1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Senat AS Selidiki Skandal Spionase NSA

29 Oktober 2013

Aksi penyadapan NSA terhadap kepala pemerintahan negara sahabat mulai menuai kritik di Amerika Serikat. Banyak politisi khawatir, hubungan dengan Eropa terganggu.

https://p.dw.com/p/1A7o3
Foto: picture-alliance/dpa

Ketua Komisi Dinas Rahasia di Kongres AS, Dianne Feinstein, mengumumkan "peninjauan kembali secara total" atas kegiatan dinas rahasia. Senator dari Partai Demokrat yang berpengaruh ini juga mengakui, bahwa NSA memang menyadap telpon Kanselir Jerman Angela Merkel. "Dari yang saya ketahui", NSA menyadap Merkel sejak 2002, demikian Feinstein.

Selanjutnya ia menjelaskan, Senat tidak mendapat informasi memuaskan dari kalangan dinas rahasia tentang kegiatan apa saja yang mereka lakukan. "Kongres harus tahu, apa saja yang dilakukan oleh dinas rahasia", tandas Feinstein. "Sehubungan dengan kegiatan pengumpulan informasi dari pejabat tinggi negara-negara sahabat, diantaranya Perancis, Spanyol, Meksiko dan Jerman, saya secara tegas menyatakan, saya sepenuhnya menolak itu."

Anggota Senat Dianne Feinstein mengatakan, ia yakin Presiden Obama tidak tahu tentang penyadapan telpon Merkel. Gedung Putih menyatakan, semua aksi penyadapan terhadap kepala pemerintahan negara sahabat sekarang dihentikan.

Dianne Feinstein adalah anggota Senat yang dulu sering membela kegiatan dinas rahasia. Sikapnya kini berubah, setelah kegiatan NSA dikecam keras oleh Brasil, Meksiko, Perancis dan Jerman.

Uni Eropa Cari Klarifikasi

Hari Senin (28/10/13) delegasi dari Parlemen Eropa tiba di Washington untuk mengumpulkan informasi tentang aksi penyadapan NSA. Mereka akan berada di Amerika Serikat selama tiga hari untuk bertemu dengan berbagai pihak. Jerman, Spanyol dan Perancis secara resmi sudah mengajukan protes kepada Presiden Obama.

Minggu ini, Jerman juga akan mengirim delegasi pejabat tinggi ke Amerika Serikat untuk melakukan pembicaraan tentang kegiatan dinas rahasia. Delegasi itu antara lain terdiri dari Pejabat Kantor Kekanseliran dan Kepala Dinas Rahasia. Beberapa bulan lalu, Berlin sudah mengirim daftar pertanyaan panjang tentang kegiatan NSA di Jerman. Namun pertanyaan-pertanyaan itu belum dijawab sampai sekarang.

Aksi penyadapan NSA secara besar-besaran di Eropa terungkap setelah Edward Snowden membocorkan sejumlah dokumen rahasia. Snowden menghadapi gugatan di pengadilan Amerika Serikat dan kini bersembunyi di Rusia.

Parlemen Jerman Bundestag tanggal 18 November mendatang akan melakukan sidang khusus untuk membahas kegiatan spionase NSA. Pihak oposisi Die Linke dan Partai Hijau menuntut pembentukan Komisi Pemeriksa. Mereka hanya menguasai sekitar 20 persen kursi. Sedangkan Komisi Pemeriksa baru bisa terbentuk jika disetujui oleh sedikitnya 25 persen anggota parlemen. Tapi fraksi CDU/CSU dan SPD, yang saat ini sedang melakukan perundingan koalisi, sudah menyatakan akan mendukung tuntutan oposisi.

hp/vlz (rtr, afp, dpa)