1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Presiden Jerman Hadapi Tekanan Besar

Renata Permadi3 Januari 2012

Christian Wulff diberitakan mengancam editor koran Jerman 'Bild' agar tidak memberitakan pinjaman kredit yang ia terima dari istri seorang teman pebisnis. Kritik semakin tajam mempertanyakan integritas sang presiden.

https://p.dw.com/p/13dFE
Sachsen-Anhalt/ ARCHIV: Bundespraesident Christian Wulff geht in Wittenberg an einer Deutschlandfahne entlang (Foto vom 17.12.11). Bundespraesident Christian Wulff geraet im Dezember 2011 wegen seiner Geschaeftsbeziehungen zu einem Unternehmerpaar in seiner Zeit als niedersaechsischer Ministerpraesident ins Zwielicht. (zu dapd-Text) Foto: Jens Schlueter/dapd
Tekanan agar Christian Wulff turun dari jabatannya semakin besarFoto: dapd

Harian Jerman beroplah besar 'Bild' pertama kali melaporkan pada edisi 13 Desember bahwa tahun 2008 Presiden Christian Wulff menerima pinjaman kredit dari istri seorang pebisnis kaya, yang juga teman Wulff. Bunga bagi pinjaman pribadi itu rupaya di bawah rata-rata pasar. Ketika itu Wulff menjabat PM negara bagian Niedersachsen.

Beberapa bulan sebelum ia menjabat Presiden di tahun 2010, anggota parlemen dari kubu oposisi bertanya pada Wulff apakah ia punya hubungan bisnis dengan teman lamanya Egon Geerkens, seorang mantan pengusaha. Wulff menjawab tidak, tanpa menyebut pinjaman dari istri Geerkens.

Kritik mengatakan Wulff seharusnya menjelaskan lebih banyak perihal pinjaman itu. Setelah berhari-hari tutup mulut, kebanyakan pernyataan lewat pengacaranya, Wulff akhirnya memberi pernyataan kepada publik tanggal 22 Desember, meminta maaf karena tidak berterus terang tentang pinjaman itu.

SPERRFRIST Deutschland Weihnachten Bundespräsident Christian Wulff im Schloss Bellevue in Berlin
Skandal pinjaman kreditnya sempat memicu kritik bahwa Wulff tidak layak menyampaikan pesan NatalFoto: picture-alliance/dpa

Melanggar kebebasan pers

Pernyataan itu tampaknya berhasil meredam situasi. Tetapi Senin kemarin (03/01), dua koran Jerman lain memberitakan bahwa Wulff telah menelepon pemimpin redaksi Bild, Kai Dieckman, untuk menghalangi pemberitaan 13 Desember tentang pinjaman kredit yang ia terima.

Menurut Bild, Wulff mencoba menghubungi Dieckmann lewat telepon genggam, tetapi tidak berhasil. Ia lalu meninggalkan pesan suara tentang investigasi Bild terhadap pinjaman kreditnya dan mengancam akan melakukan tindakan hukum terhadap para editor yang terlibat. Tiga hari kemudian Wulff menelepon Dieckmann kembali dan meminta maaf atas isi pesan suara tersebut.

Hendrik Zörner dari Perhimpunan Jurnalis Jerman (DJV) mengatakan reputasi presiden Jerman kini rusak. "Ini pelanggaran serius terhadap kebebasan pemberitaan. Ia menggunakan pengaruhnya, mencoba untuk menghalangi pemberitaan kritis sebelum dipublikasikan. Tentu saja ini tidak sesuai dengan kebebasan pers", kata Zörner.

Kompas moral bangsa

Juru bicara kantor kepresidenan mengatakan, Wulff sangat menghargai kebebasan media dan tidak mengomentari percakapan pribadi atau telepon.

Egon und Edith Geerkens Kreditgeber Christian Wulff Bundespräsident
Egon und Edith Geerkens, pemberi kredit bagi WulffFoto: picture-alliance/dpa

Harian Bild mengatakan telah meminta pernyataan Wulff sebelum menurunkan laporan tentang pinjaman kredit yang ia gunakan untuk membali rumah. Wulff memang memberi pernyataan kepada Bild, tetapi kemudian menariknya kembali. Kejaksaan Jerman menyatakan tidak melihat adanya bukti pelanggaran hukum terkait pinjaman itu dan tidak akan menyelidikinya.

Namun kritik banyak mempertanyakan integritas dan keputusan Wulff sebagai presiden. Di Jerman, jabatan presiden bersifat seremonial, namun pemegangnya bertugas menjadi semacam kompas moral bangsa.

Harus turun

Oposisi yang selama ini menahan diri, kini menambah tekanan. Sebastian Edathy, ketua fraksi SPD mengatakan,"Saya mendapat kesan bahwa Tuan Wulff, sayang sekali harus saya katakan, tidak punya kematangan pribadi dan politik yang dibutuhkan untuk jabatan seperti ini."

Wohnhaus der Familie Wulff
Rumah Wulff di Großburgwedel, dibeli dari pinjaman kredit dengan bunga 4%Foto: picture-alliance/dpa

Christian Wulff dilaporkan juga menghubungi direktur eksekutif perusahaan penerbit koran Bild, Axel Springer, dan pemegang saham utamanya.

Harian Financial Times Deutschland menulis Selasa ini, Wulff seharusnya turun dari jabatannya. Sementara koran Sueddeutsche Zeitung menulis dalam editorialnya, "Pelanggaran kebebasan pers ini menunjukkan bahwa pekerjaan presiden terlalu berat untuk Wulff."

Majalah berita Focus menulis di situsnya bahwa pertanyaan apakah Christian Wulff seorang presiden yang baik atau buruk terjawab sudah. "Ia bukan presiden yang baik, dan tak akan pernah menjadi presiden yang baik."

Renata Permadi/ dpa, afp

Editor: Hendra Pasuhuk