rusak, kantung biasanya dipenuhi cairan asam pencerna daging.

"Tidur dan berlindung di tanaman yang rusak, bagi kelelewar tidak lagi menguntungkan", ujar Gerald Kerth anggota tim peneliti dari Univesitas Greifswald. Penelitian menunjukkan, kelelawar yang memilih tanaman yang rusak, biasanya kondisi tubuhnya juga lebih jelek, dibanding yang memilih tanaman sehat.

Juga sejenis tanaman kantung semar lainnya, Nepenthes bicalacarta jadi alternatif tempat menginap kelelawar. "Tapi kurang diminati kelelawar karena persyaratannya biasanya lebih buruk dari Nepenthes hemsleyana" ujar Michael Schöner dari Universitas Würzburg.

Walaupun kurang nyaman, Nepenthes bicalacarta menawarkan alternatif menguntungkan bagi kelelawar. Karena tidak memiliki cairan pencernaan, kelelawar tidak perlu memasok tinja. Jadi keuntungan hanya sepihak, yakni untuk kelelawar.