1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Ekonomi

Seorang Putri di Dunia Modern

André Leslie30 Januari 2014

Putri Heide von Hohenzollern memiliki sebuah istana dan merupakan anggota salah satu keluarga paling tersohor di Jerman. Namun bukan berarti ia dapat berleha-leha. Ia tetap harus membayar tagihan.

https://p.dw.com/p/1Az22
Foto: DW/A. Leslie

Nyonya Hohenzollern tumbuh besar dalam sebuah keluarga kelas menengah di München sebagai Heide Hansen. Tahun 1970, ia menikahi Pangeran Godehard von Hohenzollern dan dinobatkan sebagai seorang putri.

Keluarga Hohenzollern tercatat dalam sejarah Eropa selama berabad-abad. Keluarga ini menelurkan kaisar dan raja Jerman. Semuanya berakhir dengan Republik Weimar tahun 1918, ketika seluruh hak istimewa bangsawan Jerman dihapuskan. Kini hanya nama dan tradisi yang bertahan.

Putri Heide von Hohenzollern telah merenovasi istana Burg Namedy sejak tahun 1988
Putri Heide von Hohenzollern telah merenovasi istana Burg Namedy sejak tahun 1988Foto: DW/A. Leslie

"Kami tetap bertanggung jawab dalam menjaga omongan, untuk memikirkan orang lain, tidak hanya diri sendiri, dan membantu komunitas," ucap sang putri.

Keputusan yang sulit

Baginya, masalah tanggung jawab benar-benar menghantam tahun 1988. Setelah suaminya mewarisi istana Burg Namedy, pasangan tersebut meninggalkan München untuk tinggal di pinggir sungai Rhein.

"Saat kami sampai di sini, semuanya berantakan," kisahnya seraya melirik aula istana. "Langit-langit bocor, semua ruangan penuh sampah, dan seluruh kaca jendela pecah."

Kini kayu-kayu dalam istana terpoles cantik, kaca-kaca cemerlang, dan sekelompok staf tengah mempersiapkan kursi-kursi untuk sebuah konser.

"Saya berpikir kami akan segera menjual tempat ini," ujarnya. "Namun kami memiliki ide untuk menggalang dana melalui acara-acara, dan kami menyelamatkan tempat ini."

Baik Heide maupun Godehard adalah pecinta musik klasik, dan mereka menggunakan keuntungan banyak konser dan acara budaya lainnya untuk merenovasi rumah baru mereka. Pemerintah setempat turut menyumbang dana untuk mengembalikan istana ke dalam kondisi yang layak tinggal.

Lalu, tahun 2001 Pangeran Godehard meninggal dunia. Heide harus mengurus sendiri istana dan bisnis keluarga. Sebuah tantangan besar.

Biaya bulanan istana Burg Namedy sekitar 10.000 Euro, dan itu belum termasuk gaji staf istana, tambah Heide.

Bangsawan modern

Sekarang siswa-siswi sekolah, grup turis mancanegara, konser-konser dan pernikahan menjadi bisnis mingguan. Bagi banyak pengunjung, sang putri yang rendah hati merupakan kejutan yang menyenangkan.

"Banyak anak sekolah yang berkunjung berharap saya memakai tiara dan gaun besar yang mewah," kelakarnya. "Tapi itu bukan gaya saya."

Namun Putri Heide menyimpan sedikit kemewahan: satu almari penuh miniatur sepatu porselen, sesuai model sepatu dari seluruh penjuru dunia, berdiri di salah satu ruangan istana yang indah.