1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Serangan Al-Qaida Bebaskan 500 Tahanan

24 Juli 2013

Cabang Al-Qaida di Irak mengaku bertanggungjawab atas serangan nekat di dua penjara berpengamanan tinggi di luar Baghdad pekan ini, yang menewaskan puluhan dan membebaskan ratusan tahanan termasuk anggota mereka.

https://p.dw.com/p/19DUf
Foto: picture alliance/AP Photo

Pernyataan yang dikeluarkan Negara Islam Irak dan kawasan Levant, yang merupakan afiliasi Al-Qaida di Irak, diunggah di forum internet para jihadis. Pernyataan itu menyebut, setelah merencanakan berbulan-bulan, mereka akhirnya melakukan serangan terkoordinasi ke penjara Abu Ghraib dan Taji, yang dimulai pada Minggu larut malam lalu.

Serangan, yang tercatat sebagai yang paling mengejutkan di Irak sejak lonjakan kekerasan yang dimulai pada April lalu, telah menuai kritik tajam dari para anggota parlemen dari kelompok oposisi terkait upaya pemerintah dalam menjaga keamanan. Lonjakan pertumpahan darah ini meningkatkan kecemasan atas kembalinya pembunuhan sektarian yang bisa mendorong Negara itu ke arah perang saudara, setelah invasi tahun 2003 yang dipimpin Amerika.

Klaim Al-Qaida

Dalam pernyataannya Al-Qaida di Irak mengatakan, operasi penyerangan di dua penjara itu melibatkan 12 bom mobil, hujan tembakan  roket dan mortar bergaya militer, para pembom bunuh diri dan bantuan dari para tahanan yang berhasil mendapatkan senjata di dalam penjara.

Pejabat Irak mengatakan paling sedikit 25 anggota pasukan keamanan Irak terbunuh dalam serangan, bersama dengan setidaknya 21 tahanan serta 10 militan.

Al-Qaida sesumbar bahwa orang-orang mereka membunuh lebih dari 120 pasukan keamanan pemerintah, dan mengklaim bahwa dari pihak mereka hanya para pelaku bom bunuh diri yang tewas dalam bentrokan yang berlangsung selama berjam-jam.

Frank Finver, seorang juru bicara kedutaan Amerika di Bagdhad mengatakan bahwa Amerika menyampaikan “keprihatinan mendalam“ atas serangan itu serta tingkat kekerasan di Irak secara keseluruhan.

Ia juga mengatakan Amerika akan membantu Irak memperbaiki kemampuan mereka dalam mengalahkan Al-Qaida di Irak, namun tidak ada informasi mendetail tentang kerjasama anti terorisme tersebut.

Pemerintah pusat Irak, masih belum menyediakan informasi yang jelas mengenai apa yang terjadi atau mengenai berapa banyak tahanan yang melarikan diri pada Minggu malam.

500 tahanan kabur

Menteri Dalam Negeri mengatakan sejumlah tahanan melarikan diri dari Abu Ghraib, penjara terkenal di pinggiran Baghdad, yang sempat menjadi kontroversi setelah terungkapnya praktek penyiksaan yang dilakukan tentara Amerika atas para tahanan, setelah invasi tahun 2003.

Namun sejumlah pejabat, termasuk anggota parlemen dari komisi keamanan dan pertahanan telah mengatakan bahwa lebih dari 500 tahanan melarikan diri. Kedua penjara itu menampung ribuan tahanan, termasuk militan Al-Qaida, meski kelihatannya tak ada diantara mereka yang kabur dari penjara Taji.

Al-Qaida mengatakan dalam pernyataan mereka bahwa serangan itu membebaskan ratusan tahanan, termasuk lebih dari 500 mujahidin.

Kekerasan di Irak melonjak ke tingkat tertinggi dalam lima tahun terakhir. Lebih dari 3 ribu orang tewas sejak April, lebih dari 500 diantaranya sejak bulan Juli. Pasukan keamanan Irak telah berjuang untuk mengatsi kekerasan yang membuat marah banyak orang di negara itu dan serangan atas penjara membuat masyarakat semakin merasa tidak aman.

ab/hp (ap,dpa,afp)