1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Proses NSU: Ayah Seorang Korban Bersaksi

2 Oktober 2013

Ismail Yozgat menemukan anaknya yang ditembak anggota NSU di Internet Cafe. Lelaki muda itu adalah salah satu korban kelompok Neonazi yang membunuh 10 orang.

https://p.dw.com/p/19sjh
Ismail Yozgat bersaksi dalam pengadilan NSUFoto: picture-alliance/dpa

Ini adalah penampilan paling emosional dalam seluruh proses pengadilan kelompok ekstrim kanan NSU di München sampai saat ini. "Mengapa mereka membunuh anak saya?" kata Ismail Yozgat dengan suara terbata-bata. Yozgat memberi kesaksian hari Selasa (01/10) dalam proses terhadap Beate Zschäpe, satu-satunya anggota NSU yang masih hidup.

Ismail Yozgat menceritakan bagaimana ia menemukan anaknya Halit di Internet Cafe yang dikelolanya. Ia bercerita dalam bahasa Turki. Seorang penerjemah menerjemahkan kesaksian Ismail ke dalam bahasa Jerman.

Ketika memberi kesaksian dan menjawab pertanyaan hakim, Ismail Yozgat berusaha mengendalikan emosinya. 6 April 2006 ia sedang mencari anaknya di Internet Cafe. Ia langsung melihat ada tetesan darah di ruangan depan. Ia kemudian menemukan anaknya tergeletak dalam genangan darah. "Dia waktu itu sudah tidak bereaksi", tutur Ismail Yozgat setengah menangis. Istri dan pengacara beberapa kali mencoba menenangkannya.

Dicurigai Terlibat Sindikat Obat Bius

Ismail Yozgat kemudian menceritakan bagaimana polisi menyelidiki latar belakang keluarga dan kenalannya. "Apa anak kamu dibunuh karena ganja atau heroin?" begitu pertanyaan yang sering diajukan kepadanya. Ia dan keluarganya dicurigai polisi. Bahkan warga Turki yang lain ikut curiga bahwa anaknya, Halit ikut sindikat obat bius dan menjadi korban perang antar sindikat. Ismail Yozgat yang berusia 58 tahun sempat menderita serangan jantung karena kasus itu.

Yozgat mengaku sempat kehilangan kepercayaan pada aparat keamanan dan sistem hukum. Ketika polisi menyelidiki kasus itu, diketahui ada seorang anggota dinas rahasia Jerman yang saat itu berada di lokasi penembakan. Tapi Andreas T mengaku tidak mengetahui apa-apa tentang aksi pembunuhan NSU. Dinas rahasia menolak memberi keterangan tentang kegiatan Andreas T. Ini semua menambah kekecewaan keluarga Yozgat terhadap aparat keamanan.

Namun dalam sidang pengadilan di München, Ismail Yozgat menyatakan terima kasih kepada hakim dan aparat yang bekerja keras sehingga keterlibatan NSU bisa terungkap. Ia tetap percaya pada lembaga peradilan di Jerman.

Para Pembunuh Sudah Tewas

Pelaku utama aksi pembunuhan terhadap Halit Yozgat adalah Uwe Böhnhardt dan Uwe Mundlos. Keduanya melakukan bunuh diri November 2011, ketika polisi mulai mencium jejak mereka. Mereka berdua selama 2000 sampai 2007 membunuh delapan warga keturunan Turki, seorang warga keturunan Yunani, dan seorang polisi. Beate Zschäpe yang sekarang diajukan ke pengadilan membantu kedua pembunuh dalam perencanaan dan pelaksanaan aksi mereka. Ketiga orang itu tergabung dalam kelompok teror bawah tanah NSU.

Menurut para penyidik, Beate Zschäpe kemudian membakar rumah ketiga orang itu di kota Zwickau untuk menghapuskan jejak. Pihak kejaksaan menilai, Zscäpe punya peran penting dalam kegiatan NSU. Ia kini diproses dengan tuduhan membentuk kelompok terorisme dan terlibat dalam beberapa kasus pembunuhan. Karena jumlah korban cukup banyak, proses ini diperkirakan berlangsung sampai akhir 2014.

hp/ml (dpa, afp)