1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Presiden Jerman Kembali Ditekan Media

2 Januari 2012

Presiden Jerman Christian Wulff diduga mengancam editor harian Bild apabila mempublikasikan laporan pinjaman pribadi Wulff yang didapat dengan bunga rendah.

https://p.dw.com/p/13d4X
Presiden Jerman Christian Wulff
Presiden Jerman Christian WulffFoto: dapd

Koran Bild mengkonfirmasi laporan media Jerman bahwa kepala negara tersebut meninggalkan pesan di kotak suara kepala editor Kai Diekmann, berisi ancaman aksi legal jika harian tersebut merilis laporan mengenai pinjaman kredit pribadi Wulff saat ia menjadi perdana menteri negara bagian Niedersachsen. Bild juga menambahkan bahwa beberapa hari kemudian Wulff menelpon kembali untuk meminta maaf atas nada dan isi pesan suara tersebut.

Harian Suddeutsche Zeitung menulis bahwa Presiden Wulff juga menghubungi Mathias Dopfner, presiden perusahaan penerbit Bild, Axel Springer AG. Dopfner berkata kepada Wulff saat itu bahwa staf editorial koran bekerja secara independen. Sementara majalah Cicero melaporkan bahwa Wulff juga menghubungi serta mendapat penolakan dari pemegang saham terbesar Springer, Friede Springer.

Sebagai sekutu Kanselir Angela Merkel, Wulff terus menghadapi tekanan dari media Jerman untuk mundur sejak Bild pertengahan Desember lalu melaporkan Wulff memanfaatkan kekuasaan untuk mendapatkan kredit rumah bernilai 500 ribu Euro dari istri seorang pengusaha di negara bagian Niedersachsen, dengan bunga yang lebih rendah dari yang ditawarkan di bank.

Dampak bagi Merkel

Wulff telah meminta maaf secara publik menyangkut skandal pinjaman tersebut, dan mendapatkan dukungan dari Merkel dan partai-partai besar Jerman. Namun kabar bahwa ia secara pribadi berupaya menghambat laporan Bild yang mencuat saat Wulff tengah melawat ke wilayah Teluk, dapat meningkatkan tekanan terhadap dirinya. Terutama setelah Wulff menyelipkan perihal kebebasan pers dalam permintaan maafnya bulan lalu.

Masalah seputar Wulff dapat berdampak negatif bagi Merkel yang mendorong Wulff menjabat presiden, sebuah pos yang telah diembannya selama 18 bulan. Kantor kepresidenan menolak memberi komentar dengan menegaskan bahwa tidak umum bagi seorang presiden untuk mengomentari perbincangan pribadi dan bahwa Wulff menghargai kebebasan pers.

rtr/ap/Carissa Paramita

Editor: Christa Saloh-Foerster