1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Putin Berjanji Hancurkan Terorisme

1 Januari 2014

Presiden Rusia Vladimir Putin mendadak berkunjung ke Volgograd pada hari pertama tahun yang baru. Dalam pidato tahun barunya, ia mengancam akan "menghancurkan" jaringan terorisme.

https://p.dw.com/p/1Ajwx
Foto: Reuters

Setelah mendarat di Volgograd, sekitar 1000 kilometer di selatan Moskow, Presiden Vladimir Putin kembali menegaskan tekadnya memerangi terorisme. Tidak ada alasan yang bisa membenarkan "kejahatan biadab" itu, kata Putin. Ia mengancam akan mengejar para pelaku serangan bom di Volgograd.

Di lokasi peledakan bus penumpang, Putin meletakkan karangan bunga. Ia berbicara dengan penduduk setempat dan mengamati lilin-lilin yang dinyalakan untuk memperingati korban tewas. Setelah itu, Putin berkunjung ke rumah sakit, tempat para korban yang cidera dirawat.

Dalam dua serangan bom di Volgograd hari Minggu dan Senin lalu, seluruhnya 34 orang tewas dan 72 luka-luka. Dua serangan itu terjadi dalam waktu 24 jam. 16 orang tewas ketika pelaku bunuh diri meledakkan bom di stasiun kereta api hari Minggu. Sehari setelah itu, sebuah bom meledak di dalam bus umum dan menewaskan 18 orang.

Menghancurkan terorisme

Dalam pidato tahun barunya, Putin mengecam keras rangkaian serangan bom itu. "Kami akan memerangi terorisme secara tegas dan konsisten sampai mereka benar-benar hancur", tandasnya. Ia menembahkan, situasi keamanan akan diperketat menjelang penyelenggaraan Olimpiade Sochi bulan Februari mendatang.

Kementerian Luar Negeri Rusia menerangkan, serangan teror di Volgograd dilakukan oleh para "bandit" dan "teroris Islamis". Para pelaku punya hubungan dengan kelompok teror di Kaukasus Utara di bawah pimpinan Doku Umarov.

Sekitar 5200 polisi dan tentara kini dikerahkan untuk mengejar para teroris dan menjamin keamanan pada hari-hari pertama tahun baru, demikian keterangan Kementerian Dalam Negeri Rusia.

Amerika Tawarkan Bantuan

Amerika Serikat menawarkan bantuan kepada Rusia untuk mempersiapkan pengamanan di Sochi. Pemerintah AS "sudah menawarkan bantuan sepenuhnya", kata jurubicara Gedung Putih Caitlin Hayden. "Kami akan menyambut kerjasama yang lebih erat untuk menjamin keamanan para atlit, pengunjung dan partisipan lain", tambahnya.

Ketua Komite Olimpiade Rusia Alexander Zhujov menerangkan, memang terjadi serangan bom di lokasi yang jauh dari Sochi, tapi panitia belum membutuhkan pengamanan tambahan. Ia menyatakan, semua hal yang diperlukan sampai saat ini sudah dilaksanakan.

Baru-baru ini, Putin memberikan amnesti kepada anggota Band Pussy Riot dan bekas raja minyak Mikhail Khodorkovsky dalam upaya membangun citra yang lebih baik menjelang Olimpiade Sochi. Namun isu itu tenggelam dengan terjadinya rangkaian serangan bom di Volgograd.

hp/rn (rtr, afp, dpa)