1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Sengketa Pasokan Gas Antara Rusia dan Ukraina

5 Januari 2009

Berlawanan dengan pernyataan Rusia dan Ukraina dalam sengketa gas, jumlah negara yang mengalami penurunan pasokan gas sehubungan sengketa gas itu semakin bertambah. Rusia dan Ukraina mengajukan konflik gasnya kepada UE.

https://p.dw.com/p/GSUb
Sementara sengketa gas Rusia Ukraina meruncing, pasokan gas ke Eropa makin berkurangFoto: AP

Senin (05/01) Kroasia melaporkan turunnya pasokan gas dari Rusia, setelah akhir pekan lalu Polandia, Rumania, Hungaria, Turki dan Ceko melaporkan pengiriman gasnya juga berkurang.

Sekitar 80 persen pasokan gas Rusia untuk negara-negara Eropa Barat mengalir melalui jaringan pipa yang melintasi Ukraina. Menurut Rusia dua jaringan pipa mengalirkan gas untuk kebutuhan domestik Ukraina dan tiga jaringan pipa transit. Pasokan gas Rusia untuk negara-negara Uni Eropa cukup rumit. Pada musim panas sebagian pasokan disimpan sementara di jaringan pipa bawah tanah Ukraina. Jika pada musim dingin kebutuhan gas Rusia sendiri lebih tinggi dan memasok gas lebih sedikit, maka Ukraina akan mengambil dari cadangan gas di jaringan pipa bawah tanah tersebut.

Tepat di hari pertama tahun 2009, perusahaan energi Rusia Gazprom benar-benar melakukan ancamannya dengan menghentikan pasokan gasnya kepada Ukraina.

Hari Minggu (04/01) perusahaan gas Ukraina Naftogas meminta Gazprom untuk memasok sepenuhnya volume gas yang disepakati untuk jaringan pipa transit tersebut. Melalui satu dari empat jaringan pipa utama hanya mengalir 20 juta meter kubik dibanding 72 juta meter kubik gas. Hal ini menimbulkan masalah teknis dalam pembagian gas bagi negara-negara penerima pasokan. Bulgaria, Polandia dan Rumania, yang sejak Jumat (02/01) lalu memperoleh pasokan gas lebih sedikit daripada yang disepakati.

Naftogas menuduh Gazprom dengan sengaja mengurangi pengiriman gas agar Ukraina dituding sebagai pencuri gas untuk kebutuhannya sendiri dan didiskreditkan Barat. Perusahaan monopoli gas Rusia membantah tuduhan tersebut dengan menyatakan sudah memenuhi kewajibannya secara penuh. Hari Sabtu lalu Gazprom mengumumkan akan mengajukan Ukraina ke pengadilan internasional di Stockholm sehubungan pembajakan gas secara ilegal. Naftogas mengancam dengan tuduhan balasan. Pengadilan pada Kamar Dagang Swedia di Stockholm memiliki wewenang untuk kasus sengketa internasional.

Sengketa gas antara Ukraina dan Rusia meliputi harga baru pengiriman gas dan masalah hutang. Rusia menuding Ukraina masih belum membayar hutang gas sebesar 1,5 milyar dollar AS dan menuntut pembayaran hutang tersebut beserta denda yang mencapai sekitar setengah milyar dollar AS.

Direktur Gazprom meminta Naftogas segera kembali ke meja perundingan. Namun sejauh ini direktur Gazprom Alexej Miller dan direktur Naftogas Sergej Dumina belum berhasil melakukan pendekatan dalam mengatasi tema sengketa. Sementara ini Gazprom menaikkan drastis permintaan harga pasokan gasnya, menjadi 450 dollar per 1000 meter kubik gas. Direktur Gazprom Alexej Miller

„Kami harap bahwa usulan tentang pengiriman gas kepada Ukraina dengan harga 450 dollar untuk 1000 meter kubik menjadi alasan perusahaan Naftogas Ukraina kembali ke meja perundingan dalam waktu mendatang.“

Tampaknya harga pasokan gas baru yang merupakan harga tertinggi selama ini merupakan tindakan hukuman. Ukraina menolak harga sebelumnya yakni 250 dollar per 1000 meter kubik, dan secara sepihak menghentikan perundingan. Tahun 2008, harga yang dibayar Ukraina untuk pasokan gas hanya 118 dollar AS per 1000 meter kubik

Sengketa Serupa Terjadi Tiga Tahun Lalu

Sergei Kupriyanov Pressesprecher von Gazprom
Sergei Kupriyanov, juru bicara perusahaan gas Rusia, GazpromFoto: AP

Sengketa gas yang mengawali tahun 2009 antara Rusia dengan Ukraina ini, mengingatkan akan konflik pasokan gas antara kedua negara tepat tiga tahun lalu. Ketika itu pasokan gas ke Eropa Barat mengalami pengurangan. Kali ini Ukraina dan perusahaan gas Rusia Gazprom, mengajukan masalahnya kepada Uni Eropa. Ukraina meminta dukungan dari Uni Eropa. Jika Uni Eropa tidak membantu, suatu saat mereka juga akan merasakan tekanan dari Rusia. Sementara harapan Gazprom seperti yang diungkapkan juru bicara perusahaan gas Rusia itu, Sergej Kuprijanov: Dalam situasi ini, dimana Ukraina tidak mengijinkan adanya pengamat dari pihak Rusia, mereka telah mengirimkan surat kepada Komisi Uni Eropa dengan permintaan untuk diadakannya pengamat independen transit gas yang melalui Ukraina. Tentang sengketa gas antara Rusia dan Ukraina, Ceko sebagai ketua baru Dewan Eropa melontarkan kritik tajam dan sementara ini menolak peran sebagai penengah. Wakil Perdana Menteri Ceko, Alexandr Vondra

„Kami menilainya sebagai konflik yang murni di bidang komersial dan tidak akan mencampurinya. Kami tidak akan menjadi penengah tapi kami akan bertindak.“

Vondra menekankan tidak seorangpun yang harus khawatir persediaan gas menipis dalam waktu dekat akibat konflik tersebut. Persediaan gas di Eropa Tengah mencukupi. Agar kondisi ini tetap berlangsung Ketua Dewan Eropa Ceko akan membentuk kelompok pakar internasional yang akan mengunjungi Rusia dan Ukraina. Para pakar misalnya dapat mengawasi stasiun pengukur di sepanjang jaringan pipa gas yang melalui Ukraina. Langkah berikutnya akan dibicarakan dalam pertemuan informal tingkat menteri Jumat mendatang di Praha.

Sinyal dari Ceko sebagai ketua Dewan Eropa sudah jelas, sengketa ini tidak ingin dibiarkan berkepanjangan. Vaclav Bartuschka, pakar energi pada kementerian luar negeri Ceko

„Jika konflik itu sampai berlarut-larut dan terulang kembali, Eropa memiliki kemungkinan untuk melewati Rusia dan Ukraina bila menyangkut pemasokan dan penyaluran gas. Itu adalah pesan kepada keduanya. Kami tidak memiliki alasan mengkaji setiap hal secara rinci. Itu bukan urusan kami. Kami memiliki sebuah kontrak, dan kami ingin kontrak itu dipenuhi. Titik.“

Pakar energi itu menekankan tidak seorangpun di Uni Eropa yang saat ini dapat memperkirakan, siapa yang bersalah dalam konflik tersebut. Tidak seorang pun yang memiliki akses ke data yang sebenarnya. Dan keterangan dari Rusia dan Ukraina sangat berbeda satu dengan lainnya. (dk)