1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Ukraina Terancam Perang Saudara

8 April 2014

Selasa (08/04) Rusia peringatkan Ukraina, bahwa penggunaan kekuatan sekecil apapun di bagian timur Ukraina, di mana militan pro Kremlin menduduki bangunan di beberapa kota bisa sebabkan perang saudara.

https://p.dw.com/p/1BdcH
Foto: picture-alliance/dpa

"Kami menuntut dihentikannya persiapan militer apapun, yang berkaitan dengan risiko menyulut perang saudara," demikian dinyatakan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov.

Peringatan itu diberikan setelah beberapa aktivis pro Rusia menduduki bangunan milik pemerintah di kota Kharkiv, Lugansk dan Donetsk di bagian timur Ukraina. Para demonstran juga menyatakan kemerdekaan dari Ukraina dan keinginan untuk bergabung dengan Rusia.

Pemerintah baru di ibukota Kiev menuduh Rusia menyebabkan keresahan di kawasan timur, sementara Washington memperingatkan Kremlin untuk berhenti melancarkan upaya "mendestabilisasi Ukraina." Tuduhan itu tidak dipedulikan Rusia.

Niederlande Atomgipfel Krisengipfel in Den Haag Sergej Lawrow
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey LavrovFoto: Reuters

Rusia: Ukraina Gerakkan Kekuatan

Departemen Luar Negeri Rusia menyatakan Selasa (08/04), mereka mendapat informasi bahwa Ukraina sedang mengirimkan aparat keamanan dalam negeri dan sejumlah sukarelawan, termasuk sekelompok orang dari Pravy Sektor (sektor kanan) yang berhaluan ultra nasionalis, ke bagian tenggara Ukraina, termasuk Donetsk.

Dikatakan juga, Ukraina menggunakan penjaga keamanan swasta dari AS yang dilengkapi dengan seragam tentara Ukraina. Ditambahkan, tentara bayaran itu berasal dari perusahaan keamanan Greystone Ltd. Dikatakan, mereka ditugaskan untuk "menekan warga daerah Ukraina tenggara dengan kekerasan, agar melawan kebijakan pemerintah di Kiev."

"Organisator dan mereka yang ikut dalam provokasi ini memikul tanggung jawab berat karena mendatangkan ancaman bagi hak-hak, kebebasan dan hidup warga sipil Ukraina yang ingin berdamai, dan stabilitas negara Ukraina." Demikian ditambahkan.

Departemen luar negeri memberikan pernyataan itu lewat situsnya, setelah selesainya pembicaraan antara Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan Menteri Luar Negeri Ukraina Andriy Deshchytsya.

Ukraine / Donezk / Unruhen
Polisi anti huru-hara ketika menghadapi demonstran pro Rusia di Donetsk (06/04)Foto: Reuters

Aspirasi Penduduk Harus Dihormati

Departemen luar negeri juga menyatakan, Lavrov telah menekankan "pentingnya tingkah laku yang menghormati aspirasi penduduk wilayah tenggara Ukraina."

Lavrov mengatakan Kiev tidak boleh membiarkan kekerasan terjadi, mengingat warga daerah itu punya hak-hak berkaitan dengan bahasa, kebudayaan dan keadaan sosial ekonominya.

Lavrov mengimbau Kiev untuk mengambil "tindakan mendesak" untuk mengorganisir dialog nasional. Ia menambahkan, pihaknya siap untuk menyokong proses ini sejalan dengan Uni Eropa dan AS.

ml/ab (afp, ap)