1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Semarang Dinyatakan dalam Status Keadaan Luar Biasa Flu Burung

Nonik/Heri Soba13 November 2008

Status itu menyusul satu lagi korban meninggal dunia akibat flu burung di Semarang, sehingga jumlah korban di Indonesia menjadi 13 orang, dan merupakan korban flu burung yang ke-245 di dunia.

https://p.dw.com/p/Fus8
Virus Flu Burung H5N1 dilihat dengan mikroskop elektronFoto: AP

Suasana cemas dan resah melanda Kota Semarang, khususnya di Jl Medoho, Kecamatan Gayamsari, tempat tinggal Dewi Sartika, korban flu burung terakhir di Indonesia. Petugas dari dinas terkait tetap melakukan pemusnahan atas semua unggas di sekitar pemukiman tersebut.

Penetapan Keadaan Luar Biasa (KLB) ini setelah keluarnya hasil pemeriksaan uji laboratorium Litbang Departeman Kesehatan (Depkes) RI atas tiga sampel darah yang diambil dari hidung dan tenggorokan wanita berusia 15 tahun itu saat menjadi pasien suspect flu burung lalu akhirnya meninggal dunia pada Jumat pekan lalu.

Dewi Sartika dinyatakan positif terjangkiti virus H5N1 atau virus avian influenza (AI). Dia meninggal dunia setelah mendapat perawatan intensif selama empat hari di ruang ICU khusus untuk pasien flu burung atau ruang isolasi Rumah Sakit (RS) Dokter Kariadi Semarang.

Menurut Tim Medis AI RS Dokter Kariadi, dokter Agus Suryanto, korban menunjukkan gejala flu burung. ''Demamnya mencapai 39 derajat celcius dan gangguan pernafasan progresif. Selain itu, Ia ternyata juga memiliki riwayat kontak dengan unggas,” katanya.

Di sekitar rumah Dewi , terdapat tiga tempat pemotongan unggas yang aktif beroperasi.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Tatik Suyarti, mengatakan, alasan penetapan KLB itu didasari karena kasus AI pada manusia baru pertama kali di Semarang. Pihaknya juga tidak menyebut batas waktu sampai kapan status KLB flu burung ini akan diberlakukan sejak diumumkan Rabu (12/11).

Sebagai tindak lanjut, kemarin dilakukan pemusnahan unggas di sekitar rumah korban.

Wilayah yang berada dalam radius tertentu dari tempat tinggal korban terus dipantau secara serius oleh instansi terkait Pemerintah Kota Semarang dan menutup tempat pemotongan ayam yang ada di dekat tempat tinggal korban.

Pasca kematian Dewi, Dinas Kesehatan juga mengambil tujuh sampel darah keluarga. Selanjutnya, sampel darah dikirim ke laboratorium Litbang Depkes untuk diperiksa, agar diketahui apakah yang bersangkutan menderita flu burung atau tidak. Hasil pemeriksaan darah itu diperkirakan bisa diketahui satu-dua minggu mendatang.

Secara terpisah, Menteri Kesehatan RI Siti Fadilah Supari sempat menyatakan bahwa uji sampel darah korban negatif, namun hingga hari ini pihak terkait menyatakan belum ada ralat atas pernyataan tersebut. Kalaupun nantinya ternyata uji sampel darah Dewi menunjukkan negatif, pihakya mengaku lega dan akan mencabut status KLB itu.

Pada 2007 terdapat 27 pasien suspect flu burung yang menjalani perawatan di ruang isolasi RS Dr Kariadi, namun semuanya diyatakan negatif.

Dengan ditetapkannya KLB flu burung, Dinkes Kota Semarang menyiapkan sejumlah langkah guna mengantisipasi penyebaran virus tersebut. Misalnya, membentuk tim pengendalian dan penanggulangan flu burung, menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat di seluruh wilayah sebagai upaya peningkatan kewaspadaan.