1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pria Inggris Diculik di Aceh

12 Juni 2013

Sejumlah pria bersenjata dilaporkan telah menculik seorang laki-laki Inggris yang bekerja untuk sebuah perusahaan energi di provinsi Aceh. Pria itu diculik di hari terakhir ia bekerja di sana.

https://p.dw.com/p/18o4K
Foto: Fotolia/Oleg Zabielin

Malcolm Primrose sedang diantar oleh supirnya menuju ke tempat kerja pada hari Selasa (12/6) ketika ia dihentikan oleh sekelompok pria bersenjata sekitar pukul 11.00 siang di desa Lubuk Pempeng, distrik Aceh Timur. Demikian pernyataan pejabat setempat.

“Laki-laki itu sedang dalam perjalanan ke lokasi pengeboran ketika paling sedikit empat laki-laki bersenjata menghentikan mobilnya,“ kata juru bicara kepolisian Aceh Gustav Leo.

Para penculik kemudian mengikat supirnya sebelum membawa laki-laki Inggris itu ke mobil milik mereka dan melarikannya, kata juru bicara polisi itu, sambil menambahkan bahwa rincian insiden penculikan itu didapat dari keterangan sang supir, seorang warga Indonesia.

Motif Tak Jelas

“Kami sedang mengejar para penculik berdasarkan keterangan saksi. Kami belum tahu motif penculikan ini.“

Seorang sumber mengatakan bahwa perusahaan minyak dan gas tempat Primrose bekerja yakni Medco Energi Internasional, hingga kini belum menerima tuntutan tebusan terkait kasus ini.

Kedutaan Inggris di Jakarta dalam pernyataannya mengatakan: “Kami mengkonfirmasikan bahwa seorang pria Inggris terlibat dalam sebuah insiden di Aceh kemarin. Tim kedutaan telah dikerahkan ke wilayah itu.“

Laki-laki, yang berumur awal 60an, telah bekerja sebagai sub-kontraktor untuk anak perusahaan Medco Energi Internasional, yang mengkonfirmasikan adanya penculikan ini.

Seorang pekerja “berkebangsaan Inggris diambil paksa dari mobilnya oleh kelompok tak dikenal di dekat lokasi kerja pada hari Selasa sekitar pukul 11.00“, demikian pernyataan sekretaris perusahaan Imron Gazali.

“Perusahaan menyampaikan keprihatinan mendalam kepada keluarga pekerja dan akan terus melakukan upaya terbaik agar orang itu bisa kembali ke keluarganya secepat mungkin,“ kata dia.

Hari Terakhir

Sumber itu mengatakan bahwa laki-laki itu selama ini bekerja di perusahaan eksplorasi gas di hutan provinsi yang dikenal kaya sumber daya alam tersebut, dan seharusnya Selasa itu ketika diculik, adalah hari terakhir ia bekerja di Aceh.

Profil Primrose di jaringan pekerja profesional LinkedIn menyebut bahwa dia bekerja sebagai seorang supervisor senior di bidang pengeboran.

Penculikan adalah kasus yang jarang terjadi di Indonesia, dan hingga kini masih belum jelas siapa yang telah menculik pria Inggris itu.

Aceh, yang terletak di ujung barat Indonesia, merupakan wilayah gerakan pemberontakan berdarah selama tiga dekade dan para pengamat sejak lama memperingatkan bahwa senjata api yang tersisa dari konflik itu bisa menjadi sebuah ancaman keamanan.

Konflik antara para pemberontak dan pemerintah pusat berakhir pada 2005 saat perjanjian damai tercapai.

Di bawah kesepakatan itu, Aceh mendapat otonomi dan diperbolehkan mengimplementasikan syariat Islam.

ab/vlz (afp, ap, dpa)