1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Runtuhnya Gedung Arsip Köln: Bencana Sejarah dan Kebudayaan

12 Maret 2009

"Ingatan kota kita" - inilah ungkapan warga Köln waktu berbicara tentang Gedung Arsip Köln. Di gedung arsip yang amat bersejarah itulah tersimpan dokumen-dokumen asli dari sejarah kota selama 1.000 tahun terakhir.

https://p.dw.com/p/HAej
Seorang petugas pemadam kebakaran masih berusaha mencari orang hilang terakhir di lokasi Reruntuhan Gedung Arsip Köln, 09.03.09Foto: AP

Selain salah satu yang terbesar di Jerman, Gedung Arsip Köln juga tergolong Balai Arsip terbesar untuk sebagian besar wilayah Eropa. Luasnya 6 000 meter persegi dan keseluruhan panjang rak bukunya mencapai 30 kilometer. Atau 30 ribu meter. Atau hampir 300 kali panjang lapangan sepak bola.

Pantaslah kalau ambruknya gedung arsip itu, beserta jatuhnya korban jiwa dan lenyapnya berbagai dokumen tak ternilai di dalamnya, dianggap sebagai salah satu bencana budaya terparah di Jerman. Werner Eck, seorang guru besar di universitas Köln mengatakan:

"Di gedung arsip itu disimpan dokumen-dokumen tentang sejarah kota Köln, sejak abad kesembilan sampai masa kini. Bahkan sejak abad ketigabelas terdapat arsip atau catatan lengkap yang hampir tanpa putus.“

Lahirnya Arsip Kota Köln

Akar arsip kota Köln berasal dari Abad Pertengahan, yaitu abad ke-12. Awalnya, dokumen-dokumen itu disimpan dalam sebuah peti. Namun setelah mendapat surat resmi semakin banyak, pada tanggal 6 bulan Agustus 1406 dewan kota Köln memutuskan membangun menara di sebelah gedung balai kota. Keputusan ini sesungguhnya adalah jam lahir arsip kota Köln. Menara yang dilengkapi gudang anggur itu memiliki ruang-ruang dengan atap berbentuk kubah untuk menyimpan dokumen kota Köln. Di antaranya misalnya surat resmi berisi hak istimewa yang diserahkan kepada kota Köln oleh kaisar Jerman atau uskup-uskup Gereja Katolik waktu itu. Surat resmi yang paling tua berasal dari tahun 922. Artinya, usia surat itu sudah lebih darfi 1000 tahun.

Historisches Stadtarchiv Köln
Di gedung inilah 'ingatan kota Köln' sejak tahun 1971 disimpanFoto: Stadt Köln

Karena inventaris arsip kota Köln semakin berkembang, pada abad ke-19 gedung tambahan dibangun di St. Gereon. Pada tahun 1971 segala inventaris arsipnya dipindahkan ke gedung modern yang dibangun tak jauh dari pusat kota Köln. Gedung yang itu lalu menjadi panduan untuk konstruksi gedung arsip lain di seluruh dunia. Jendela lebar hanya terdapat di lantai dasar; dinding lantai di atasnya memiliki lubang mirip celah. Selain itu gedungnya mempunyai dinding berlapis dua supaya dokumen-dokumen yang berharga di dalamnya dilindungi dari cahaya matahari, pengaruh-pengaruh iklim. Dan tentu saja dilengkapi instalasi alarm untuk mencegah kebakaran dan pencurian.

Penyebab Runtuhnya Gedung

Stadtarchiv Köln Einsturz
Kenapa? Sebuah plakat di depan gedung yang ikut runtuh bersama Gedung Arsip KölnFoto: AP

Namun kenapa gedung yang begitu modern itu bisa runtuh? Diperkirakan pembangunan jalur kereta bawah tanah mengakibatkan goyahnya pondasi bangunan. Walikota Köln, Fritz Schramma, mengatakan: "Ini bukan kecelakaan pertama yang terjadi di sini. Karena itu kita harus lebih waspada dan hati-hati. Juga secara politik kita seharusnya bertanya: apa kita boleh mengambil risiko, yang dapat menyebabkan kerusakan sebesar itu, untuk menghemat beberapa detik dalam pekerjaan bangunan?“

Arsip Köln, Tempat Penelitian Sejarah

Historisches Stadtarchiv Köln von innen
Panjang rak buku di Gedung Arsip Köln mencapai 30 kilometerFoto: Stadt Köln

Di dalam gedung yang runtuh itu disimpan 65 000 surat resmi sejak Abad Penengahan sampai masa kini; di samping itu 104 000 peta dan denah, 50 000 plakat dan setengah juta foto yang memperlihatkan berbagai peristiwa di Köln. Surat resmi pendirian Universitas Köln dari tahun 1388 juga disimpan di sana. Dokumen-dokumen begitu bersejarah itu membuat arsip kota Köln sangat penting untuk penelitian sejarah. Dalam kesehariannya arsip kota Köln juga merupakan sarana terbuka untuk umum.

"Kalau dokumen-dokumen di dalam gedung arsip kota memang hilang, ini sungguh celaka luar biasa. Suatu kehilangan karya budaya yang jauh lebih besar nilainya daripada kehilangan yang terjadi waktu perpustakaan Anna-Amalia di Weimar terbakar.“ Begitu dikatakan Georg Quander, yang dari dinas kebudayaan kota Köln.

