1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Polusi Udara Tewaskan 7 Juta Orang

25 Maret 2014

Laporan terbaru WHO mengatakan, polusi udara yang berasal dari api tungku hingga asap knalpot turut menyebabkan kematian tujuh juta orang di seluruh dunia pada tahun 2012.

https://p.dw.com/p/1BVR3
Foto: Patrick Kovarik/AFP/Getty Images

"Polusi udara, baik dari dalam mau pun luar ruangan, adalah masalah kesehatan lingkungan terbesar. Ini turut mempengaruhi semua pihak. Tidak peduli mereka berada di negara maju atau berkembang," ujar Maria Neira dari WHO.

Polusi dikaitkan dengan satu dari delapan kematian di tahun 2012. Demikian hasil penelitian dari WHO. Penyakit paling mematikan yang disebabkan oleh polusi adalah jantung, stroke, dan radang serta kanker paru-paru.

Terkena dua macam polusi udara

Menurut WHO, kawasan yang paling terkena dampak polusi bagi kesehatan adalah Asia Tenggara, termasuk India dan Indonesia, serta Pasifik Barat, mulai dari Cina dan Korea Selatan hingga Jepang dan Filipina.

Dari kedua kawasan tersebut jumlah korban kematian mencapai 5,9 juta orang. Angka kematian global karena polusi di dalam ruangan sebesar 4,3 juta, kebanyakan karena memasang dengan arang, kayu dan tungku biomassa. Angka kematian karena polusi di luar ruangan sebesar 3,7 juta.

WHO mencapai kesimpulan jumlah seluiruhnya adalah 7 juta, karena banyak orang yang terkena polusi di dalam dan di luar ruangan. Jadi tidak bisa menjumlahkan kedua angka begitu saja.

Jauh lebih banyak dari 2008

Angka baru ini "mengejutkan dan mengkhawatirkan", ujar Neira kepada para wartawan. Laporan estimasi terakhir WHO tentang angka kematian karena polusi dikeluarkan tahun 2008. Saat itu jumlah warga meninggal karena polusi udara di luar ruangan mencapai 1,3 juta dan di dalam ruangan 1,9 juta.

Tapi perubahan dalam metode penelitian menyulitkan perbandingan langsung angka estimasi di tahun 2008 dengan 2012, tambah Neira. Di masa lalu misalnya, WHO tidak mempertimbangkan bahwa warga bisa terekspos dengan polusi di dalam dan luar ruangan.

Perubahan kebijakan

Carlos Dora, koordinator kesehatan lingkungan WHO mengatakan, pemerintah harus mulai mengubah kebijakan. Seperti misalnya kebijakan dalam bidang transportasi. Di Perancis polusi udara menyebabkan pemerintah menetapkan pembatasan pemakaian mobil dan untuk sementara menghapus biaya transportasi publik di Paris. Menurut Dora, seharusnya aksi ini diteruskan untuk jangka panjang.

"Anda tidak bisa membeli udara bersih botolan," ujarnya, "Udara adalah sumber yang dipakai bersama. Untuk bisa menghirup udara bersih, kita harus melakukan intervensi di wilayah yang udaranya terpolusi."

WHO berencana untuk mengeluarkan daftar 1600 kota paling terpolusi di dunia akhir tahun ini.

vlz/hp (afp, rtr)