1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Seberapa Amankah PLTN Jerman?

Wolfgang Dick5 Oktober 2012

PLTN Jerman juga memiliki celah kelemahan keamanan. Ini terungkap dalam penyelidikan Komisi Eropa. Para pakar keamanan nuklir mengatakan itu bukan hal yang baru.

https://p.dw.com/p/16LEb
Foto: dapd

Dalam kurun waktu 10 tahun, sembilan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) yang masih tersisa di Jerman akan ditutup. Ini rencana pemerintah Jerman. Hingga hal ini terlaksana, masih terdapat resiko yang semakin besar. Instalasi yang sudah dinon-aktifkan juga masih perlu dikelola beberapa tahun setelahnya. Ini bukan tanpa resiko. Demikian menurut hasil penyelidikan Komisi Eropa.

Kementrian lingkungan hidup Jerman tidak banyak berkomentar. Lembaga ini hanya menjelaskan, bahwa air pendingin reaktor maupun suplai listrik atau langkah dalam kondisi darurat masih terkontrol. Ini tidak sesuai dengan pendapat pakar yang ditugaskan Komisi Eropa.

Japan Erdbeben und Tsunami Fukushima Trümmer Atomkraftwerk
Gempa bumi sebabkan kerusakan pada reaktor di JepangFoto: dapd

Resiko Gempa Bumi

Berdasarkan hasil uji kelayakan Komisi Eropa, para pakar menyarankan untuk menambah sistem peringatan gempa bumi. Enam instalasi di negara bagian Niedersachsen dan Schleswig-Holstein mendapat nilai buruk. Walau hanya instalasi di Brokdorf, Emsland dan Grohnde yang masih aktif. Pengujian dilakukan di 12 kota Jerman yang mencakup 17 reaktor.

Para pengelola PLTN Jerman mengingatkan, bahwa hampir tidak ada instalasi nuklir yang masih aktif di wilayah terancam gempa di Jerman. PLTN Biblis yang kerap mengalami gangguan dan berada di kawasan terancam gempa telah ditutup.

Komisi Eropa hanya bisa memberi saran tetapi tidak bisa mewajibkannya. Untuk seluruh Uni Eropa biaya penambahan sistem keamanan bagi instalasi nuklir yang masih aktif diperkirakan mencapai 10 hingga 25 milyar Euro. Jumlah terbesar harus dibayar Perancis, yang banyak memproduksi listrik dari tenaga nuklir. Hasil uji kelayakan juga mengungkap berbagai kekurangan parah pada pembangkit listrik tenaga nuklir di Perancis.

Frankreich Atomkraftwerk
Suplai listrik Perancis bergantung pada PLTNFoto: picture-alliance/dpa

Prinsip Harapan

Sejak 1965 tercatat lebih dari 5600 insiden di PLTN yang wajib dilaporkan dan diungkap kepada publik. Supaya dampak dari kebakaran, gempa bumi, banjir atau serangan teror tidak menjadi ancaman, pengelola PLTN harus melengkapi sistem keamanan instalasinya.

Bahkan keputusan pengadilan tata usaha negara mewajibkan pengelola PLTN untuk melakukkan peningkatan keamanan instalasinya. Namun, dengan pembatasan, jika biayanya sepadan dengan hasilnya. Seringnya, para pengelola menganggapnya terlalu mahal.

Dalam perjanjian perpanjangan masa penggunaan, para pengelola PLTN Jerman bahkan mendapat jaminan dari pemerintah Jerman, bahwa biaya yang harus dibayarkan untuk melengkapi dan memodernisasi instalasi hanya dibatasi pada kisaran 500 juta Euro. Jika biayanya melebihi angka tersebut, maka perusahaan bersangkutan dapat membayar dana ekologi lebih sedikit ke kas negara.

Pengelola PLTN sering menyitir hasil studi resiko yang dikeluarkan tahun 1989. Menurut laporan tersebut, pembangkit listrik tenaga nuklir Jerman diperkirakan hanya akan mengalami sebuah kecelakaan besar setiap 33.000 tahun. Tapi kapan kecelakaan bisa terjadi, tidak pernah dihitung.

Wolfgang Dick

Vidi Legowo-Zipperer / Agus Setiawan