1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Ranking Iklim Perusahaan Penerbangan

Marcus Lütticke1 November 2013

Biasanya peringkat perusahaan penerbangan seputar keamanan, kenyamanan dan pelayanan. Kini masalah iklim yang disorot. Hasilnya mengejutkan. Bagaimana posisi Garuda Indonesia?

https://p.dw.com/p/1A9ig
Foto: whitelook - Fotolia.com

"Peringkat kami ditujukan bagi semua penumpang, baik mereka yang bepergian secara pribadi mau pun untuk pekerjaan", kata pimpinan Atmosfair Dietrich Brockhagen. Jadi calon penumpang bisa memilih penerbangan yang paling sedikit merusak lingkungan.

Atmosfair untuk ketiga kalinya mengeluarkan daftar peringkat penerbangan ramah lingkungan. Untuk tahun 2013 juaranya adalah Tunisair Express. Perusahaan penerbangan kecil di Afrika Utara ini hanya memiliki armada empat pesawat. Rute penerbangannya terbatas antara Tunisia, Malta, Italia dan Libya.

Kriteria Tidak Jelas

Beberapa perusahaan penerbangan Jerman berada di peringkat atas. TUIfly dan Condor menempati peringkat dua dan enam, Air Berlin kembali berada di peringkat 12. Perusahaan penerbangan terbesar Jerman Lufthansa hanya ada di peringkat 67 dari 125.

"Penelitian ini tidak memiliki kriteria jelas", ujar juru bicara Lufthansa Sandra Kraft. Perusahaan kecil seperti TUIfly atau Condor tidak bisa disamakan dengan Lufthansa. Garuda Indonesia bahkan berada satu peringkat lebih baik dibanding raksasa Jerman. Namun, keduanya masuk dalam kategori kelas efisiensi yang sama. Yakni kelas D. A adalah yang terbaik, diikuti B, C dan seterusnya.

Dr. Dietrich Brockhagen
Dr. Dietrich Brockhagen dari AtmosfairFoto: atmosfair gGmbH

Alasan nilai baik yang diperoleh perusahaan penerbangan yang lebih kecil adalah beban pesawat. Mereka membatasi rute penerbangan dan kadang hanya beroperasi di bulan-bulan masa liburan.

Mewah Tapi Anti Iklim

Lagi pula maskapai murah seringnya dipenuhi lebih banyak kursi. Hampir tidak ada penawaran kelas utama atau bisnis. Jadi lebih banyak orang yang muat ke dalam pesawat. Dan ini baik bagi neraca iklim.

Namun, Dietrich Brockhagen menolak argumen "tidak bisa disamakan". Menurutnya, "kami hanya tertarik dengan apa yang disukai konsumen. Entah maskapai besar atau kecil, kami menawarkan keduanya." Di banyak rute, konsumen bisa memilih apakah hendak terbang dengan maskapai murah atau mahal.

Mesin Hemat

Sama seperti pada mobil, pesawat juga memiliki model yang hemat dan boros bensin. Juru bicara Lufihansa Kraft menegaskan, maskapainya lebih efisien di tahun 2012 dan 2013. Sementara data rangking yang dikeluarkan Atmosfair diperoleh dari tahun 2011. Jadi hasil studi ini bukan cerminan kondisi terbaru Lufthansa.

Tanpa melihat tipe pesawat apa yang dioperasikan, penerbangan jarak pendek sangat merusak lingkungan. Karena energi yang dibutuhkan untuk lepas landas sangat besar. Namun, rute apa yang ditawarkan perusahaan penerbangan tidak memainkan peranan dalam penilaian Atmosfair. Mereka hanya melihat maskapai mana yang paling efisien.