1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Poroshenko Umumkan Agenda Perdamaian

18 Juni 2014

Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengumumkan agenda perdamaian setelah menelpon Presiden Rusia Vladimir Putin. Kelompok separatis ditawarkan amnesti asal meletakkan senjata.

https://p.dw.com/p/1CL66
Foto: Sergey Bobok/AFP/Getty Images

"Ukraina sangat memerlukan perdamaian", kata Petro Poroshenko di Kiev. Ia mengatakan akan segera memberlakukan gencatan senjata sepihak "untuk waktu singkat". Pendukung separatis pro Rusia di Ukraina timur diminta menyerahkan senjata.

Mereka yang meletakkan senjata dan tidak terlibat dalam tindakan kriminal akan mendapat amnesti, kata Poroshenko hari Rabu (18/06) di Kiev. Namun ia tidak memberikan rincian kapan gencatan senjata sepihak akan mulai berlaku.

Sebelumnya, Poroshenko melakukan pembicaraan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Kanselir Jerman Angela Merkel.

Rusia awal minggu ini menghentikan pemasokan gas ke Ukraina setelah perundingan kedua negara dengan penengahan Uni Eropa gagal mencapai kesepakatan. Rusia menuntut agar Ukraina membayar tagihan gas senilai hampir 2 milyar dolar. Ukraina menolak dengan alasan, harga gas yang ditetapkan Rusia terlalu tinggi.

Hari Selasa, sebuah saluran pipa gas di Ukraina meledak. Aparat keamanan mengatakan, ledakan tersebut karena serangan bom yang dilancarkan kelompok teroris. Menurut saksi mata, pipa gas yang meledak terbakar dengan api membubung sampai 200 meter. Api berhasil dipadamkan dua jam kemudian.

Perombakan kabinet

Presiden Petro Poroshenko mengatakan, Ukraina saat ini "berada dalam suasana perang".

"Ini adalah perang gaya baru, dengan mengerahkan pasukan sabotase profesional, dibantu relawan rakyat biasa, yang sudah menjadi korban propaganda dan cuci otak", kata Poroshenko.

Selanjutnya ia mengatakan, setelah berbulan-bulan pertempuran berdarah yang menewaskan ratusan orang, Ukraina sangat memerlukan perdamaian yang stabil.

Poroshenko juga melakukan perombakan kabinet dan mengangkat menteri luar negeri baru, yaitu Pavlo Klimkin, yang saat ini masih menjabat sebagai duta besar Ukraina di Jerman. Klimkin akan menggantikan menteri luar negeri saat ini, Andriy Deshchytsya, yang dinilai terlalu anti Rusia sehingga menyulitkan kontak diplomasi kedua negara.

Selain itu Poroshenko juga mengangkat Valeria Hontareva sebagai Presiden Bank Sentral yang baru. Hontareva adalah bankir berpengalaman yang diakui di kalangan bisnis dan investor.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov yang saat ini berada di Azerbaijan menerangkan, Ukraina harus memperkenalkan agenda gencatan senjata "yang komprehensif" dan tidak hanya berlaku sesaat saja.

"Jika hal itu dilakukan, maka ini akan menjadi langkah Presiden Poroshenko yang sudah lama kami nantikan", kata Lavrov.

hp/ab (dpa,afp)