1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Polisi Razia Kelompok Ekstrim Kanan di Eropa

Carla Bleiker18 Juli 2013

Polisi Jerman, Swiss dan Belanda melakukan razia besar-besaran terhadap kelompok ekstrim kanan Werwolf. Mereka diduga menyiapkan serangan gelap.

https://p.dw.com/p/19A3X
Springerstiefel mit weißen Schnürsenkeln Skinhead Springerstiefel Symbolbild
Simbol neonaziFoto: imago/Rüdiger Wölk

Jerman mungkin terhindar dari aksi serangan gelap teroris ekstrim kanan. Polisi Jerman hari Rabu (17/7) melakukan razia besar-besaran di seluruh Jerman terhadap sebuah jaringan ekstrim kanan. Satuan anti teror Swiss dan Belanda juga menggeledah sejumlah lokasi. Menurut kejaksaan Jerman, kelompok ekstrim kanan mempersiapkan serangan bom "untuk menyingkirkan sistem politik Jerman."

Di Jerman, Belanda dan Swiss, tempat tinggal dan ruangan penjara dari 6 anggota neonazi digeledah. Menurut laporan media, polisi mengamankan komputer dan peralatan komunikasi. Pemeriksaan data-data cukup sulit, karena kelompok itu mengembangkan sistem komunikasi sendiri. Data-data komputer mereka dilindungi dengan kode rahasia.

Kelompok Werwolf

Sampai saat ini belum ada orang yang secara resmi ditahan. Aparat keamanan Jerman sudah mengamati kelompok ekstrim kanan ini selama berbulan-bulan. Diduga mereka bermaksud menimbun senjata dan bahan peledak. Mereka dicurigai membentuk sebuah sel teror yang dinamakan "Kelompok Werwolf".

Kelompok ini tampaknya mengacu pada satuan khusus Nazi selama Perang Dunia II. ketika itu, pimpinan SS Heinrich Himmler membentuk sebuah organisasi bawah tanah "Werwolf". Organisasi ini terdiri dari satuan-satuan kecil. Tugas mereka adalah melakukan aksi sabotase di wilayah musuh.

Adolf Hitler receives bouquets from childrenin Fallersleben 27th May 1938.
Ekstrim kanan dipengaruhi ideologi HitlerFoto: AP

Keenam orang yang saat ini diperiksa diduga menyiapkan aksi teror. Menurut laporan majalah berita "Der Spiegel", pemimpinnya adalah warga Swiss Sebastian N. Dia punya tattoo Hitler dan lambang Nazi di dadanya.

Dua anggota neonazi Jerman yang diperiksa adalah Denny R dan Heiko W dari jaringan teror ekstrim kanan WWT, kata jurnalis Andre Aden yang sejak lama meneliti jaringan ekstrim kanan di Eropa. Andre Aden dan beberapa jurnalis bergabung dalam kelompok investigasi "recherche nord".

Radikalisasi Ekstrim Kanan

WWT adalah kelompok tertutup yang awalnya dibentuk oleh penggemar musik ekstrim kanan. "Jadi latar belakang mereka awalnya adalah musik", tutur Aden. Tapi kelompok ini sering terlibat dalam aksi kekerasan. Denny R dan Heiko W sudah aktif sejak sepuluh tahun lalu. Mereka sering melakukan serangan brutal terhadap orang yang punya pandangan politik berbeda.

Tapi Andre Aden mengaku terkejut ketika mengetahui bahwa Denny R dan Heiko W diperiksa polisi karena dicurigai mempersiapkan serangan bom. Ini radikalisasi yang sudah sangat jauh. "Bahwa mereka duduk bersama dan berencana meledakkan bom untuk menghancurkan negara ini, trend ini tidak kami lihat sebelumnya", kata Aden. Potensi kekerasan kelompok ekstrim kanan ternyata sangat tinggi.

Potensi terorisme ekstrim kanan antara lain terlihat dalam aktivitas sel teror NSU, yang antara tahun 2000 sampai 2007 membunuh sepuluh orang, diantaranya delapan warga Turki. Di kalangan ekstrim kanan, ketiga anggota NSU dianggap sebagai pahlawan. Dua anggotanya tewas bunuh diri, satu anggota yang masih hidup, Beate Zschäpe sekarang sedang diadili di München.

Andre Aden menegaskan, kekerasan dan militansi memang sudah menjadi bagian dari neonazi. Karena itu wajar kalau dalam razia kelompok ekstrim kanan ini selalu ditemukan senjata. Minggu yang lalu, polisi negara bagian Bayern juga melakukan razia besar-besaran terhadap 70 rumah anggota ekstrim kanan. Polisi menyita banyak senjata api, granat dan senjata tajam.