1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Prancis Selidiki Kematian Arafat

29 Agustus 2012

Kejaksaan Prancis membuka kembali penyelidikan kematian pemimpin Palestina Yasser Arafat, yang diduga tewas karena racun radioaktif.

https://p.dw.com/p/15z6Y
Foto: AP

Jaksa penuntut Prancis telah membuka penyelidikan atas penyebab kematian pemimpin Palestina Yasser Arafat. Penyelidikan dilakukan terkait dugaan bahwa Arafat bisa jadi dibunuh dengan cara diracun dengan polonium.

Janda Arafat, Suha Arafat dan anak perempuannya Zawra mengajukan keberatan pada tanggal 31 Juli di pinggiran Paris Nanterre, dan menyerukan penyelidikan atas kematian pemimpin PLO terakhir. Arafat meninggal dunia di Paris pada tahun 2004 pada usia 75 tahun.

Polonium Sulit Dideteksi

Keputusan jaksa Prancis itu dipuji otoritas Palestina. “Kami menyambut baik keputusan ini dan Presiden Palestina Mahmud Abbas secara resmi telah meminta Presiden Prancis Francois Hollande untuk membantu menolong kami menyelidiki penyebab kematian Presiden Arafat,” demikian pernyataan pejabat Palestina Saeb Erakat.

Jumat lalu, sebuah laboratorium radiologi di Rumah Sakit Pusat Universitas Lausanne, Swiss, mengaku telah menerima lampu hijau untuk menguji sisa-sisa racun Polonium di jenazah Arafat.

Polonium adalah unsur yang sangat langka, dan merupakan bahan yang sangat beracun. Unsur radioaktif ini pernah digunakan untuk membunuh agen rahasia Rusia Litvinenko, yang tewas tahun 2006 di London, sesaat setelah meminum teh yang telah diracuni polonium. Unsur ini jarang ditemukan di luar kalangan militer atau lingkungan ilmiah.

Tuduhan bahwa Arafat, yang menjadi pemenang Nobel Perdamaian 1994, tewas karena diracun itu muncul setelah Al Jazeera menyiarkan sebuah laporan tentang penyelidikan di mana para ahli mengaku menemukan polonium tingkat tinggi pada barang-barang pribadi milik Arafat.

Penyelidikan Sebelumnya

Sebelum meninggal, Arafat dirawat di sebuah rumah sakit militer setelah menderita mual, muntah, diare, sakit perut, dan trombosit rendah. Meski para dokter telah melakukan sejumlah tes, namun mereka tidak bisa menemukan penyebab pasti mengenai penyebab kematian. Tak ada otoposi yang dilakukan setelah Arafat jatuh ke koma dan tewas pada 11 November 2004.

Setelah kematiannya, pejabat Palestina mengklaim bahwa Arafat diracun oleh agen rahasia Israel Mossad, tapi penyelidikan yang dilakukan Palestina tahun 2005 memutuskan bahwa pemimpin Palestina itu meninggal dunia karena kanker dan AIDS.

Israel telah membantah tuduhan bahwa mereka telah meracuni Arafat. Mereka bahkan sebaliknya mengklaim bahwa Suha Arafat dan pemerintah Palestina telah menutupi penyebab sesungguhnya kematian Arafat.

afp, dpa, rtr (AB/HP)