Musnahnya Warisan

Georg Quander tak berlebihan. Di Balai Arsip Köln itu juga tersimpan banyak surat resmi dan dokumen bersejarah warisan 780 tokoh masyarakat, politik dan kesuasteraan Di antaranya warisan Heinrich Böll, seorang penulis Jerman yang memenangkan hadiah nobel sastra pada tahun 1972. Böll yang menulis banyak sastra bernuansa kritik sosial, terutama tentang masalah Nazi yang tidak terpecahkan dalam masyarakat Jerman dan penindasan jalan hidup oleh kekuatan Katolik konservatif, meninggal dunia pada tahun 1976.

Bulan Februari lalu, keluarga Heinrich Böll menjual dan menyerahkan semua warisannya kepada arsip kota Köln. Anak lelaki Heindrich Böll, Rene Böll, mengatakan, keluarga mereka hanya menyimpan beberapa kenang-kenangan pribadi. Dan seluruh sisa dokumen warisan Heinrich Böll dijual kepada arsip kota Köln, karena dokumen yang peka dapat digudangkan lebih baik di tempat itu.

Bildkombo Jacques Offenbach Heinrich Böll und Konrad Adenauer Stadtarchiv Köln
Jacques Offenbach, Heinrich Böll dan Konrad Adenauer, warisan merekapun turut musnahFoto: picture-alliance/dpa

Tetapi hanya sebulan sesudah itu, Gedung Arsip runtuh. Dan kelihatannya, seluruh dokumen peninggalan Heinrich Böll hancur. Warisan pribadi komponis Jaques Offenbach dan Konrad Adenauer, kanselir pertama Republik Federal Jerman, juga hilang. Demikian juga dengan surat-surat Hegel, seorang filsuf idealis Jerman, lalu naskah yang ditulis oleh duo pencetus komunisme, Karl Marx dan Friedrich Engels, serta dekrit yang ditandatangani oleh panglima perang Perancis Napoleon Bonaparte.

Dengan demikian runtuhnya gedung arsip kota Köln itu merupakan kehilangan harta karun sejarah dan budaya yang amat besar. Kembali Georg Quander dari Dinas Budaya Köln: "Nilai penting Gedung Arsip kota Köln sangat menonjol, karena kebanyakan balai arsip lain di Jerman – misalnya arsip di kota Frankfurt – hancur semasa Perang Dunia Kedua. Di kota Köln inventaris arsip sempat dipindahkan ke gudang lain oleh pemerintahan waktu itu, jadi tidak hancur oleh serangan bom.“

Sedikit inventaris arsip kota Köln yang musnah dan terbakar tak terselamatkan dari serangan bom pada tahun terakhir Perang Dunia Kedua adalah dari periode antara tahun 1927 dan tahun 1945.

Upaya Penyelamatan

Pemerintahan negara bagian Nordrhein-Wetsfalen mengungkap, sebuah tim ahli telah diturunkan ke tempat runtuhnya untuk menyelamatkan dokumen-dokumen sebanyak mungkin. Tetapi, tidak ada harapan bahwa koleksi sejarah itu bisa terselamatkan seluruhnya. Karena sebagian besar dalam bentuk kertas yang sangat rentan, sementara air tanah sudah masuk ke lubang-lubang gedung yang runtuh. Selain itu 1300 meter kubik beton juga dituangkan ke dalam lubang itu untuk memungkinkan langkah-langkah penyelamatan dua orang yang tertimbun di situ.

Köln Buch aus dem eingestürzten Kölner Stadtarchiv
Sebuah buku yang berhasil ditemukan sedang berusaha dibersihkanFoto: picture-alliance/dpa

Oleh sebab itu dokumen-dokumen yang nantinya berhasil ditemukan akan harus diperbaiki atau lebih tepatnya dipugar. Kemudian diamankan dalam kotak besi dan akan dikirimkan ke dinas arsip di kota lain. Meskipun demikian Thomas Becker, ahli sejarah dan arsip di Universitas Bonn, penuh harapan: "Sangat besar kemungkinannya untuk melakukan pemugaran. Dokumen-dokumen yang tertimbun reruntuhan itu juga tidak hilang atau hancur semuanya. Dan di Jerman sejak beberapa dasawara ini, kita sudah menjalankan program mengamankan dokumen dengan merekamnya dalam bentuk film.“

Kini para peneliti yang sedang menulis disertasi dengan menggunakan sumber dari arsip itu tidak dapat melanjutkan penelitiannya. Karena dokumen, akte dan surat-surat resmi itu harus diselamatkan, dipugar, dan didaftarkan dulu.

Sebetulnya hampir seluruh koleksi arsip kota Köln yang tertimbun itu sudah direkam dalam bentuk mikrofilm. Dan disimpan di sebuah tempat di kawasan Schwarzwald, Jerman. Tetapi, masalahnya bukan sekadar rekaman dokumentasi isi maupun bentuk. Ahli sejarah dan Arsip Universitas Bonn, Thomas Becker menambahkan: “Punya akte yang asli atau salinanya– itu bukanlah hal yang sama!”

Ia menambahkan, hanya dengan meneliti dokumen asli, para ahli sejarah bisa melihat bagian kecil-kecil yang berisi informasi yang penting. Misalnya catatan di sisi belakang kertas. Kualitas kertas dan alat tulis juga sangat penting untuk studi naskah-naskah asli.

Dengan demikian, rubuhnya Balai Arsip Köln, benar-benar merupakan bencana sejarah dan kebudayaan. (gg)