1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Polisi Tembak Dua Teroris di Poso

Hendra Pasuhuk25 Mei 2015

Dua terduga teroris tewas dalam baku tembak dengan polisi di pesisir utara Poso. Kedua orang yang tewas diduga anggota kelompok Santoso Abu Wardah dari kelompok Mujahidin yang hingga kini masih diburu.

https://p.dw.com/p/1FW5s
Bali Polizei Islamisten Terrorismus
Foto: Reuters

Satuan antiteror Kepolisian Republik Indonesia terlibat baku tembak dengan anggota kelompok bersenjata di Poso, Sulawesi Tengah, Minggu malam (24/05/2015.) Dalam peristiwa di wilayah pegunungan Kecamatan Poso Pesisir Utara itu, dua terduga teroris diberitakan tewas.

"Kejadiannya semalam sekitar pukul 18.45 WITA,” kata Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Tengah, Ajun Komisaris Besar Hari Suprapto, Senin (25/05/2015).

Dia mengatakan, dua orang yang tewas itu diduga kuat anggota kelompok teroris di bawah komando Santoso Abu Wardah, pimpinan Mujahidin Indonesia Timur yang masih diburu polisi. Dua anggota kepolisian menderita luka tembak dalam insiden itu.

Senjata api M16 dan bom rakitan

Setelah baku tembak itu, polisi juga menyatakan menyita sejumlah peralatan kelompok teroris itu. Antara lain satu pucuk senjata api M16, dua magazen M16 dengan 20 butir amunisi kaliber 5,56 mm, dua bom lontong dan sebilah parang.

Indonesien Abu Bakar Bashir
Abu Bakar Ba'asyir, yang disebut-sebut sebagai tokoh ideologis terorisme atas nama Islam di IndonesiaFoto: picture-alliance/dpa

Polisi menduga, anggota kelompok teroris itu masih ada yang bersembunyi di sekitar hutan di pegunungan Gayatri. Operasi pencarian kelompok teroris ini digelar mulai pada pekan lalu dengan mengerahkan sekitar seribu personel polisi.

Sebelumnya, pada awal April lalu dua anggota teroris juga tewas dalam baku tembak dengan polisi di sekitar hutan Kabupaten Parigi Moutong.

Santoso makin terdesak

Santoso Abu Wardah saat ini adalah teroris yang paling dicari. Kelompoknya saat ini makin terdesak, setelah Polri melakukan serangkaian penangkapan dalam beberapa minggu terakhir.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Agus Rianto mengatakan minggu lalu, Detasemen Khusus 88 Antiteror mengamankan terduga teroris AQ di Palu, Sulawesi Tengah.

"Saat ditangkap, kami menemukan lebih dari 670 butir peluru kaliber 5,56 mm, tiga butir kaliber 2,52 mm, dan dua ponsel," kata Agus di Mabes Polri di Jakarta hari Senin (25/05/2015).

Agus menyebut AQ sebagai kurir pembawa amunisi kelompok Santoso. Berdasarkan keterangan AQ, hari Minggu sore, Densus 88 Antiteror melakukan penyergapan di wilayah pesisir Poso, Sulawesi Tenggara. Aksi itu mendapat perlawanan dari kelompok Santoso dan terjadi kontak senjata.

Masih berdasarkan keterangan AQ, Densus 88 Antiteror menangkap lima orang di Makassar Mereka diduga terlibat dalam aksi-aksi teror di wilayah Sulawesi dan menjadi kurir logistik untuk kelompok Santoso di dalam hutan.

"Kami yakin Santoso sudah semakin terdesak, karena satu per satu anak buahnya berhasil kami tangkap," ujar Brigjen Agus Rianto.

hp/vlz (dpa, kompas, tempointeraktif)