1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Poroshenko Bubarkan Parlemen Ukraina

26 Agustus 2014

Presiden Ukraina Petro Poroshenko membubarkan parlemen untuk membuka jalan pemilu baru. Sepuluh anggota pasukan khusus Rusia yang melewati perbatasan ditahan militer Ukraina.

https://p.dw.com/p/1D18R
Foto: Reuters

Presiden Petro Poroshenko mengumumkan pembubaran parlemen Ukraina hari Senin (26/08) untuk memungkinkan pelaksanaan pemilu parlemen baru. Pemilihan umum akan dilaksanakan 26 Oktober mendatang, demikian disebutkan dalam sebuah pernyataan.

Poroshenko sebelumnya mengatakan, 80 persen warga Ukraina ingin pemilu dipercepat. Koalisi pemerintahan dinyatakan bubar bulan Juli lalu. Menurut konstitusi, pembubaran parlemen baru bisa dilakukan presiden satu bulan setelah itu.

Pembubaran parlemen dan pemilu yang dipercepat adalah salah satu janji Poroshenko ketika melakukan kampanye pemilu presiden. Pemilu parlemen terakhir di Ukraina dilaksanakan Oktober 2012.

Provokasi baru?

Pembubaran parlemen Ukraina diumumkan sehari sebelum pertemuan Ukraina-Rusia yang direncanakan di ibukota Belarus, Minsk, hari Selasa (26/08). Pertemuan itu akan dihadiri oleh Petro Poroshenko, Presiden Rusia Vladimir Putin dan wakil-wakil Uni Eropa. Masih belum jelas apa agenda yang akan dibahas.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov hari Senin mengumumkan, Moskow merencanakan konvoi bantuan baru untuk Ukraina. Minggu yang lalu, konvoi truk yang membawa barang bantuan dari Rusia menyeberang perbatasan menuju Luhansk tanpa ijin dari pemerintah Ukraina.

Kiev mengajukan protes terhadap langkah Rusia sebagai "upaya invasi". Pemerintah Ukraina khawatir, konvoi bantuan dijadikan kedok untuk menyalurkan senjata dan munisi kepada separatis pro Rusia. Tapi Rusia membantah tuduhan itu.

Tentara Rusia ditahan di Ukraina

Aparat keamanan Ukraina hari Senin merilis video yang menunjukkan tentara Rusia yang ditahan militer Ukraina karena membantu separatis pro Rusia.

Militer Ukraina mengatakan, anggota pasukan khusus Rusia itu menyeberang ke Ukraina diiringi puluhan kendaraan lapis baja. 10 tentara Rusia itu kemudian ditangkap militer Ukraina.

Dalam rekaman video tersebut, salah satu tentara Rusia yang disebutkan bernama Ivan Milchakov menyebutkan nama lengkap dan satuan militernya.

"Saya tidak melihat bahwa kami sudah menyeberang perbatasan. Kami hanya diberitahu untuk melakukan perjalanan sepanjang 70 kilometer selama tiga hari", katanya.

Tentara Rusia itu ditahan dengan dokumen personal dan persenjataannya di kota kecil Amvrosiyivka dekat kawasan Donetsk.

Kementerian Pertahanan Rusia sekarang mengatakan, para serdadu itu salah jalan ketika sedang melakukan patroli dan tidak sengaja melewati perbatasan ke Ukraina. Demikian dilaporkan kantor berita Rusia RIA Novosti.

hp/ab (dpa, rtr ap)