1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

191011 Winzergenossenschaften

21 November 2011

Sekitar sepertiga produksi minuman anggur di Jerman bukan dihasilkan oleh petani individual, namun oleh banyak koperasi yang telah berdiri selama 140 tahun.

https://p.dw.com/p/13EMK
Seorang produsen anggur sedang mencicipi anggur putih buatannyaFoto: Fotolia/nyul

"Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh." Peribahasa ini menjadi prinsip Friedrich Wilhelm Raiffeisen di pertengahan abad ke-19. Sebagai abdi negara, Raiffeisen berupaya mencari jalan keluar bagi penderitaan penduduk desa akibat gagal panen sehingga terlilit utang kepada rentenir. Ia mendirikan model koperasi bagi para petani minuman anggur. Koperasi minuman anggur pertama di Jerman berdiri tahun 1868 di Mayschoss dekat sungai Ahr. Model yang kemudian diadopsi di bagian selatan Jerman.

Karena Desakan

Axel Gerst, ketua koperasi di Güglingen berkisah, "Saat itu koperasi tercipta karena kebutuhan. Karena perdagangan minuman anggur selalu melewati makelar. Saat itu hanya ada alat pemeras anggur dan minuman anggur langsung dijual kepada penjual anggur. Dan penjual anggur lah yang menentukan harganya. Tujuan koperasi adalah memutus pola ini, mendirikan ruang penyimpanan, membuat botol sendiri dan memberi kuasa bagi para petani hingga dapat berkata , 'Saya hanya akan menjual minuman anggur di saat yang saya tentukan, dan sesuai harga yang saya inginkan.'"

Meski wilayah perkebunan anggur di Baden-Württemberg bukanlah yang terbesar di Jerman, koperasi minuman anggur yang terbesar bisa ditemui di wilayah ini. Ruang bawah tanah koperasi Breisach dekat Freiburg berisi tangki-tangki fermentasi raksasa. Yang terbesar dapat memuat 1,2 juta liter minuman anggur.

Flash-Galerie Deutschland im Herbst Federweisser Lese
Buang anggur yang baru dipanenFoto: AP

Lahan Berkurang

Tidak semua koperasi minuman anggur sebesar yang di Breisach. Koperasi yang mencakup lahan seluas 80 hektar saja sudah tergolong besar. Prinsip dasarnya jelas. Sebuah perusahaan besar dapat dengan mudah meningkatkan investasi. Mesin-mesin yang mampu menangani kuantitas lebih besar justru lebih ekonomis ketimbang perusahaan-perusahaan skala kecil.

Koperasi-koperasi di bagian selatan Jerman memiliki sejarah panjang. Lahan anggur yang diwariskan turun temurun umumnya mengecil, sehingga tidak lagi layak dikelola secara individu. Dieter Weidmann, kepala ikatan koperasi di wilayah tersebut menjelaskan, "Umumnya warisan itu dibagi rata diantara para pewaris. Kemudian dibagi lagi untuk generasi berikutnya. Sementara di wilayah lain ada prinsip yang diterima bersama, yakni diwariskan kepada putra tertua."

Persaingan Berat

Saat ini ada 202 koperasi minuman anggur di Jerman. Produksi mereka mencakup sepertiga produksi minuman anggur di Jerman.

Konsumsi minuman anggur di dunia terus menurun. Dan Jerman adalah pasar yang sangat menarik bagi para produsen anggur di luar Jerman. Ini berarti persaingan berat bagi para petani minuman anggur di Jerman.

Melihat hal ini, koperasi minuman anggur di Jerman kini berupaya keras meningkatkan kualitas dan menggunakan konsep pemasaran yang mampu memikat konsumen baru baik di tingkat lokal maupun mancanegara. Setelah dua tahun panen buruk, banyak yang kekurangan modal untuk meningkatkan investasi. Tapi merger memungkinkan koperasi untuk bertahan hidup.

Günther Birkenstock/Carissa Paramita Editor: Edith Koesoemawiria